The Edge Amsterdam, Gedung Paling Ramah Lingkungan di Dunia

Salah satu gedung yang terkenal sebagai gedung paling ramah lingkungan di dunia adalah The Edge, yang terletak di Amsterdam, Belanda. The Edge mendapatkan gelar sebagai gedung ­terhijau di dunia dari hasil sertifikasi BREEAM sebuah lembaga asal Inggris. Hasil sertifikasi tersebut menyatakan skor ­tertinggi terkait keberlanjutan, yaitu 98,4 persen. Orang Belanda memiliki ungkapan tentang berdirinya mahakarya ini, “het nieuwe werken“, yang berarti “cara kerja baru”. Pembangunan The Edge mengusung konsep efisiensi sumber daya, agar panel surya dapat menciptakan lebih banyak listrik dari pada penggunaannya di gedung. Di sisi yang bersamaan, hal ini juga terkait dengan pemanfaatan energi terbaik bagi manusia di dalamnya.

The Edge dirancang dengan berbagai fitur ramah lingkungan yang inovatif. Salah satunya adalah penggunaan panel surya yang terintegrasi dengan bangunan dan memiliki kapasitas untuk memasok energi sendiri. Selain itu, sistem pendingin yang menggunakan air tanah melengkapi fasilitas dalam gedung ini, sehingga hal ini dapat meminimalkan konsumsi energi. The Edge juga mengoptimalkan pemanfaatan cahaya alami dan memiliki sistem manajemen energi yang canggih untuk memantau dan mengatur konsumsi energi gedung secara efisien.

Panel LED super efisien, dibuat oleh Philips khusus untuk The Edge. Alat ini hanya membutuhkan sedikit listrik sehingga dapat hidup menggunakan kabel yang sama yang membawa data untuk internet. Panel juga dilengkapi dengan sensor untuk gerak, cahaya, suhu, kelembaban, dan inframerah yang menciptakan “langit-langit digital” yang menghubungkan gedung bagaikan sinapsis di otak.

Selain itu, desain gedung The Edge mendorong efisiensi penggunaan ruang dengan fleksibilitas pada layout kantor. Teknologi pintar untuk memantau penggunaan ruang dan mengoptimalkan kenyamanan penghuni melengkapi kecanggihan pada gedung ini. Seluruh fitur ini membuat The Edge menjadi contoh terkemuka dalam desain dan konstruksi gedung yang hebat serta memperhatikan aspek lingkungan.

BREEAM (Building Research Establishment Environmental Assessment Method) merupakan metode sertifikasi dunia terkait keberlanjutan untuk membuat perencanaan proyek, infrastruktur, dan bangunan, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan proyek konstruksi. Sertifikasi ini diakui tingkat dunia.

Bukan sekadar metode sertifikasi keberlanjutan, BREEAM juga menjadi sebuah pendekatan menyeluruh untuk membangun masa depan yang lebih hijau. Metode ini tak hanya mengevaluasi aspek lingkungan, namun juga mencakup pengadaan, desain, konstruksi, hingga operasional sebuah bangunan. Dengan menerapkan BREEAM sejak awal proyek, prinsip keberlanjutan menjadi prinsip utama, bukan sekadar pelengkap.

Keuntungan sertifikasi ini adalah tidak hanya sekadar penggunaan material dan proses yang ramah lingkungan, sertifikasi ini juga menawarkan kerangka kerja untuk aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), serta memberikan panduan bagi pengembang properti dan arsitek. BREEAM juga memastikan bahwa pembangunan akan berujung pada penghematan biaya dan peningkatan nilai aset.

Berikut beberapa manfaat utama menerapkan BREEAM:

• Pengurangan jejak karbon: BREEAM mendorong penggunaan material dan proses yang ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon dan polusi, serta menghemat sumber daya alam.
• Peningkatan kesehatan dan kesejahteraan: BREEAM memastikan kualitas udara dan pencahayaan yang baik, kenyamanan suhu dalam ruangan, dan aksesibilitas, sehingga penghuni bangunan lebih sehat dan produktif.
• Penghematan biaya: BREEAM mendorong desain yang efisien dan penggunaan teknologi hemat energi, sehingga mengurangi biaya operasional bangunan.
• Peningkatan nilai aset: Sertifikasi BREEAM meningkatkan daya tarik dan nilai investasi bangunan, terutama bagi penyewa dan investor yang peduli lingkungan.
• Transparansi dan akuntabilitas: BREEAM menyediakan kerangka kerja untuk melacak dan mengukur kinerja keberlanjutan, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas proyek.

Delloite, adalah nama dari teknologi pintar di gedung ramah lingkungan ini. Teknologi ini mengumpulkan berjuta data tentang bagaimana The Edge dan karyawan-karyawannya berinteraksi. Dasbor Delloite melacak segalanya; mulai dari penggunaan energi hingga kapan mesin kopi memerlukan isi ulang!

Jika suatu hari hanya sedikit karyawan yang datang, sistem Delloite dapat menutup satu bagian ruang bangunan, sehingga akan memotong biaya operasional gedung. Langit-langit digital pada gedung ini adalah salah satu inovasi termahal. Delloite tidak akan mengungkapkan biayanya, tetapi Erik Ubels, kepala petugas informasi Delloite di Belanda, mengatakan bahwa akan membutuhkan waktu sekitar 8 tahun lebih untuk mendapatkan modalnya kembali.

Saking canggihnya, tak sembarangan orang bisa masuk ke gedung ini. Gadget yang terhubung dengan aplikasi sistem Delloite adalah “paspor” karyawan untuk masuk ke The Edge. Paspor ini harus ada agar karyawan dapat menemui rekan kerja, mengatur pemanas ruangan, atau mengelola rutinitas pekerjaan. Karyawan bahkan dapat memesan makan malam melalui sistem ini. Pengisi daya nirkabel tersedia di semua meja, sehingga ponsel akan dapat tetap terisi daya.

Keberhasilan The Edge dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah lingkungan telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak proyek konstruksi di seluruh dunia. The Edge membawa harapan agar konstruksi gedung dapat lebih memperhatikan aspek keberlanjutan pada desain dan operasi bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang tepat dan penerapan teknologi yang inovatif, gedung-gedung modern dapat menjadi contoh nyata dalam menjaga lingkungan dan menciptakan ruang kerja yang sehat dan produktif.

Referensi

https://www.bloomberg.com/features/2015-the-edge-the-worlds-greenest-building/ Diakses pada 1 Februari 2024

https://bregroup.com/insights/the-power-of-specification-building-a-sustainable-future-with-breeam/ Diakses pada 1 Februari 2024