Big Bang yang Kedua? Ide Revolusioner yang Dapat Menjawab Asal Usul Materi Gelap

Para kosmolog, ilmuwan yang mempelajari alam semesta, sedang menyelidiki kemungkinan adanya peristiwa besar kedua yang memiliki keterkaitan dengan Materi Gelap di kosmos.

blank

Big Bang

Dari beberapa teori pembentukan alam semesta, teori Big Bang atau Dentuman Besar adalah teori yang masih revelan hingga saat ini. Pada teori Big Bang, para ilmuwan berpendapat bahwa alam semesta dimulai dengan setiap titik energinya terkumpul menjadi suatu titik yang sangat kecil. Titik yang sangat padat ini meledak dengan kekuatan yang tak terbayangkan, menciptakan materi dan mendorongnya menjauh untuk membentuk miliaran galaksi dalam alam semesta kita yang luas.

Para kosmolog, ilmuwan yang mempelajari alam semesta, sedang menyelidiki kemungkinan adanya peristiwa besar kedua yang memiliki keterkaitan dengan Materi Gelap di kosmos. Seperti halnya Big Bang yang menciptakan alam semesta, peristiwa ini juga dianggap memiliki dampak besar terhadap keberadaan Materi Gelap.

Menurut informasi yang diterbitkan dalam artikel ilmiah yang belum melalui tinjauan sejawat (arXiv), pengamatan terbaru yang dilakukan pada fase awal alam semesta, hanya beberapa juta tahun setelah Big Bang, menjanjikan wawasan baru terkait peristiwa “Big Bang” yang selama ini dikenal sebagai peristiwa “gelap.” Temuan ini memiliki potensi untuk mengungkap misteri yang telah membingungkan para astronom selama hampir setengah abad. Artikel tersebut berjudul “Dark Matter and Gravity Waves from a Dark Big Bang”.

Semoga penemuan ini membawa kita lebih dekat untuk memahami asal usul dan sifat Materi Gelap, suatu langkah penting dalam pemahaman kita tentang alam semesta.

Dark Matter

Dark Matter—materi gelap—merupakan bentuk materi teoretis yang tidak berinteraksi dengan cahaya atau medan elektromagnetik. Materi gelap membentuk sekitar 27 persen dari alam semesta yang dikenal. Para astronom telah berusaha menjelaskan gerakan gugus galaksi yang menantang Model Standar fisika kita saat ini. Penjelasan dominan mengimplikasikan keberadaan unsur yang tidak terlihat memengaruhi gerakan ini.

Meskipun dengan upaya yang keras, observasi langsung dari materi misterius ini tetap sulit. Beberapa peneliti sekarang sedang mempertimbangkan ide bahwa Big Bang kedua mungkin telah memperkenalkan substansi eksotis ini ke dalam keberadaan setelah terbentuknya materi biasa. Bahkan Tiongkok membuka laboratorium bawah tanah terbesar dan terdalam di dunia. Fasilitas yang terletak sekitar 2.400 meter di bawah Pegunungan Jinping akan memungkinkan ilmuwan untuk mempelajari materi gelap.

Dark Big Bang

Dalam makalah yang belum melalui tinjauan sejawat, Freese dan rekan-rekannya mengusulkan konsep Dark Big Bang—Big Bang Gelap—yang terjadi ketika alam semesta berusia kurang dari satu bulan.

Mereka menyarankan bahwa peristiwa itu bisa menciptakan berbagai jenis materi gelap, termasuk partikel kolosal yang disebut “darkzillas,” masing-masing memiliki massa 10 triliun kali massa satu proton—sebuah referensi kepada monster film terkenal Godzilla. Atau, jika peristiwa itu terjadi lebih secara bertahap daripada kuat dan tiba-tiba, Big Bang Gelap mungkin telah menghasilkan partikel “dark cannibal” yang lebih ringan dan berinteraksi dengan menyerap satu sama lain saat berbenturan.

Partikel ini memiliki kemiripan dengan salah satu kandidat materi gelap utama yang dikenal sebagai weakly interacting massive particles (WIMPs)—partikel masif berinteraksi lemah—yang diusulkan oleh para astronom selama beberapa dekade untuk menjelaskan gaya misterius di luar lingkup Model Standar fisika.

Freese berharap bahwa mempelajari gelombang gravitasi yang berasal dari latar belakang gelombang gravitasi alam semesta dapat memberikan pencerahan lebih lanjut tentang teorinya Big Bang Gelap. Karyanya mencerminkan pergeseran lebih luas dalam pandangan komunitas astronomi, menjauh dari peristiwa tunggal yang menciptakan alam semesta. Sebaliknya, para kosmolog sedang mengeksplorasi kemungkinan bahwa alam semesta telah mengalami beberapa transisi fase, secara perlahan membawa segalanya mulai dari materi biasa hingga materi gelap menjadi ada.

Ilmuwan sedang berusaha melacak asal-usul gelombang gravitasi atau riak-riak dalam ruang-waktu dengan mengukur gangguan dalam sinyal yang dipancarkan oleh bintang neutron yang sangat termagnetis yang disebut pulsar. Harapannya adalah mendapatkan wawasan tentang hari-hari awal alam semesta, mungkin kita bisa satu langkah lebih dekat untuk mengungkap misteri seputar keberadaan materi gelap—atau apakah entitas seperti “darkzillas” atau “dark cannibals” mungkin membentuk sebagian besar keberadaan yang mengelilingi kita.

Referensi :

[1] https://futurism.com/second-dark-big-bang diakses pada 28 Januari 2024
[2] https://www.exploratorium.edu/explore/origins/big-bang#:~:text=The%20universe%20began%2C%20scientists%20believe,titanic%20explosion%20the%20Big%20Bang. diakses pada 28 Januari 2024
[3] https://science.nasa.gov/astrophysics/focus-areas/what-is-dark-energy/ diakses pada 28 Januari 2024
[4] https://arxiv.org/abs/2302.11579 diakses pada 28 Januari 2024

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *