Bagaimana Saintis Bekerja?

Waktu kecil, kita sering mempertanyakan banyak hal. Darimana asalnya awan, bagaimana bisa ada angin, dari mana tumbuhan berasal, dan bahkan […]

blank

Waktu kecil, kita sering mempertanyakan banyak hal. Darimana asalnya awan, bagaimana bisa ada angin, dari mana tumbuhan berasal, dan bahkan mungkin mencoba menggunting air. Tahu tidak, kalau yang kita lakukan itu sebenarnya sama dengan yang para saintis lakukan di manapun mereka berada.

Para saintis memfokuskan penelitian mereka ke dunia yang alami, segala sesuatu yang berkaitan dengan cara kerja alam. Itu artinya, para saintis tidak mencari-cari jawaban untuk pertanyaan seperti “mengapa dunia ini ada?” atau “apa makna cinta?”. Para saintis mempelajari hal-hal yang dapat kita amati dan ukur, dari atom yang ukurannya sangat kecil hingga alam semesta yang tak terbatas.

Penelitian yang seorang saintis lakukan bermula dari rasa keingintahuan mereka. Memperhatikan sesuatu yang menarik, kemudian ingin mencari tahu lebih banyak, atau menyajikan masalah kemudian mencari penyelesaiannya. Misalnya, menemukan cara untuk membuat sebuah obat lebih efektif mengobati suatu penyakit. Saintis memulainya dengan menyusun pertanyaan, kemudian melakukan sejumlah langkah untuk menjawab pertanyaan yang mereka sajikan. Ini kita kenal sebagai metode sains.

Metode sains

Langkah pertama : Membaca dan mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang ingin kita pecahkan. Saintis juga bisa mengobrol dengan para saintis lainnya. Mereka mungkin bekerja dalam tim, sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian kelompok.

Langkah kedua : Semua pengetahuan ini digunakan untuk menyusun hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan yang mengandung jawaban yang mungkin bagi suatu pernyataan saintifik. Hipotesis merupakan penjelasan sang saintis mengenai sesuatu yang telah ia amati. Ini bukan sekadar “tebak-tebakan”, sebab sang saintis telah melakukan banyak penelitian untuk bersiap-siap mencari tahu lebih banyak!

Langkah ketiga : Saintis merancang percobaan untuk menguji hipotesisnya. Percobaan melibatkan pengamatan dan pengukuran yang teliti serta cermat. Proses pengamatan ini bisa berlangsung sampai bertahun-tahun selagi saintis mencatat informasi yang kita sebut ‘data’. Saintis bisa mencapai kesimpulan dengan menggunakan data tersebut.

Langkah keempat : Terakhir, hasil serta kesimpulan dibagikan kepada saintis lain. Saintis-saintis lain memberikan komentar, dan sebagian juga mungkin menguji hipotesis itu lagi untuk melihat apakah mereka memperoleh hasil yang sama.

[Sumber]

[1] Daniels, Patricia, Tom Jackson, dan Christina Wilsdon. 2019. Sainspedia. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *