Ditulis Oleh Cynthia Vidya Chofifah
Saat ini setiap orang pasti mengetahui dan mungkin selalu menggunakan tisu sebelum atau setelah melakukan sesuatu, misalnya saat makan, berkeringat, menyentuh hal yang kotor atau bahkan setelah membuang air besar ataupun air kecil[1]. Tisu merupakan benda yang dapat mempermudah aktivitas manusia, bahkan hampir setiap manusia menggunakan tisu. Namun gaya hidup manusia yang ingin serba instan menyebabkan tisu menjadi hal yang sangat familiar belakangan ini. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan tisu, dibandingkan lap kain yang harus dicuci berkali-kali setiap telah digunakan, dibandingkan tisu yang dapat langsung dibuang. Walaupun tisu begitu instan dan mempermudah kehidupan manusia, ternyata tisu juga membawa dampak negatif terhadap bumi kita tercinta ini. Pembuatan tisu yang kita ketahui selama ini menggunakan kayu sebagai sumber selulosa..
Pemanasan global merupakan dampak dari penebangan pohon di hutan. Ini disebabkan karena pohon yang memiliki fungsi menyerap gas karbondioksida dan menghasilkan gas oksigen akan semakin berkurang, berkurangnya pepohonan dihutan juga dapat mengakibatkan banyak bencana alam yang akan terjadi. Pohon-pohon tersebut banyak yang ditebang dan dijadikan bahan utama dalam pembuatan tisu, serta pada proses pembuatan tisu yang tidak ramah lingkungan sehingga limbah dari produksi tisu tersebut dapat mencemari lingkungan sekitar. Melihat dampak negatif yang timbul dari pembuatan tisu, hal ini perlu kita sadari, karena dari penggunaan tisu ternyata berdampak besar pada lingkungan kita telebih untuk beberapa tahun kedepan. Tingginya kebutuhan tisu harus diimbangi dengan ketersediaan bahan baku. dapat diatasi, dengan mencari alternatif lain penganti bahan baku tisu.
Berdasarkan percobaan [Maaf Artikel Terpotong, baca selengkapnya di buku berikut (klik gambar)]