Di era revolusi industri 4.0 ini, kita diharuskan untuk mengikuti perkembangan industri dan teknologi. Dampak era revolusi industri 4.0 ini sangat besar bagi dunia industri juga dapat mempengaruhi perilaku dimasyarakat. Dalam bidang industri, yang sebelumnya masih mengandalkan tenaga manusia dalam proses produksi barang. Namun saat ini barang dibuat secara masal dengan menggunakan mesin dan berteknologi canggih. Keadaan seperti ini lebih di kenal sebagai revolusi industri 4.0. Sebelum kita lanjut, kita harus tahu nih bagaimana sejarah revolusi industri ini.
Sejarah Revolusi Industri
Revolusi Industri pertama kali di mulai pada abad ke-18 silam, ketika masyarakat pertanian menjadi lebih maju dan urban. Berbagai penemuan seperti kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan yang lainnya telah mengubah masyarakat secara permanen. Adapun makna dari Revolusi Industri sendiri yakni perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau jasa. Hingga saat ini Revolusi Industri sendiri sudah memasuki Revolusi Industri 4.0.
Secara umum sih, Revolusi Industri merupakan sebuah keadaan dengan banyaknya aspek kehidupan yang terpengaruh oleh perubahan global tersebut. Nah proses produksi atau jasa pada awalnya begitu sulit, memakan waktu lama, yang tentunya dapat memakan biaya mahal. Setelah adanya Revolusi Industri, prosesnya itu menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah tentunya. Keuntungan lainnya yaitu resiko kelangkaan suatu barang dapat di minimalisir bahkan di hilangkan. Sehingga dana yang seharusnya untuk menangani resiko ini bisa dialihkan ke hal yang lainnya.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri 1.0 di mulai pada tahun 1776. Ketika itu, James Watt menemukan mesin uap yang dapat mengubah sejarah. Penemuan mesin uap menjadikan proses produksi lebih efisien dan murah. Tiada lagi permasalahan waktu dan tempat spesifik yang diperlukan untuk memproduksi sesuatu.
Sebelum adanya revolusi industri 1.0 ini, manusia memproduksi barang atau jasa hanya mengandalkan tenaga otot, tenaga air, angin Banyak sekali kendala yang di alami yang terbilang cukup besar karena tenaga yang terbatas. Misalnya saja tenaga otot, untuk mengangkat barang berat saja diharuskan dengan menggunakan katrol, dibutuhkan istirahat berkala. Hal ini sangat tidak efisien baik waktu maupun tenaga.
Untuk tenaga air dan tenaga angin, biasanya ini digunakan di penggilingan. Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau kincir angin. Masalah utamanya yaitu kita tak bisa menggunakannya di mana saja. Kita cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin. Contoh lainnya, kapal berlayar dengan tenaga angin butuh waktu lama dari satu negara ke negara lainnya. Sedangkan dengan adanya mesin uap, perjalanan kapal dapat menghemat waktu hampir 80% lamanya.
Berbagai Penemuan Di Industri 1.0
Adapun berbagai penemuan yang terjadi pada revolusi industri 1.0 yaitu :
- Bor benih ciptaan Jethro Tull pada tahun 1701 yang meningkatkan produktivitas di sektor pertanian Eropa Barat.
- Kumparan terbang ciptaan John Kay (1733) yang mampu melakukan proses pemintalan secara cepat.
- Mesin pemintal benang ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard Arkwright (1769). Ini berfungsi dapat memintal dengan delapan senar dalam satu kali putaran sehingga memungkinkan produksi dapat berlipat ganda.
- Mesin tenun ciptaan Edmund Cartwight (1785). Temuan ini membuat kemacetan dalam industri tekstil teratasi (sebelumnya jumlah pemintal dan penenun itu tidak seimbang).
- Cotton Gin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Eli Whitney (1793). Fungsinya mencukupi kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar. Penemuan ini menjadi fasilitas pendukung pada pabrik kapas milik Samuel Slater di Rhode Island yang menjadi era revolusi industri pertama bagi Amerika Serikat.
- Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785) yang berfungsi mempercepat produksi kain putih dapat dilukis pola kembang hingga 200 kali lipat.
