Penutupan kaleng atau yang biasa disebut dengan can closing merupakan tahapan proses wajib yang dilakukan pada industri yang menggunakan jenis kemasan kaleng seperti ikan kaleng, minuman ringan, dll. Can closing sendiri dapat diartikan sebagai proses penutupan kaleng agar kedap hermetis sehingga dapat mencegah terjadinya rekontaminasi pada isi kaleng dan melindungi isi kaleng. Kedap hermetis adalah kondisi dimana produk terisolasi dari lingkungan sehingga tidak memungkinkan terjadinya perpindahan udara dari lingkungan ke dalam kemasan maupun sebaliknya.
Baca juga: Mengapa Produk Ikan Kaleng Memiliki Daya Simpan yang Lama pada Suhu Ruang?
Pada produk ikan kaleng seperti sarden dan tuna kaleng, prinsip penutupan kaleng dikenal dengan istilah double seaming. Double seaming merupakan penutupan kaleng yang dilakukan dengan dua tahap operasi. Tahap pertama menghasilkan lipatan yang bertautan antara flange kaleng (bibir kaleng) dengan tutup kaleng. Tahap kedua memampatkan lipatan tahap pertama hingga membentuk lipatan yang rapat [1].
Potongan melintang double seam
Sumber : http://www.fao.org/docrep/003/T0007E/T0007E03.HTM
Alat untuk menutup kaleng disebut dengan seamer. Seamer dapat dibagi menjadi dua, yaitu seamer vakum dan seamer tanpa vakum. Perbedaan kedua jenis tersebut adalah ada atau tidaknya vacuum chamber pada seamer. Vacuum chamber berfungsi untuk menghasilkan kondisi vakum di dalam kaleng dengan cara menghisap udara dari dalam kaleng dengan tekanan hisap tertentu. Kondisi vakum di dalam kaleng dibutuhkan untuk mencegah pertumbuhan spora bakteri Clostridium botulinum. Jika menggunakan mesin seamer tanpa vacuum chamber, kondisi vakum di dalam kaleng diperoleh dengan cara pengisian panas (hot filled) sehingga ketika kaleng didinginkan, suasana vakum akan otomatis terbentuk.
Double seam merupakan gabungan yang dibentuk antara body dan tutup kaleng secara mekanis yang terbentuk melalui dua tahap operasi yang berbeda.
Cara kerja mesin seamer berbeda-beda tergantung dari jenis dan tipe seamer yang digunakan, namun prinsip kerjanya sama untuk semua jenis mesin seamer. Kaleng yang yang telah berisi produk dan medium dilewatkan melalui conveyor menuju seamer. Kaleng kemudian melewati timing screw yang bertujuan untuk mengatur waktu dan jarak antar kaleng sebelum ditutup. Kaleng kemudian akan menekan sebuah tuas sehingga separator menahan tutup kaleng terbuka dan tutup kaleng jatuh di atas kaleng yang akan ditutup. Tutup kaleng dan kaleng kemudian akan diangkat oleh lifter, dan terjadi operasi penutupan pertama yang akan menautkan bibir kaleng dengan tutup kaleng. Setelah operasi penutupan pertama selesai, kemudian akan langsung terjadi operasi penutupan kedua. Setelah kedua operasi selesai, kaleng akan dilepaskan dari alat pembentuk double seam, dan kaleng akan dibawa keluar dari mesin seamer.
Berikut merupakan animasi prinsip kerja mesin seamer secara umum [2].
Prosedur penutupan kaleng operasi pertama dan kedua
Cara kerja mesin seamer secara umum
Komponen sederhana vacuum seamer
Di Indonesia sendiri, mesin seamer dapat dijumpai di semua pabrik yang menggunakan kaleng sebagai bahan pengemas, baik produk pangan maupun non pangan. Perbedaannya hanya pada tipe mesin seamer yang digunakan. Dilansir dari alibaba.com, harga untuk 1 set mesin seamer dengan tipe automatic tin can seamer yang memiliki spesifikasi kecepatan 180-450 kaleng permenit (cans/minute) adalah US$ 50.000-50.500 atau sekitar Rp. 660 juta – 670 juta. Untuk automatic vacuum can seamer dengan kecepatan 42 cans/minute berada kisaran harga US$10.000-12.000 per set atau sekitar Rp. 130 juta – 160 juta [3]. Harga tersebut berbeda-beda tergantung dari merek, tipe, dan spesifikasi mesin seamer.
Baca juga: Ringkasan Hasil Penelitian Terbaik Pada Bulan Desember 2017 – Januari 2018
Referensi
[1] [FAO] Food And Agriculture. Packaging materials for canned fishery products. www.fao.org (Diakses pada 25 Januari 2018).
[2] Shin I Machinery Works. Co. Ltd. www.shinican.com (Diakses pada 25 Januari 2018).
[3] Can Seamer Machine. www.alibaba.com (Diakses pada 26 Januari 2018)