PRINSIP DASAR
Bioinformatika, seperti yang dikutip dari buku Introduction to Bioinformatics oleh Anna Tramontano, adalah disiplin ilmu yang relatif “muda” yang berkaitan dengan pengambilan, penyimpanan, dan analisis data biologis dengan alat informatika. Bioinformatika, pada kutipan lain dari buku Angewandte Bioinformatik yang disusun oleh Paul M. Selzer, Richard J. Marhöfer, dan Oliver Koch, adalah ilmu muda yang sedang “naik daun” yang dimulai melalui semua disiplin ilmu seperti Biologi, Biokimia, Kedokteran, dan Farmasi pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an abad terakhir.
Jadi apa sih yang dimaksud oleh Anna Tramontano dengan “data biologis”? Data Biologis disini berarti data yang diambil dari makhluk hidup. Bisa berbentuk DNA manusia atau bahkan dalam kasus COVID-19, bisa berbentuk protein virus yang selanjutnya dapat dijadikan kandidat vaksin.
SEJARAH SINGKAT BIOINFORMATIKA
Sejarah Bioinformatika berawal pada tahun 1950 dimana Margaret Dayhoff ( 1925 – 1983 ) yang merupakan seorang ahli kimia fisik melopori penggunaan komputer dalam bidang biokimia. Dalam rentang waktu tahun 1950 – 1970, Dayhoff bersama seorang ahli fisika Robert S. Ledley menemukan COMPROTEIN, yaitu program komputer lengkap untuk IBM 7090 yang dirancang untuk menentukan struktur primer protein menggunakan data sekuensing peptida Edman.
Bioinformatika merupakan disiplin ilmu yang perkembangannya melaju pesat. Dalam 45 tahun, tepatnya pada tahun 1995, sekuensing genom lengkap pertama dari organisme yang hidup bebas ( Haemophilus influenzae ) berhasil diurutkan oleh The Institute for Genomic Research atau Institusi Penelitian Genomik yang dipimpin oleh ahli genetik J. Craig Venter.
Pada tahun 2000 – 2010 adalah masa-masa dimana pengurutan generasi kedua muncul ( disebut juga dengan next-generation-sequencing atau NGS ) yang dimulai dengan teknologi pyrosequencing ‘454’. Teknologi ini memungkinkan pengurutan ribuan hingga jutaan molekul DNA dalam satu mesin berjalan.
Masa-masa sekarang ini merupakan masa munculnya peneliti yang memiliki spesialisasi di bidang Bioinformatika.
PENERAPAN BIOINFORMATIKA
Dibutuhkan banyak ilmuwan untuk memahami kehidupan. Ahli Biologi, Ahli Kimia, Ahli Fisika, Ahli Biokimia, Ahli Biologi Molekuler dan sebagainya. Namun, Ahli Bioinformatik dibutuhkan disetiap disiplin ilmu alam.
Spesialisasi dalam Bioinformatika diantaranya adalah dalam bidang-bidang berikut :
- Biologi Molekuler
Contoh penggunaan Bioinformatika pada ilmu Biologi Molekuler adalah pengumpulan, pengaturan, dan analisa sekuens DNA dan Protein.
- Diagnosa
Salah satu contoh penggunaan Bioinformatika pada ilmu diagnosa kesehatan dilakukan oleh para peneliti dengan cara mengembangkan algoritme yang meningkatkan diagnosis dan prognosis. Sistem ini menggunakan teknologi microarray DNA untuk menggabungkan diagnosis klinis dan genetik.
Selain penerapan bioinformatika diatas, bioinformatika juga dapat diterapkan untuk :
- Biologi
- Kimia
- Farmasi
- Desain obat
- Peralatan Laboratorium
- Perangkat lunak
- Manufaktur peralatan
- Dan lain-lain
Referensi :
- Tramontano, Anna. 2007. Introduction to bioinformatics. Boca Raton : Chapman&Hall / CRC.
- Selzer, Paul. M. Richard J. Marhöfer, dan Oliver K. 2018. Angewandte Bioinformatik. Berlin, Heidelberg : Springer.
- Gauthier, Jeff et al. 2018. A brief history of bioinformatics. Quebec City. Hal: 2, 8, 10, 12.
- Facultad de Informática de la Universidad Politécnica de Madrid. (2011, June 28). A new bioinformatics system improves medical diagnosis. ScienceDaily. www.sciencedaily.com/releases/2011/06/110628094833.htm diakses pada 27 Oktober 2020
- Lodish H, Berk A, Zipursky SL, et al. 2000. Molecular Cell Biology. 4th Edition. New York : W.H Freeman.
Mahasiswi Technische Hochschule Mittelhessen / Mittelhessen University of Applied Sciences di Jerman jurusan Bioinformatika. Suka membaca, menulis, dan selalu semangat mempelajari hal-hal baru dan mengetahui ilmu-ilmu baru.