Pernahkah Anda tiba-tiba lupa sesuatu yang sebelumnya masih jelas teringat di pikiran Anda? Mungkin Anda lupa nama seseorang yang baru saja Anda temui, atau di mana terakhir kali Anda meletakkan kunci rumah. Situasi seperti ini memang sangat menjengkelkan dan membuat frustrasi. Namun, Anda tidak sendirian. Fenomena lupa adalah hal yang umum terjadi pada banyak orang, dan hampir semua orang pernah mengalaminya dalam berbagai bentuk.
Lupa adalah bagian alami dari cara otak manusia bekerja. Otak kita dirancang untuk menyimpan informasi dalam jumlah besar, tetapi tidak semua informasi tersebut bertahan lama. Kadang-kadang, otak “menghapus” informasi tertentu agar memiliki ruang untuk memproses dan menyimpan hal-hal yang dianggap lebih penting. Jadi, meskipun lupa sering dianggap sebagai kelemahan memori, sebenarnya ini adalah mekanisme alami yang memungkinkan otak kita tetap efisien dalam menghadapi berbagai tugas sehari-hari.
Menurut laman Very Well Mind, lupa adalah fenomena yang sangat umum terjadi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang cenderung melupakan informasi dengan cepat setelah mempelajarinya. Sekitar 56% orang melupakan informasi dalam waktu satu jam, 66% dalam waktu sehari, dan 75% dalam waktu enam hari. Angka ini menunjukkan bahwa otak manusia, meskipun luar biasa dalam banyak hal, memiliki keterbatasan dalam menyimpan dan mengingat detail informasi dalam jangka panjang.
Hal ini terjadi karena otak kita tidak dirancang untuk mengingat setiap detail, melainkan untuk menyaring dan menyimpan informasi yang dianggap penting atau relevan. Informasi yang kurang digunakan atau kurang dianggap signifikan sering kali “terhapus” dari memori kita untuk memberi ruang bagi informasi baru. Proses ini sebenarnya adalah mekanisme alami yang membantu otak tetap efisien dan fokus pada tugas-tugas yang lebih mendesak.
Namun, mengapa manusia cenderung melupakan sesuatu? Ada banyak faktor yang memengaruhi kemampuan otak untuk mengingat, termasuk cara informasi diproses, relevansi informasi terhadap kehidupan kita, hingga bagaimana otak kita memprioritaskan apa yang perlu diingat dan apa yang boleh dilupakan. Berikut adalah beberapa penjelasan ilmiah tentang mengapa lupa menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
1. Mengalami Gangguan
Beberapa orang suka lupa karena suatu fenomena yang disebut sebagai interferensi. Jadi, sejumlah memori bersaing dan mengganggu memori lainnya di otak.
Saat ada informasi yang sangat mirip dengan informasi lainnya yang telah tersimpan dalam memori, maka interferensi lebih mungkin terjadi. Terkadang, mengingat suatu kenangan bisa menyebabkan hal-hal lain terlupakan.
Ada dua jenis interferensi, yaitu:
- Proaktif, yakni terjadi saat memori lama membuat ingatan baru menjadi lebih sulit atau tidak mungkin diingat.
- Retroaktif, dapat terjadi saat informasi baru mengganggu kemampuan orang untuk mengingat informasi yang dipelajari sebelumnya.Penelitian menunjukkan bahwa mengingat kembali beberapa informasi dari memori di otak bisa menyebabkan lupa yang disebabkan oleh ingatan.
2. Gagal Menyimpan Memori
Terkadang, ketidakmampuan seseorang untuk mengingat sesuatu bukan disebabkan oleh lupa, melainkan karena informasi tersebut sebenarnya tidak pernah tersimpan di dalam memori jangka panjang. Dengan kata lain, informasi itu hanya ada di permukaan pikiran untuk waktu yang singkat dan tidak benar-benar diproses atau disimpan untuk diingat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Penelitian menarik dilakukan untuk menggambarkan hal ini. Para peneliti meminta peserta untuk mengidentifikasi desain koin sen Amerika Serikat dari beberapa gambar yang diberikan, termasuk beberapa gambar yang sengaja dibuat salah. Hasilnya cukup mengejutkan: banyak peserta kesulitan mengingat dengan akurat seperti apa koin sen yang benar, meskipun uang tersebut sering mereka gunakan untuk bertransaksi sehari-hari.
Penemuan ini menunjukkan bahwa meskipun kita sering berinteraksi dengan suatu objek atau informasi, itu tidak berarti kita otomatis menyimpannya ke memori jangka panjang. Otak kita cenderung hanya menyimpan informasi yang dianggap penting atau relevan, sementara detail yang dianggap kurang penting sering kali tidak diproses lebih jauh. Inilah sebabnya mengapa orang sering kali tidak dapat mengingat dengan jelas sesuatu yang mereka lihat atau gunakan hampir setiap hari—karena otak tidak menganggap detail itu perlu diingat secara mendalam.
3. Lupa Karena Motivasi
Penyebab lainnya karena orang tersebut memang ingin melupakan memori di otak dengan cepat. Pada umumnya, manusia ingin melupakan kenangan buruk secepat mungkin, terutama soal peristiwa atau pengalaman traumatis yang dapat mengganggu pikiran.
Selain itu, kenangan buruk yang menyakitkan dapat membuat hati kesal dan menimbulkan kecemasan berlebih. Alhasil, banyak orang yang memotivasi dirinya untuk menghilangkan memori kelam tersebut dari otak.
Penyebab Lain Manusia Mudah LupaAda sejumlah faktor lain yang menyebabkan manusia mudah lupa. Penyebab umum lainnya dari kelupaan meliputi:
- Mengkonsumsi alkohol
- Depresi
- Kurang tidur
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
- StresFaktor usia.
REFERENSI:
Elita, Funny Mustikasari. 2004. Memahami Memori. Unisba: Jurnal komunikasi, https://doi.org/10.29313/mediator.v5i1.1104