Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan, seringkali sulit untuk menemukan momen ketenangan dan kedamaian. Namun, ada sebuah waktu di setiap harinya yang menawarkan pengalaman magis dan memungkinkan kita untuk sejenak melambat dari hiruk pikuk kesibukan yang melelahkan. Sebut saja saat datangnya senja. Disadari atau tidak nyatanya momen magis senja menyajikan kesempatan untuk kita agar sejenak melepaskan diri dari kehidupan sehari-hari untuk merenung dan menemukan kedamaian.
Keindahan sebuah sunset atau senja tidak hanya memberikan panorama yang memukau, tetapi juga memiliki kekuatan untuk membangkitkan perasaan positif dan memulihkan hubungan. Saat mentari terbenam, cakrawala senja menawarkan momen intim yang melambangkan keindahan alam dan memberikan kesempatan bagi pasangan, keluarga, atau teman-teman untuk saling terhubung dan menguatkan ikatan emosional. Lebih lanjut, Ahli terapi warna asal Inggris, Momtaz Begum-Hossain, pun mengatakan bahwa dengan menatap matahari, kita akan terhubung dengan kekuatan utama matahari yang memiliki banyak manfaat.
Senja: Terapi Ketenangan
Senja artinya sinyal bahwa hari telah berakhir dan saat bagi aktivitas untuk melambat. Saat langit berubah menjadi warna-warna hangat dan matahari terbenam perlahan, kita diingatkan untuk berhenti sejenak dan menghargai waktu yang berlalu. Dalam momen ini, kita dapat melupakan kekhawatiran dan tugas yang menumpuk, serta fokus untuk menikmati keindahan yang ada di sekitar kita. Hal inilah yang diungkapkan oleh George William Burns, psikolog klinis sekaligus Direktur Milton H Erickson Institute of Western Australia, sebagai salah bentuk terapi secara psikologis untuk menemukan ketenangan.
Upaya pemanfaatan alam untuk penyembuhan psikis ini dikenal juga dengan sebutan ekoterapi. Pendekatan ekoterapi dinilai efektif dalam proses penyembuhan seseorang terhadap suatu penyakit yang diderita, termasuk di antaranya penyakit mematikan seperti kanker. Temuan ini diperoleh dari kajian disertasi yang disusun Promovendus Elisa Rinihapsari MSi Med yang mengangkat topik tentang ekoterapi di Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Unika Soegijapranata Semarang. Dalam risetnya, pendekatan subjektif berupa pengalaman pasien ditekankan dalam praktik ekoterapinya. Sebenarnya hal ini bukanlah hal baru hanya saja belum banyak publikasi secara ilmiah atau tertulis yang mendalaminya.
Senja: Momen Keheningan
Saat senja tiba, kita disuguhi pemandangan yang memukau. Warna-warna cerah yang memancar dari langit, bayangan yang panjang, dan cahaya yang lembut menciptakan suasana yang magis. Menyaksikan keajaiban alam ini membangkitkan rasa takjub dan menghubungkan kita dengan keindahan alam semesta. Ini adalah momen yang mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan dan keunikan dunia di sekitar kita. Senja merupakan waktu yang tepat untuk merenung dan merefleksikan diri.
Dalam keheningan senja, kita dapat memikirkan perjalanan hidup, tujuan, dan keinginan kita. Ini adalah waktu yang ideal untuk menghubungkan diri dengan diri sendiri, mengevaluasi kehidupan, dan mengambil keputusan yang penting. Merenung dalam momen magis senja membantu menghilangkan kegelisahan dan memberikan kejernihan pikiran. Saat senja menyelimuti dunia, suasana menjadi tenang dan hening. Jauh dari keramaian dan kebisingan, kita dapat menemukan kedamaian dalam momen ini. Suasana yang damai dan sunyi membantu meredakan stres dan kecemasan.
Cara Menikmati Senja
Untuk memanfaatkan momen magis senja, penting untuk mengambil waktu untuk diri sendiri. Maka cobalah untuk meluangkan waktu di luar ruangan, nikmati pemandangan senja, dan biarkan diri terlibat dalam keindahan alam. Gunakan waktu ini untuk merenung, bermeditasi, atau hanya sekadar menikmati ketenangan. Jangan biarkan kehidupan yang sibuk menghalangi kita untuk menemukan kedamaian dalam momen-momen magis senja.
Semoga, momen magis senja bisa menyisipkan makna penting untuk melambat, menghargai waktu, dan menemukan kedamaian dalam kehidupan yang sibuk. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengalami momen magis senja dan mengisi hidup dengan kedamaian yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan lebih bermakna.
Referensi
Rinihapsari, Elisa. 2022. Ekoterapi untuk Pasien Kanker: Analisis Fenomonologi Interpretatif pada Anggota Komunitas Serikat Konfigurasi Kasih. Disertasi: Unika Soegijapranata.
Full-time mom, part-time ASN dan penulis