Mengapa Saat Berbuka Puasa Kita Dianjurkan Makan Kurma?

Tidak terasa kita telah memasuki akhir minggu pertama bulan Ramadhan. Tahukah kamu, bahwa selain bernilai ibadah, puasa juga memiliki khasiat […]

blank

Tidak terasa kita telah memasuki akhir minggu pertama bulan Ramadhan. Tahukah kamu, bahwa selain bernilai ibadah, puasa juga memiliki khasiat untuk menyehatkan tubuh, seperti menyeimbangkan anabolisme dan katabolisme  dalam tubuh, artinya dapat membantu peremajaan sel dan menjaga produksi glukosa darah dan suplai asam amino dalam tubuh seimbang.

Apa itu katabolisme? Katabolisme ialah reaksi pemecahan senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah[3]. Sedangkan anabolisme ialah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks.[3]

Namun, saat berbuka puasa kita tak sadar bahwa yang kita makan malah akan berdampak buruk bagi tubuh kita, seperti makan gorengan. Dalam hal ini rasulullah telah mengajarkan kita untuk berbuka dengan kurma. Seperti hadits yang berbunyi :

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)[1].

blank

Dengan kurma sebagai sumber energi dan nutrisi yang cepat dicerna maka buah inilah yang sangat baik untuk membantu mengembalikan kadar gula darah dalam tubuh kembali normal. Karena puasa, perut menjadi kosong sehingga liver (hati) tidak mendapatkan suplai glukosa dan rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap dan paling disukai liver (hati) apalagi kalau dalam keadaan basah. Setelah itu, liver (hati) pun memproses dan melumatnya serta mengirim zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak. Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa hanya memerlukan 5-10 menit untuk meresap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh[4]. Memang pada dasarnya kurma kaya akan gula, serat, vitamin C (kurma segar), kalium, magnesium, zat besi, serta sedikit protein dan lemak[8]. Kurma juga dapat melindungi lambung dan usus dari parasit maupun bakteri[9].

Ustadz DR Anwar Mufti rahimahullaah pernah berkata “Sesungguhnya usus menyerap air yang mengandung gula membutuhkan waktu kurang lebih selama 5 menit, hal ini dapat cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah. Sedangkan orang yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang kurang mengandung unsur gula, maka apa yang telah disantapnya baru diserap oleh lambungnya selama 3-4 jam. Hal ini tidak terjadi bagi orang yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi kurma yang banyak mengandung unsur gula karena proses penyerapannya dapat berlangsung relatif lebih cepat”[5].

Segelas air yang mengandung glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Maka, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur dan berbuka akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan ini juga kaya dengan serat[6].

Serat pada kurma dapat melancarkan proses pencernaan melalui usus dan mencegah kolesterol jahat (LDL) terserap bersama zat penyebab kanker. Vitamin B pada kurma dapat membantu retina mengoptimalkan fungsi filtrasi cahaya dan melindungi dari degenerasi makular (penurunan penglihatan pusat, yaitu kemampuan Anda memandang lurus ke depan) serta vitamin A dan K pada kurma dapat menyehatkan mata dan kulit[7].

Enam Alasan Makan Kurma Saat Berbuka Puasa :

  1. Kurma mudah dicerna sehingga tidak melelahkan perut saat dicerna[10].
  2. Berbuka puasa dengan kurma dapat dengan cepat menurunkan rasa laparnya dan kita tidak akan terburu-buru untuk makan besar yang berlebihan setelah berbuka puasa, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan[10].
  3. Memakan kurma saat berbuka puasa mempersiapkan perut kita untuk menerima makanan setelah tidak aktif sepanjang hari[10].
  4. Kurma sangat kaya dengan zat manis alami yang merupakan nutrisi terbaik bagi sel-sel otak dan saraf[10].
  5. Kurma melindungi kita dari konstipasi sebagai akibat dari perubahan waktu makan atau asupan serat rendah selama berpuasa[10].
  6. Garam alkalin dalam kurma dapat menyesuaikan keasaman darah yang dihasilkan dari konsumsi daging dan karbohidrat yang berlebihan yang dapat menyebabkan banyak penyakit keturunan seperti diabetes, asam urat, batu ginjal, radang kandung empedu, tekanan darah tinggi dan wasir[10].

Referensi :

1. HR Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil IV/45 no. 922.

2. Almanhaj.or.id. Rasulullah Menganjurkan Berbuka Puasa dengan Kurma. Diakses pada 31 Mei 2018.

3. Donamantiara.blogspot.com. Katabolisme. Diakses pada 6 Juni 2018.

4. Dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 400)

5. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih At-Thibb An-Nabawy fi Dhau-il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 401) oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H

6. Sebagaimana penjelasan Dr David Conning, Direktur Jenderal British Nutrition Foundation. Dinukil dari makalah kesehatan dari Pusat Kesehatan Universitas Utara Malaysia yang diambil dari medic.uum.edu.my

7. Republika.co.id. Mengapa Rasul Memilih Berbuka dengan Kurma dan Air Putih. Diakses pada 31 Mei 2018.

8. Thespruceeats.com. The Islamic Tradition of Breaking a Fast With Dates. Diakses pada 6 Juni 2018.

9. Montagudriedfruitnuts.co.za. Why Dates Are Best For Breaking The Fast. Diakses pada 6 Juni 2018.

10. Backtojannah.com. Health Benefits of Dates – Why You Must Have Dates in Ramadan!. Diakses pada 6 Juni 2018.

Baca juga artikel penulis yang lain :

https://warstek.com/2018/05/30/kode-e/

https://warstek.com/2018/04/01/sariawan/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.