- Mesin uap, ciptaan James Watt (1769) dengan aplikasi pertamanya pada alat untuk memompa air keluar dari sumber tambang batu bara. Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan oleh Robert Fulton (1814). Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I’.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri 2.0 muncul pertama kali pada awal abad 20. Memang ini kurang terkenal daripada revolusi industri 1.0 lalu. Hal yang mendasari munculnya industri 2.0 adalah masalah transportasi. Untuk memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang umumnya sih cukup luas. Maka alat transportasi untuk pengangkutan barang berat seperti mobil memang sangatlah di butuhkan. Sebelum adanya industri 2.0, proses perakitan mobil harus dilakukan di satu tempat yang sama. Hal ini di lakukan demi menghindari proses transportasi dari tempat spare part satu ke tempat spare part yang lainnya.
Di tahun 1913 industri 2.0 akhirnya dimulai dengan menciptakan “Lini Produksi” yang menggunakan “Ban Berjalan” di tahun 1913. Proses produksi pun akhirnya berubah total. Saat itu sudah tidak ada lagi satu tukang yang menyelesaikan satu mobil dari awal pembuatan sampai selesai. Para tukang pun beralih tugas sebagai seorang spesialis, contohnya sebagai pemasangan ban atau pemasangan pintu mobil.
Revolusi Industri 3.0
Di industri 3.0 ini memang berbeda dari revolusi industri sebelumnya. Jika industri 1.0 menggunakan mesin uap maka industri 3.0 ini adalah penemuan mesin yang mampu bergerak dengan sendiri. Maksudnya mereka mampu berpikir secara otomatis, contohnya seperti komputer dan robot. Sebagian aktivitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia seperti menghitung atau menyimpan hal penting seperti dokumen. Maka di industri 3.0 ini sudah bisa dilakukan oleh komputer. Revolusi yang terjadi juga ikut bergerak, tidak hanya Revolusi di bidang industri namun di bidang informasi juga ikut berubah.

Kalau dilihat dari sisi positifnya sih, kemajuan teknologi digital ini memang sangat mempermudah segala pekerjaan manusia apapun bentuknya. Sehingga potensi terbesar manusia dapat lebih di optimalkan kembali. Contohnya, seperti berpikir, memimpin, dan menciptakan karya-karya baru. Mengingat kembali pada setelah perang dunia kedua silam. Komputer yang tadinya berukuran sebesar ruangan, menjadi ukuran kecil dan kecil dengan fungsi yang semakin luar biasa sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Hal ini dapat kita rasakan dimana semakin cepat dan pesat perkembangan komputer saat ini.
Revolusi Industri 4.0

Tahu Industri 4.0? Pastinya tahu dong karena ini sudah tidak asing lagi bagi kita khususnya milenial dan generasi Z. Munculnya ini karena adanya perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem dunia dan tata cara kehidupan. Revolusi industri 4.0 bahkan diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan.
Awal mula Industri 4.0 ini dicetuskan untuk pertama kalinya oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai bidang asal Jerman, pada tanggal 4 hingga 8 April 2011 lalu pada acara Hannover Trade Fair. Saat itu, dipaparkan bahwa industri sudah memasuki berbagai inovasi baru, dimana proses produksi mulai berubah pesat. Pemerintah Jerman menganggap serius gagasan ini dan tidak lama menjadikan gagasan ini sebuah gagasan resmi. Setelah resminya gagasan ini, pemerintah Jerman bahkan membentuk kelompok khusus untuk membahas mengenai penerapan Industri 4.0.
