Para peneliti telah berhasil menciptakan sebuah alat deteksi yang bisa mendeteksi formaldehida beracun, sensor yang terbuat dari materi yang disebut sebagai ‘asap beku’. Sensor ini bukanlah sensor biasa; ia menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk melakukan tugasnya. Bayangkan alat ini sebagai mata kecil yang sangat pintar yang bisa melihat seberapa banyak formaldehida, sebuah senyawa kimia beracun yang sering ditemukan di dalam rumah dan kantor, yang ada di udara sekitar kita.
Formaldehida merupakan zat kimia yang umumnya digunakan dalam berbagai produk, seperti cat, bahan bangunan, dan perabotan rumah tangga. Bahkan, meskipun sebagian besar orang mungkin tidak menyadarinya, formaldehida bisa sangat berbahaya ketika terhirup dalam jumlah yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki alat yang dapat memonitor kadar formaldehida di udara kita.
Sensor tersebut tidak hanya mampu mendeteksi formaldehida, tetapi juga melakukannya dengan sangat cepat dan akurat. Bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah—hanya delapan bagian per miliar——sensor ini bisa memberikan peringatan secara real-time. Ini berarti kita dapat segera mengambil tindakan jika ada risiko paparan formaldehida yang tinggi di sekitar kita.
Para peneliti dari University of Cambridge membuat sensor yang terbuat dari sebuah bahan yang sangat berpori yang disebut aerogel. Dengan menggunakan aerogel—sebuah materi yang sangat ringan dan berpori seperti spons—mereka berhasil membuat sensor yang dapat menangkap jejak formaldehida, salah satu polutan udara yang sering ditemukan di dalam ruangan kita sehari-hari.

Sensor yang dikembangkan oleh para peneliti ini dapat mendeteksi keberadaan formaldehid pada suhu ruangan dan dengan penggunaan daya yang sangat rendah. Sensor ini sangat efisien dan mudah digunakan di berbagai lingkungan, mulai dari rumah hingga kantor.
Selain itu, sensor ini juga dapat diadaptasi untuk mendeteksi berbagai gas berbahaya lainnya. Teknologi ini memiliki potensi untuk membantu kita melindungi kesehatan kita dari berbagai ancaman polutan udara.
Penelitian ini penting karena polusi udara dalam ruangan, terutama dari senyawa organik volatil (VOCs) seperti formaldehida, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan. Oleh karena itu, kemampuan sensor ini untuk mendeteksi formaldehida secara akurat dapat membantu kita mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan kita dan keluarga kita.

Hasil penelitian ini, yang telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, memberikan harapan bahwa teknologi ini dapat menjadi alat yang berguna dalam memantau kualitas udara di rumah dan lingkungan kerja kita. Dengan menggunakan sensor ini, kita dapat lebih waspada terhadap paparan formaldehida dan berbagai polutan udara lainnya yang mungkin ada di sekitar kita.
Referensi :
[1] https://www.cam.ac.uk/research/news/sensors-made-from-frozen-smoke-can-detect-toxic-formaldehyde-in-homes-and-offices diakses pada 18 Februari 2024
[2] Zhuo Chen, Binghan Zhou, Mingfei Xiao, Tynee Bhowmick, Padmanathan Karthick Kannan, Luigi G. Occhipinti, Julian William Gardner, Tawfique Hasan. Real-time, noise and drift resilient formaldehyde sensing at room temperature with aerogel filaments. Science Advances, 2024; 10 (6) DOI: 10.1126/sciadv.adk6856