Ditulis oleh William Yohanes Sirait – Universitas Sebelas Maret
Seluruh mahasiswa pasti mengenal dengan istilah “skripsi” atau yang sering kita kenal dengan nama tugas akhir. Secara definisi, skripsi adalah suatu karya ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Walaupun isu ditiadakannya Skripsi bergulir baru-baru ini dan menjadi polemik dilingkungan akademik, realitanya sampai sekarang Skripsi terus diadakan di Perguruan tinggi maupun swasta sebagai suatu syarat untuk mendapatkan status Sarjana. Tujuan dilaksanannya Skripsi ini adalah mahasiswa diharapkan mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah secara mandiri dan mampu memadukan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang mereka miliki. (Hamid, Farid).
Skripsi sudah menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh mahasiswa. Dari Pengalaman saya, begitu banyak teman saya yang harus kuliah dari awal dan memutuskan pindah ke kampus swasta padahal nilai kuliah mereka selama semester 1-7 adalah nilai yang bagus karena sudah putus asa menghadapi Skripsi dan segala problematikanya. Ada teman saya yang harus berubah topik Skripsi dan dosen pembimbing sampai 7 kali. Bahkan teman SMA saya pun membulatkan tekad untuk tidak akan kuliah karena takut dengan cerita sepupunya yang kesulitan menjalankan Skripsi. Namun tidak sedikit juga dari Mahasiswa yang bahagia dan selalu menjadi nostalgia yang selalu diingat seumur hidupnya bagaimana perjuangan mereka dalam menyelesaikan Skripsi.
Saya mengambil mata kuliah Skripsi pada saat Semester 8. Syarat wajib untuk mengambil mata kuliah tersebut, Mahasiswa harus lulus mata kuliah Metodologi Penelitian 2. Hal itu dikarenakan topik skripsi, Pembimbing 1, Pembimbing 2, dan Penguji 1 ditentukan pada mata kuliah tersebut. Saya mengambil tema Fisika Optik. dan segera mengisi Form dengan topik Instrumentasi Optik, Komputasi Optik, dan Fisika Medis kepada Dosen Mata Kuliah tersebut. Tidak ada alasan yang muluk-muluk saat saya menentukan tema tersebut, saya hanya ingin segera lulus tepat waktu dan dibimbing oleh salah satu Dosen Senior Fisika Optik di jurusan saya. alasan saya memilih beliau adalah karakternya sangat baik, kebapaan, empati, dan selalu membantu mahasiswa bimbingannya apapun keadaannya. Saya bersyukur sekali karena beliau menyetujui untuk membimbing saya. Dalam pelaksanaanya, beliau selalu membantu saya dalam menghadapi segala permasalahan yang saya hadapi khususnya masalah finansial karena subsidi kuliah dari kakak saya berhenti bekerja karena tiba-tiba resign dari pekerjaannya dengan alasan tertentu tepat saat saya sedang skripsi.
Ada berbagai tahapan yang harus saya tempuh ketika kuliah Metodologi Penelitian 2 yaitu Menentukan topik, memahami alur penelitian, membuat proposal skripsi dan mempresentasikannya kepada Dosen Pembimbing 1, Pembimbing 2, dan Penguji 1. Dalam menentukan topik, saya diminta untuk membaca 10 Jurnal Penelitian mengenai Fiber Optik. Dosen saya mengusulkan saya untuk mengambil tema Sensor Weigh In Motion (WIM) berbasis Fiber optik untuk memudahkan saya dalam mengerjakan skripsi karena hal ini dikerjakan secara team bersama senior saya dan mahasiswa Pasca Sarjana dan ke depannya akan menjadi Project Dosen saya. Saya pun menyetujuinya karena saya yakin beliau adalah ahli dibidang tersebut dan akan membantu saya sepenuhnya.