Revolusi industri 4.0 atau disebut juga dengan “cyber physical system” merupakan suatu kolaborasi antara teknologi siber dengan teknologi otomatisasi. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet. Dalam Industri 4.0 terdapat 9 jenis yang menjadi pilar utama dalam pengembangan setiap industri yang ada menjadi siap digitalisasi, yaitu :
1. Internet of Things (IoT)
Sederhananya sih IoT merupakan suatu konsep yang pada dasarnya sih itu menghubungkan setiap alat dengan tombol on dan off melalui internet. Hal ini termasuk segala alat mulai dari telepon genggam, mesin pembuat kopi, mesin cuci, headphone, lampu, dan alat elektronik lainnya. Teknologi ini juga dapat diterapkan pada komponen mesin, contohnya mesin jet pesawat atau mesin bor pada pengeboran minyak dan masih banyak lagi. (Pelajari Internet of Things Disini)
2. Big Data

Pada dasarnya sih big data itu tidaklah sama dengan sekadar data yang besar. Big data memang sudah disepakati sebagai sebuah istilah (term) dan bukan sebuah kata/ frasa bahasa Inggris biasa, “data yang besar” terjemahan formalnya adalah “Large Data” bukan “Big Data”. Sebagai sebuah istilah, big data itu memiliki makna khusus. (Pelajari Big Data disini)
3. Augmented Reality
Lanjut ke AR atau Augmented Reality yang merupakan sebuah teknologi dimana menggabungkan antara benda dunia maya dua dimensi dengan benda tiga dimensi yang ada ke dalam sebuah lingkungan dunia nyata. Dimana mereka memproyeksikan benda maya yang ada tersebut ke dalam waktu yang nyata. Lebih mudahnya, sistem ini dapat membuat objek virtual muncul di dunia nyata bahkan kita juga dapat berinteraksi dengan objek tersebut. (Pelajari Augmented Reality disini)
4. Cyber Security
Apa yang anda ketahui nih tentang cyber security? Cyber Security merupakan sebuah praktik untuk melindungi komputer, server, perangkat seluler, sistem elektronik, jaringan, dan data dari berbagai serangan berbahaya. Cyber Security dikenal juga sebagai keamanan teknologi informasi atau keamanan informasi elektronik. (Pelajari Cyber Security disini).
5. Artificial Intelligence (AI)
AI atau kecerdasan buatan merupakan kemampuan suatu komputer digital atau robot yang dikontrol dengan komputer. Ini berfungsi untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang biasa dihubungkan dengan kecerdasan. Konsep kecerdasan di sini merujuk ke karakteristik perilaku manusia. Sementara itu, menurut Cambridge Dictionary, AI adalah suatu studi untuk menghasilkan mesin yang memiliki kualitas seperti pikiran manusia, seperti kemampuan untuk memahami bahasa, mengenali gambar, menyelesaikan masalah, belajar dan lain sebagainya. (Pelajari Artificial Intelligence disini)
6. Additive Manufacturing

Sudah tahu Additive Manufacturing? Pada dasarnya teknologi ini menggunakan model 3D yang di hasilkan CAD secara langsung. Ini untuk membuat objek tiga dimensi dengan menambahkan lapisan demi lapisan material. Material tersebut baik bahan plastik, logam, beton atau sejenisnya, yang setelahnya di gabungkan material tersebut menjadi satu. Setelah sketsa CAD diproduksi, peralatan AM membaca data dari file CAD dan meletakkan atau menambahkan lapisan berturut-turut baik cairan, bubuk, bahan lembaran atau lainnya. Itu dilakukan dengan cara lapis demi lapis untuk membuat objek 3D. (Pelajari Addictive Manufacturing disini).
7. Simulation
Simulasi ini memang sangat diperlukan untuk membangun suatu sistem baru maupun meningkatkan sistem yang lama. Biasanya ini di lakukan dalam hal perencanaan pembuatan sistem. Terdapat berbagai macam simulasi ini dilakukan untuk menghindari dampak-dampak negatif, contohnya seperti dampak biaya. Nah, di dalam industri 4.0 ini bahkan simulasi tersebut bisa terhubungkan dengan sistem nyata. Sehingga ketika simulator sudah selesai dilakukan maka akan dihubungkan dengan sistem nyata sehingga simulasi bisa berjalan paralel dengan operasionalisasi. Hal ini bisa di dapatkan titik-titik peningkatan secara lebih tepat dan tentunya real-time.
8. System Integration
Pada Revolusi Industri 4.0 ini, dapat memungkinkan semua fungsi perusahaan menjadi lebih kohesif, terintegrasi secara otomatis. Saat ini terdapat dua bentuk sistem integrasi yaitu horizontal dan vertikal. Adapun contohnya adalah:
- Integrasi horizontal ini contohnya adalah aplikasi ojek online (Grab, Gojek) dan aplikasi e-commerce (Shopee, Lazada, Blibli, eBay) dimana saat ini sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran (Dana, Gopay, Shopeepay, Paypal). Integrasi antar bisnis inilah yang kita sebut dengan integrasi horizontal.
