Proyek: Jam Analog Penghitung Denyut Jantung

Oleh: Ruchil Aqidah Dewasa ini, jam tangan sangat digandrungi masyarakat terutama anak muda Zaman Now. Eksistensi dari jam ini menjadikan […]

Oleh: Ruchil Aqidah

Dewasa ini, jam tangan sangat digandrungi masyarakat terutama anak muda Zaman Now. Eksistensi dari jam ini menjadikan inovasi tersendiri untuk bisa bersaing dipasar Internasional. Bermula dari ditemukannya jam hingga sekarang Indonesia berhasil memproduksi sebuah jam tangan yang multifungsi.

Sebelum berbicara lebih jauh, perlu diketahui antara analog dan digital saling berkesinambungan. Kata analog dan digital adalah istilah umum untuk menjelaskan peralatan elektronika misal, multimeter analog dan digital. Sebagai contoh, jam tangan elektronika disebut analog atau digital tergantung pada jenis layar yang dipakai. Kata analog  berarti model, artinya sebuah jam tangan analog memodelkan berjalannya waktu secara perlahan, dengan menggunakan jarum, yang bergerak dengan perlahan memutari permukaanya. Keuntungan jenis layar seperti ini adalah kita mudah untuk membaca waktu, dengan melihat angka-angka pada permukaan jam tangan. Kata digital berarti dengan angka, artinya jam tangan digital menunjukkan waktu dengan sederatan angka yang berganti-ganti dalam interval tertentu. Jadi, jam tangan analog elektronika meggunakan rangkaian digital untuk mengatur waktu tetapi menujukkan waktu dalam format analog. Menarik untuk dicatat bahwa jam tangan dengan pegas bekerja secara digital, bahwa mekanisme lepasnya memonitor waktu dengan serangkaian suara Tik.[1]

Adapun untuk mengubah digital ke analog perlu adanya perangkat antar muka (interface) yang familiar disebut pengubah digital ke analog (DAC). DAC merupakan sebuah jenis dekoder, karena alat ini mengkodekan informasi digital menjadi analog. DAC ini memberikan analog yang setara dengan nilai enam belas dari kisaran data digital dari 0V untuk (000)2, hingga 2,25 V untuk (1111)2. Perubahan 1 bit dalam informasi biner ini setara dengan perubahan sebesar 0,15V dalam informasi output. Jadi jika informasi outputnya (0100)2, maka informasi outputnya adalah 4×0,15=0,6 V dan seterusnya. Berikut tabelnya.

Input digital (DCBA) Tegangan output (Vout)
0000 0,00
0001 0,15
0010 0,30
0011 0,45
0100 0,60
0101 0,75
0110 0,90
0111 1,05
1000 1,20
1001 1,35
1010 1,50
1011 1,65
1100 1,80
1101 1,95
1110 2,10
1111 2,25

Gambar 1.1[2]

Gambar 1.2 pengubah digital ke analog adalah perangkat output dalam sistem komputer

Namun, masalah yang ada pada DAC sederhana adalah bahwa jaringan resistor membutuhkan kisaran luar nilai resistor, yaitu 1 hingga 128 W DAC delapan-bit yang biasa. Jika DAC sederhana ini bekerja pada seluruh kisaran input, maka resistor harus berjenis toleransi-tertutup yang semua nilainya sama dengan jumlah perubahan suhu yang ada. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan tangga hambatan R-2R.[3]

Pada umumnya kuantitas-kuantitas fisik prinsipnya bersifat analog, pada sistem analog kuantitas-kuantitas berubah secara gradual pada suatu rentang kontinyu (keseimbangan;kelangasungan;kelanjutan;keadaan kontinu)

Sistem transmisi digital menyediakan :

*. Tingkat pengiriman informasi yang lebih tinggi

*. Perpindahan informasi tang lebih banyak

*. Peningkatan ekonomi

*. Tingkat kesalahan yang lebih rendah dibangdingkan sistem analog

Suatu kuantitas dinyatakan dengan kuantitas yang lain yang berbanding lurus dengan kuantitas.

Contoh representasi analog adalah speedometer sepeda motor, dalam hal ini kecepatan sepeda motor dinyatakan dengan simpangan jarum speedometer, simpangan jarum speedometer selalu mengikuti perubahan yang terjadi pada saat kecepatan sepeda motor naik atau turun.[4]

Begitulah sedikit pembahasan dari analog sendiri. Adapun jam analog yang sengaja diproduksi oleh Garmin Indonesia baru-baru ini merilis Vivomove HR memiliki banyak parameter yang diukur jam ini, mulai dari denyut jantung, jumlah langkah, kualitas tidur, kalori yang terbakar. Jam ini juga bisa mengukur tingkat stres dengan menghitung variasi denyut jantung.

Referensi:

[1] Malcom Plant, Swadidik Elektronika (Bandung: Pakar Raya, 2009),  66

[2] Ibid., 246

[3] Ibid., 248

[4] http://mtp6044ridha.blogspot.co.id/2015/01/menerapkan-teknik-elektronika-analog.html

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top