Buah Segar Lebih Baik Dibandingkan Jus Buah dan Smoothie Buah

Indonesia kaya akan keanekaragaman buah–buahan. Konsumsi buah dapat memberikan manfaat seperti, sumber vitamin, antioksidan, dan lainnya yang nantinya dapat memberikan […]

blank

Indonesia kaya akan keanekaragaman buah–buahan. Konsumsi buah dapat memberikan manfaat seperti, sumber vitamin, antioksidan, dan lainnya yang nantinya dapat memberikan manfaat kesehatan. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi dalam bentuk buah segar atau diolah terlebih dahulu dan dikonsumsi dalam bentuk jus atau smoothie.

Lalu, lebih baik mana ya buah segar atau jus buah atau smoothie buah?

Oh iya, bagi yang masih bingung bedanya jus dengan smoothie, perbedaannya terdapat pada alatnya, jika membuat dengan juicer disebut jus, sedangkan jika dengan blender disebut smoothie. Pada dasarnya pengolahan buah dengan blender atau juicer akan mengalami reaksi mekanis, sehingga kandungan didalam buahnya pun akan terjadi perubahan.

blank

Perbedaan proses menghasilkan jus (Juicing) dan smoothie (Blending). Pulp=Ampas. [Sumber: rebootwithjoe.com]

Pada riset yang dilakukan Cempaka et al. (2014) dengan buah apel yang menentukan kadar quercetin (jenis flavanoid yang  dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit degeneratif atau sebagai antioksidan) menyimpulkan bahwa proses pengolahan seperti juicing dan blending menghasilkan kandungan quercetin lebih rendah dibandingkan dengan apel dalam bentuk segar. Hal ini disebabkan pada proses pengolahan terjadi pemisahan sari buah dan ampas (pada proses juicing) dan juga terdapat penambahan air (pada proses blending), sehingga akan mempengaruhi kadar quercetin.

Selanjutnya, jus apel (juicing) memiliki kadar quercetin lebih tinggi dibandingkan pada smoothie apel (blending). Hal ini disebabkan pada jus apel terjadi pembuatan sari pada semua zat gizi yang terkandung dalam apel dan penghalusan semua bagian buahnya, sedangkan pada smoothie tidak terdapat proses pembuatan sari dan tidak semua bagian dihaluskan seperti dengan menggunakan juicer. Selain itu pada proses pembuatan sari pada juicing sangat cepat dan meminimalkan kontak dengan oksigen, sedangkan pada proses blending membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga kontak dengan oksigen akan lebih lama dan menyebabkan kadar quercetin menurun lebih banyak.

 

blank

Lebih jauh tentang perbedaan Juicing dan Blending [Sumber: fix.com]

 

Selain itu faktor varietas buah apel juga mempengaruhi kadar quercetin, apel dengan varietas Rome beauty dan Manalagi yang merupakan apel lokal memiliki kandungan quercetin lebih tinggi dibandingkan apel Fuji dan Red delicious. Tidak hanya soal varietas, kondisi pertumbuhan dan penyimpanan, dan perbedaan warna kulit pada buah apel berperan terhadap kadar quercetin-nya.

Sumber:

  • Cempaka R. A., Santoso S., Tanuwijaya L. K. 2014. Pengaruh Metode Pengolahan (Juicing Dan Blending) Terhadap Kandungan Quercetin Berbagai  Varietas Apel Lokal Dan Impor (Malus Domestica). Indonesian Journal of Human Nutrition.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.