Mata binatang adalah yang paling banyak struktur yang dapat dikenali secara luas di alam. Dikarenakan arti penting mereka untuk pemangsa dan mangsa, sebagian besar penelitian telah difokuskan pada bagaimana hewan-hewan bersembunyi atau kamuflase seperti ikan guppy. Ikan guppy (Poecilia reticulata) adalah salah satu jenis ikan hias yang sangat populer dan banyak digemari masyarakat. Ikan ini pertama kali ditemukan di Venezuela, Guyana dan juga di kepulauan Karibi pada tahun 1859. Ikan ini memiliki bentuk indah dan menarik yang dilengkapi dengan warna yang sangat beragam dan bervariasi. Ikan ini termasuk ke dalam ordo cyprinododontiformes dengan famili Poecilidae. Ukuran ikan guppy jantan memiliki panjang mencpai 2-3 cm, sedangkan betina mencapai 4-6 cm, jauh lebih besar ikan guppy betina daripada ikan guppy jantan.
Ikan guppy juga memiliki warna yang sangat beragam dan juga bervariasi seperti merah, kebiruan, kekuningan dan juga silver serta kombinasi lainnya (1). Sepintas, ikan guppy ini mirip seperti ikan cupang (Betta sp.), namun memiliki perbedaan dalam warna dan ukuran. Ikan guppy memiliki ketangkasan sifat pemangsa lebih rendah dari ikan cupang seperti yang dilaporkan oleh Siti M. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan adanya perbedaan yang mencolok antara ikan cupang (Betta sp.) dan ikan guppy (Poecilia reticulata) sebagai predator larva instar III nyamuk Aedes aegypti. Penelitian mendapatkan bahwa ikan cupang lebih efektif sebagai pengendali larva nyamuk dibandingkan ikan guppy. Ikan guppy mendapatkan nilai mean 29,90 ekor, sedangkan ikan cupang mendapatkan nilai mean 58,30 ekor dengan selisihnya 28.4 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa ikan cupang lebih banyak dalam memangsa. Hal ini dikarenakan ikan cupang mempunyai ketangkasan dan kecepatan dalam memangsa larva (2). Bila ingin memiliki ikan guppy sebagai koleksi atau isi aquarium, ikan guppy ini dibandrol antara Rp.15.000-Rp1.000.000. Untuk jenis Ikan Guppy Young Pair Champion Purple dibandrol dengan harga Rp. 100.000,-/ekor nya, sedangkan yang jenis ikan Guppy Yellow Cobra cukup dengan mahar Rp.15.000,-/ekor saja.
Penelitian mengenai perubahan iris mata ikan guppy telah dilakukan oleh Robert J.P. Heathcote dkk dan dipublikasikan dalam Current Biology Magazine pada Juni 2018. Dengan menggunakan uji coba perilaku bertahap, diperoleh bahwa ikan Guppy Trinidadian (Poecilia reticulata) dapat dengan cepat mengubah warna irisnya. Percobaan ini menggunakan robot ikan sebagai mangsa sekaligus yang mencatat sensitivitas warna iris mata ikan predator / mata ikan guppy-nya. Ketika ikan mangsa ini didekatkan ke arah ikan guppy, robot ikan mencatat perubahan warna iris mata ikan guppy dari perak ke hitam dalam waktu kurang dari 3 detik saja. Perubahan warna mata tersebut dikaitkan dengan interaksi agresif dalam 4 populasi penelitian mereka yang merupakan campuran dari jenis kelamin ikan yang berbeda, dan ukuran tubuh ikan yang berbeda.
Di semua populasi, peneliti menemukan bahwa ikan mengekspresikan iris hitam, dan ikan yang lebih besar, lebih cenderung tampil agresif perilakunya ketika memangsa. Dengan menggunakan teknik olah data Binomial GLMM (Generalized Linear Mixed Models), diperolah data bahwa untuk ikan guppy betina memiliki rasio 201,7 sedangkan untuk yang jantan cuma 25,8. Ikan betina lebih agresif dan sensitif dalam perubahan warna iris mata ketika memangsa. Dikatakan juga bahwa perubahan warna iris mata ini tidaklah teramati pada jenis ikan lainnya. Namun, peneliti masih terus mempelajari apakah ini termasuk kedalam sifat filogenetik ataukah karena proses evolusi yang begitu cepat. Kita tunggu hasil penelitian berikutnya.
Bagi pembaca yang hobi koleksi ikan guppy ini, tentunya sekarang bisa lebih mengerti kondisi kesehatan ikan. Jika iris ikan guppy tidak berubah warna ketika sedang memangsa, maka dapat dipastikan bahwa ikan guppy-nya tidak berselera untuk makan atau bisa jadi berada dalam kondisi sakit.
Referensi:
(1) www.fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-guppy ( diakses 14 Juni 2018)
(2) mutmainah,siti, dkk. 2014.daya predasi ikan cupang (betta splendens) dan ikan guppy (poecilia reticulate) terhadap larva instar iii nyamuk aedes aegypti sebagai upaya pengendalian vektor penyakit demam berdarah dengue (dbd). jurnal sains natural universitas nusa bangsa vol. 4, no. 2, juli 2014, 98 – 106. di akses tanggal 13 juni 2018
(3) Robert J.P. Heathcote, et al. 2018. Dynamic eye colour as an honest signal of aggression. https://doi.org/10.1016/j.cub.2018.04.078. ( diakses 10 juni 2018)
(4) .http://bahasikan.com/jenis-ikan-guppy/ ( diakses 19 Juli 2018)