Penerapan teknologi nano semakin berkembang pesat di berbagai bidang. Mulai dari bidang pangan, tekstil, kesehatan hingga pertanian. Hal ini menjadi tantangan dan juga peluang bagi suatu negara untuk bisa bersaing di pasar dunia. banyak negara yang sudah menerapkan hal ini, sehingga bidang tertentu semakin meningkat. Di indonesia penelitian tentang teknologi ini memang masih sedikit. Padahal kita bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Lalu bagaimana penerapan Nanoteknologi pertanian di indonesia?
Pengertian Nano Teknologi
Sebelum membahas tentang nano teknologi di bidang pertanian, sebaiknya kita ketahui pengertian dari nano teknologi terlebih dahulu. Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Dr Richard Feynman di sebuah pertemuan ilmiah. Oleh karena itu beliau, dikenal sebagai the father of Nanoteknologi. Istilah nano teknologi sendiri diresmikan oleh prof norio taniguchi, seorang ahli fisika dari tokyo science university.
Nano merupakan satuan panjang sebesar sepermiliar meter. Dalam bahasa yunani berarti kerdil. Sedangkan teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang yang diperlukan bagi kenyamanan dan kelangsungan hidup. Jadi teknologi nano adalah teknologi pada skala nanometer. Atau secara umum nano teknologi adalah ilmu interdisplin dari ilmu kimia, fisika, biologi dan ilmu pengetahuan bahan yang didalamnya tidak hanya berupa proses pengecilan ukuran materi menjadi bentuk nanometer namun juga menyusunnya menjadi ukuran nano dengan struktur yang diatur sedemikian rupa sehingga produk yang dihasilkan memiliki sifat unik dan sesuai dengan tujuan produk tersebut.
Pengertian nano teknologi menurut para ahli bermacam-macam. Pada intinya teknologi ini mengubah suatu hal menjadi bentuk yang lebih kecil, sehingga efektivitasnya semakin baik. perkembangan teknologi ini semakin meningkat pesat. Hingga ditemukan teknologi yang canggih diberbagai bidang. Lalu bagaimana penerapan teknologi nano di bidang pertanian di indonesia.
Perkembangan dan Penerapan Nano Teknologi di Indonesia
Nano teknologi di indonesia sudah ada sejak tahun 200an. Namun hanya fokus pada penerapan pada produk elektronik saja. di bidang pertanian masih sangat terbatas. Masih banyak penelitian yang harus dilakukan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Ada beberapa lembaga yang melakukan penelitian tentang nano teknologi. Seperti :
· Lembaga ilmu pengetahuan indonesia (LIPI)
· Badan tenaga nuklir nasional (Batan)
· Badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
· Lembaga penerbangan dan antariksa nasional (Lapan)
· Dan berbagai universitas di indonesia
Contoh Aplikasi Nano Teknologi di Bidang Pertanian
Di bidang pertanian fokus penerapan yang dilakukan pada masalah pembibitan tanaman, industri pupuk, pestisida dan alat pertanian. Misalnya pada pembibitan tanaman. Contoh penerapan nano teknologinya seperti penggunaan carbon nanotube dalam mempercepat proses pertumbuhan bibit. Atau menggunakan teknologi nanoenkkapsulasi dalam memproduksi benih pintar. Dengan menggunakan nano teknologi diharapkan menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas.
· Bidang pembibitan benih atau tanaman
– Penggunaan carbon nanotube untuk mempercepat proses pertumbuhan bibit tanaman
– Penggunaan nano titanium oxide untuk meningkatkan proses indeks vigor dan fotosintesis
– Penggunaan teknologi nanoenkapsulasi untuk membuat benih pintar yang mampu beradaptasi dengan lingkungan esktrim
– Rekayasa genetik yang bisa menghasilkan bibit unggul
· Industri pupuk
– Penggunaan teknologi nanoenkapsulasi yang digunakan untuk mengendalikan pelepasan hara pupuk supaya efisiensi meningkat.
– Penggunaan carbon nanotube yang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman
· Industri pestisida, fungsisida dan herbisida
– Pengembangan pestisida, fungsisida, herbisida yang berbentuk kapsul nano atau emulsi nano yang bisa meningkatkan stabilitas, kelarutan dan efektivitas
· Alat dan mesin pertanian
– Mengembangkan sensor nano untuk mendeteksi mutu tanaman, memantau pertumbuhan tanaman dan kondisi tanah, memantau kualitas hasil panen, mendeteksi masa kadaluwarsa dan kontaminan produk pertanian.
– Mengembangkan alsintan yang berbahan material berbasis nano untuk meningkatkan kemudahan pemakaian dan meningkatkan umur
– Mengembangkan dye sensitized nanosolar cells yang bisa meningkatkan pengunaan efisesiensi energi.