Sensor Weigh In Motion adalah Sensor yang dapat mendeteksi Kecepatan dan tekanan ban pada kendaraan yang bergerak. Komponen Sensor Weigh In Motion adalah Rubber Pad yang di dalamnya terdapat Fiber Optik, Laptop yang terisi software Akuisisi Data, Laser untuk menunjukkan kecepatan dari truck, Aki. Komponen Sensor Weigh In Motion ditunjukkan pada gambar 1. Prinsip Kerja Sensor ini adalah saat kendaraan dengan bobot tertentu berjalan dengan kecepatan tertentu melewati Sensor Weigh dan Motion dan laser. Maka terjadi lekukan Fiber Optik di dalam rubber pad sehingga terjadi penurunan intensitas cahaya yang mengalir pada fiber optik dan akan membentuk lembah-lembah pada software akuisisi data. Lembah-lembah ini berisi informasi mengenai tekanan ban pada kendaraan,bobot kendaraan. Sedangkan Kecepatan dari kendaraan diperoleh ketika laser tepat mengenai truck lalu akan ditunjukkan pada Software akuisisi. Sensor ini sangat bermanfaat dalam dunia transportasi. Karena sebagian besar kita mengetahui banyak nya kerusakan jalan yang disebabkan oleh muatan bobot kendaraan yang berlebih di jalan. Dan sebagai solusi dari teknologi jembatan timbang yang rawan dari kegiatan Pungli dan membuat banyak kemacetan di jalan.
Gambar 1. Team dari Sensor Weigh In Motion (WIM) bersama Dosen Pembimbing
Mata kuliah Skripsi saya terdiri dari 6 sks. Ada tahapan dalam menjalakan mata kuliah Skripsi yaitu Pengajuan Proposal dan Judul Skripsi, Penelitian, Seminar Hasil, Sidang Skripsi, dan Revisi/
1. Pengajuan Proposal dan Judul Skripsi
Pengajuan Proposal dan Judul Skripsi adalah tindak lanjut dari telah lulusnya saya mengikuti mata kuliah Metodologi Penelitian 2. Ini artinya bahwa Dosen Pembimbing 1 telah menyetujui bahwa mahasiswa tersebut adalah bimbingannya. Lalu akan dilaksananan sebuah Presentasi Proposal Skripsi bersama Dosen Pembimbing 1,2 dan dosen Penguji 1. Saya masih mengingat ada satu pertanyaan yang belum bisa saya jawab dari pertanyaan dosen Penguji 1 saat itu, “Apa, Variabel bebas dan Variabel terikat dari Penelitian ini ?” saya bersyukur dosen pembimbing 1 saya membantu untuk menjawab pertanyaan tersebut dan mereka menyetujui saya untuk melanjutkan ke tahap penelitian Skripsi.
2. Penelitian Skripsi
Penelitian Skripsi saya berlangsung selama 1 tahun.. Ada harga yang harus dibayar dalam mengerjakan penelitian in. Pagi sampai siang, saya kuliah mengikuti mata kuliah, sore hingga malam, kami melakukan penelitian ini, bahkan sabtu dan minggu juga harus kami gunakan. Dan sering kali, kami harus lakukan penelitian diluar kota untuk pengujian datanya. Letih memang, namun saya bersyukur karena segala biaya akomodosi dan logistik sepenuhnya dibiayai oleh dosen pembimbing kami bahkan kami sering diberikan uang saku juga. Pengkalibrasian data dilakukan di jembatan timbang Wonogiri untuk menilai apakah sensor kami dapat berjalan dengan baik serta mengevaluasi sensor agar diperoleh data yang sesuai dengan kaidah pengukuran. Lalu dilakukan Pengujian Sensor menggunakan bobot motor, mobil, lalu menggunakan truck. Dari data diperoleh, Sensor siap digunakan untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan, memberi muatan pasir yang terukur pada truck sehingga dapat diperoleh bobot dan kecepatan truck nya secara komputasi.
3. Seminar Hasil
Setelah saya memperoleh data, saya membuat sebuah laporan skripsi. Biasanya saya memberikan laporan skripsi saya berkali-kali kepada Dosen Pembimbing 1 dan 2 untuk direvisi saat konsultasi. Lalu saya mengumpulkan laporan skripsi rangkap 4, CD berupa slide skripsi, dan berkas-buku konsultasi skripsi, laporan publikasi Jurnal Penelitian, transkrip nilai, KRS, dll. Atas saran Senior saya, Slide Seminar Hasil dan Sidang Skripsi dibuat sederhana saja, tidak banyak ornamen-ornamen namun jelas dan dapat mengundang pertanyaan kepada audiens. Dan saat membuat laporan publikasi penelitian lebih baik yang dipublikasi di Universitas untuk memudahkan segala persyaratannya dan mendapatkan laporan pengesahan lebih cepat dibandingkan publikasi Nasional maupun Internasional. Durasi seminar hasil ini tiap orang diberikan waktu sekitar 30 menit. 15 menit untuk presentasi dan 15 menit untuk tanya jawab. Dan saya bersyukur, jumlah peserta seminar hasil saya sangat sedikit sehingga tidak banyak pertanyaan yang diberikan kepada saya.