- Integrasi vertikal ini contohnya seperti di pabrik yang telah mengintegrasikan data dari sensor di lapangan. Mulai dari mesin di plant floor sampai ke tingkat bisnis. Hingga ke tingkat ERP atau Enterprise Resource Planning.
9. Cloud Computing

Cloud computing sendiri merupakan konsep komputasi yang berbasis internet. Sehingga dengan cloud computing, anda bisa melakukan pekerjaan dan aktivitas layaknya menggunakan komputer dengan mudah tanpa repot adanya gangguan. Adapun yang jadi pembeda yaitu perangkat komputasinya tersebut berupa server yang bisa di akses di mana saja selama jaringan internet kita itu aktif. (Pelajari Cloud Computing Disini)
Revolusi Industri 5.0
Konsep industri yang satu ini di ciptakan oleh jepang yang di ungkapkan oleh perdana menteri jepang pada 21 Januari 2019. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, termasuk adanya kehadiran robot dengan kecerdasan yang dianggap dapat menggantikan peran manusia. Hal ini yang melatar belakangi lahirnya Industri 5.0 yang dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based). Industri 5.0 ini di buat karena adanya masalah yang di alami oleh jepang.
Adapun masalah yang dihadapi Jepang sehingga terbentuklah Revolusi Industri 5.0 yaitu :
- Jepang mengalami masalah dalam menghadapi masalah tingginya jumlah generasi tua. Hal ini yang menyebabkan pengeluaran untuk biaya pengobatan serta pelayanan nya semakin meningkat.
- Kemajuan Jepang membuat minimnya ketersediaan tenaga buruh ahli dan semakin tingginya biaya perawatan infrastruktur di Jepang.
Setiap masalah pasti terdapat solusi, salah satunya yang dilakukan Jepang. Revolusi Industri 5.0 yang di rilis Jepang ini memberi solusi bagi masalah yang di hadapi Jepang saat ini. Apa sajakah itu?
- Yang pertama yang dilakukan Jepang yaitu, menggunakan data medical records untuk membantu mempercepat penanganan kesehatan.
- Membuat sistem remot untuk mendukung pelayanan kesehatan.
- Menggunakan Artificial Inteligence dan robot sebagai perawat di rumah sakit.
- Penggunaan sensor, Artificial Inteligence, dan robot untuk membantu pemeliharaan jalan, terowongan, jembatan dan berbagai infrastruktur lainnya.
Penutup
Melalui revolusi industri ini kita semua sangat terbantu untuk menunjang segala aktivitas yang kita lakukan. Mulai dari awal yaitu Revolusi industri 1 hingga yang sangat terbaru yaitu Revolusi industri 5 yang di rilis oleh Jepang ini. Perubahan ini memang sangatlah cepat, pesat dan tentunya masif sehingga kita perlu menyesuaikan dengan keadaan ini. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan, mohon maaf bila penulis ada kesalahan kata. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber
- https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/sejarah-dan-perkembangan-revolusi-industri/ Terakhir Akses : 20 September 2022
- https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri Terakhir Akses : 20 September 2022
- https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusi-industri-4-0/ Terakhir Akses : 20 September 2022
- https://warstek.com/apakah-kita-dapat-masuk-ke-dunia-virtual Terakhir Akses : 20 September 2022
- https://gramedia.com/best-seller/revolusi-industri-4-0 Terakhir Akses : 20 September 2022
- https://solutech.id/2019/07/22/revolusi-industri-5-0-jepang/ Terakhir Akses : 20 September 2022
- https://shiftindonesia.com/mengenal-9-pilar-teknologi-dalam-industry-4-0/ Terakhir Akses : 20 September 2022
Ulasan ini sangat edukatif! Penjelasan tentang revolusi industri dan sejarahnya disajikan dengan lengkap dan mudah dipahami. Bikin tambah wawasan. Terima kasih sudah berbagi informasi yang bermanfaat!