Contoh Produk Nano Teknologi di Bidang Pertanian
Supaya semakin jelas tentang pembahas nano teknologi di bidang pertanian. Kita akan sedikit membahas tentang contoh Produk nano teknologi di bidang pertanian yang banyak digunakan di indonesia
· Pupuk nano
Pupuk menjadi bagian penting dalam bidang pertanian. Pupuk digunakan untuk meningkatkan kualitas tanaman. Banyak riset yang dilakukan supaya menghasilkan pupuk yang berkualitas. Di indonesia produksi pupuk menggunakan nano teknologi dikembangkan oleh BPPT. Dengan memproduksi produk lepas lambat atau slow release fertilizer.
Pupuk nano berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pupuk dengan melakukan pelepasan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Dengan ukuran yang kecil membuat tanaman lebih mudah menyerap pupuk. Apalagi pori-pori tanaman memiliki ukuran nano, sehingga sesuai dengan ukuran partikel pupuk yang diberikan. Selain itu penggunaan pupuk nano juga bisa meminimalisir terjadinya pencucian yang membuat pencemaran lingkungan.
· Pestisida Nano
Selain pupuk nano, pestisida nano juga sudah dikembangkan. Penggunaan SiO2, Cu, TiO2 dan ZnO menjadi partikel nano besi oksida. Dengan menggunakan pestisida nano bisa melindungi tanaman dengan baik dan menghambat pertumbuhan patogen tanaman. Misalnya penggunaan nano silika bisa membunuh serangan yang mengganggu tanaman. Nano silika bersifat hidrofobik yang sangat mudah menempel pada kulit serangga.
· Sensor Nano
Sensor nano menjadi teknologi nano di bidang pertanian yang berfungsi untuk memantau dan mendeteksi pertumbuhan tanaman, toksisitas, penyakit, kualitas tanah dan mengontrol semua aspek keamanan tanaman. Sensor nano teknologi pertanian ini dibagi menjadi bio sensor nano dan elektrikal sensor nano. Salah satu sensor nano yang banyak digunakan di indonesia adalah sensor nano elektroda emas.
Sensor nano ini dimodifikasi menjadi partikel nano tembaga. Tugasnya untuk mendeteksi serangan jamur patogen dengan cara menghitung total asam salisilat pada tanaman. Asam salisilat adalah senyawa yang menjadi indikator tingkat stres pada tanaman.
Pemerintah indonesia mulai menetapkan teknologi nano sebagai prioritas pembangunan di bidang pertanian. Sehingga bisa menghasilkan benih tanaman dan produk hasil pertanian yang lebih berkualitas. Penerapan nano teknologi tidak diprioritaskan untuk jangka pendek namun jangka panjang, hingga 2024 nanti. Oleh karena itu pemerintah harus menyiapkan dana penelitian dan pengembangan. Proses penelitian akan dilakukan oleh badan litbang pertanian.
Sejak tahun 2013 yang lalu, badang litbang pertanian sudah membentuk tim pelaksana litbang nanoteknologi. Yang akan fokus dalam menangani berbagai produk pertanian. Seperti vaksin nano, hormon nano, pupuk nano, benih nano, kemasan nano yang biodegradable, pestisida nano, biosensor dan material, alat nano,dan nano nutrien.
Dengan adanya pengembangan nano teknologi di indonesia diharapkan pertanian di indonesia bisa bersaing di pasar global. Apalagi indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Dengan menerapkan nano teknologi di bidang pertanian, bisa menghasilkan produk pangan yang berkualitas tinggi. sehingga kesejahteraan para petani pun semakin meningkat. Karena harga jual produknya semakin tinggi di pasaran. Semoga penelitian dan pengembangan nano teknologi di indonesia semakin berkembang dengan pesat.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Nanoteknologi diakses pada 29 Desember 2023.
- https://pse.ugm.ac.id/nanoteknologi-dan-energi/ diakses pada 29 Desember 2023.
- https://farmasetika.com/2019/06/07/perkembangan-nanoteknologi-di-indonesia/ diakses pada 29 Desember 2023.
- http://lipi.go.id/berita/single/Perkembangan-Nanoteknologi-Semakin-Pesat/8528 diakses pada 29 Desember 2023.
- http://technology-indonesia.com/pertanian-dan-pangan/inovasi-pertanian/inilah-produk-produk-nanoteknologi-balitbangtan-yang-ramah-lingkungan/ diakses pada 29 Desember 2023.
- https://media.neliti.com/media/publications/63029-none-8cffd419.pdf diakses pada 29 Desember 2023.
Mahasiswa Pascasarjana Bioteknologi Universitas Andalas 2020
Apa unsur Nano teknologi yang terdapat dalam artikel tersebut
Ass w Sangat tertarik utk membuat pupuk slow release dgn couting ? Mohon penjelasan proses utk bhn menjadi ukuran nano ?