4. Sidang Skripsi
Sidang Skripsi dilakukan seminggu setelah seminar hasil dan akan keluar nama dosen kedua yang akan menguji. Satu minggu jelang sidang skripsi saya tidak bisa tidur. Rasa khawatir dan takut sering menghantui saya. Saya sering menemui partner skripsi saya yang satu topik karena ia telah sidang skripsi terlebih dahulu. Dan saya melakukan simulasi Sidang Skripsi dan mencoba untuk berdisksusi untuk meramalkan pertanyaan yang akan muncul pada sidang skripsi. Hari “H” sidang skripsi, rasa Khawatir saya memuncak, dengan setengah hati bersiap untuk melakukan sidang skripsi jam 13.00 WIB. Jam 10 saya sudah datang ke kampus, menyiapkan ruangan, Proyektor, menghubungi Dosen Pembimbing dan Penguji. Serta sayapun melakukan simulasi presentasi terakhir bersama teman kost saya, kelihatan dari teman saya bahwa saya belum siap karena masih tegang presentasi dan masih merapikan isi Slide. Seluruh teman kos pun datang mendukung berharap salah satu teman kost nya dapat dinyatakan lulus sidang Skripsi tersebut. Sebelum Sidang Skripsi dimulai, Dosen Penguji 1 bertanya kepada saya, “Apa sudah siap, William ?”, “Siap bu”. “Walaupun dalam hati berkata belum siap. Lalu Saya mempresentasikan sidang skripsi. saya kaget tiba-tiba dosen penguji 1 saya menyalakan HP lalu merekam presentasi saya, Dosen Pembimbing 2 kemudian asik ngobrol dengan dosen penguji 1 dan tidak memperhatikan saya sama sekali, Dosen Penguji 2 kemudian keluar masuk ruangan untuk menelepon seseorang. Sedangkan Dosen Pembimbing 1 asik bermain laptop.saya keringat dingin, kelihatan dari wajah saya yang bersimbah keringat. Waktu presentasi penelitian selesai, lalu dimulai Tanya jawab dimulai dari Dosen Penguji 2, saya tidak bisa menjawab, Dosen Pembimbing 2 saya juga bertanya dengan kritis, mulai dari konsep Fisika dasar sampai ke penerapannya saya pun tidak bisa menjawab, kemudian, Dosen Penguji 1 juga bertanya, saya pun tidak bisa menjawab, tentang rumusan masalah, padahal saat itu saya mengerti sekali karena saya telah tuliskan di laporan Skripsi, tapi kenapa mulut ini terbata-bata untuk meyakinkan dan mempertahankan segala yang terlah saya kerjakan kepada seluruh dosen, Beberapa kali Dosen Pembimbing 1 berusaha membantu agar bisa menjawab namun saya sudah tidak konsentrasi sama kali. Mental saya hancur dan bingung harus mengatakan apa. Lalu para dosen berunding dan meminta saya keluar ruangan sebentar. Para Dosen sepakat pun untuk melakukan sidang Skripsi Ulang selang 2 minggu setelah sidang Skripsi pertama. Saya bersyukur masih diberikan kesempatan kedua, selama 2 minggu saya mempersiapkan mental dengan baik, membuat penampilan saya se-rapi mungkin, menyusun jawaban atas pertanyaan sidang skripsi yang pertama, dan menjaga kesehatan. Saya bersyukur Sidang Skripsi kedua tidak setegang sidang Skripsi pertama dan semua pertanyaan yang ditanyakan keluar saat sidang skripsi kedua. Dan saya bersyukur Dosen Pembimbing dan Penguji bersepakat untuk menyatakan saya lulus. Senang bukan Kepalang, lalu saya Sujud Syukur kepada Tuhan. Teman-teman pun datang memberi ucapan selamat dan memberi bunga. Setelah selesai lalu saya menelepon kedua orang tua saya bahwa saya telah lulus, kedua orang tua saya juga menangis, perjuangan menyekolahkan anaknya yang terakhir berakhir sudah.
Saran saya kepada teman-teman yang sedang mempersiapkan sidang Skripsi untuk lebih menguasai konsep-konsep dasar dari penelitian skripsi anda seperti Variabel Bebas, Variabel Terikat, rumusan masalah, prinsip kerja, teori dasar harus dikuasai dengan matang. Dan menyiapkan mental saat satu minggu sebelum sidang adalah hal yang penting. Saya pun Kaget, ada beberapa Junior tiba-tiba datang kepada saya, menyampaikan bahwa presentasi sidang pertama saya ditampilkan oleh dosen pembimbing skripsi mereka(dosen penguji 1) sebagai contoh presentasi skripsi yang baik. Mereka mengatakan bahwa presentasi saya sudah seperti dosen menggunakan bahasa tubuh, memakai laser saat presentasi. Saya pun baru mengetahui bahwa dilakukan Sidang Skripsi kedua agar saya mendapatkan nilai yang lebih baik.
Gambar 2. Pengumuman kelulusan saat proses Sidang Skripsi ke-2
Saya bersyukur bisa menyelesaikan proses Skripsi dengan baik, tidak berubah tema, tidak berganti Dosen Pembimbing, tidak berubah metodologi penelitiannya. Kuncinya adalah selalu menjaga hubungan baik dengan para Dosen, menjadi pribadi yang aktif, sabar, selalu mengikuti aturan yang ada dibuku Pantauan Skripsi, serta doa dari kedua orang tua dan teman. Saya ingat sekali, Dosen saya pernah mengirimkan SMS untuk membuat Resume yang telah dikerjakan selama 1 bulan pada sabtu siang dan harus dikumpulkan paling lambat malamnya (jam 12 malam) via email dan langsung saya kerjakan, saya juga pernah harus menunggu ber jam-jam di depan ruangan dosen saya seorang diri hanya untuk mendapatkan tanda tangan dan bimbingan selama 30 menit agar terisi di buku pantauan, saya berusaha untuk menjadi pribadi yang tidak bebal atas segala nasihat mereka karena saya yakin mereka adalah pakar dibidangnya, juga harus selalu bekerja sama dan berdiskusi kepada partner satu tim karena terkadang banyak hal yang tidak kita ketahui namun partner kita memahami permasalahan skripsi begitupun juga sebaliknya. Selalu membaca dan mengikuti aturan yang ada di buku pantauan Skripsi. Saya pun selalu bertekad untuk mengerjakan apapun mengenai Skripsi yaitu 2 jam/hari karena saya mengerti kalau tidak di displinkan seperti itu maka akan terlena dan akan lupa materi skripsi. Apabila saya jenuh dalam mengerjakan skripsi biasanya saya juga mengubah tempat perngerjaannya seperti di taman kampus, warung kopi, dll. Tujuannya untuk mendapatkan ide dan solusi yang Fresh apabila saya stuck pada masalah Skripsi. Selalu mem-back up data skripsi dengan rutin di Google Drive. Pengalaman teman saya harus mengerjakan Skripsi dari awal karena laptop beserta seluruh data Skripsi nya hilang karena laptop nya hilang dikostnya. Saya juga yakin semua proses pengerjaan Skripsi dari awal sampai akhir bisa terjalan dengan baik karena dukungan doa dari kedua orang tua saya. Biasanya kalo Weekend, saya menyempatkan untuk menelepon kedua orang tua untuk berbicara segala permasalahan Skripsi yang saya hadapi sampai ke hal yang paling terkecil dan meminta doa nya agar selalu dimudahkan.
Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Skripsi bukanlah momok yang harus ditakuti namun harus dihadapi. Selalu percaya bahwa anda dapat menyelesaikan Skripsi anda dengan baik. Karena Skripsi yang baik adalah Skripsi yang selesai.
REFERENSI :
- Hamid, Farid, S. Sos, M.Si dan Drs. A. Rachman, MM., M.Si., Panduan SKripsi FIKOM UMB.
- William Yohanes, S.SI. 2016. Analisis Lebar Puncak Signal Loss Keluaran dari Sensor Fiber Optik untuk Kendaraan Berjalan sebagai Fungsi Kecepatan. Surakarta:UNS Press.
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.