Revolusi Teknologi Bisnis Ritel: Melacak Perkembangan yang Mengubah Cara Berbelanja Kita

Bagi kamu yang suka berbelanja online, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk membuka aplikasi e-commerce pagi-pagi atau bahkan tengah malam untuk […]

Ilustrasi Bisnis Ritel Digital.

Bagi kamu yang suka berbelanja online, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk membuka aplikasi e-commerce pagi-pagi atau bahkan tengah malam untuk memeriksa berbagai produk yang tersedia. Bahkan, ketika ada promo diskon di tanggal tertentu, mungkin akan menunggu untuk mengikuti penjualan kilat yang diadakan. Terkadang, sepertinya lebih sering membuka aplikasi e-commerce daripada membuka buku pelajaran. Tahukah kamu bahwa keberadaan e-commerce yang semakin marak saat ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi bisnis ritel? Sebelumnya, bisnis ritel hanya dilakukan secara langsung melalui pertemuan antara pembeli dan penjual di toko-toko offline. Nggak ada tuh, yang namanya belanja tinggal klik-klik doang, eh, nggak lama kemudian terdengar suara…

“Pakeet..!!”

Setelah mendengar suara itu, kamu dengan cepat bangkit dari tempat tidur dan berlari ke depan pintu rumah. Beberapa detik kemudian, kamu tersenyum bahagia sambil memegang kotak paket yang baru saja diterima. Kemudian, kurir yang mengirimkan paket akan mengambil foto kamu bersama kotak paket sebagai bukti bahwa paket sudah diterima dengan baik.

.

Industri 4.0

Industri 4.0 Bawa Perusahaan Berkompetisi Tingkatkan Produk Digital - Bisnis Liputan6.com

Ilustrasi Industri 4.0.

Perlu kamu ketahui, bahwa belanja online melalui e-commerce mulai marak terjadi pada era Industri 4.0. Di era ini, kegiatan industri telah terdigitalisasi secara menyeluruh sehingga sering disebut sebagai era digital.

Dalam era Industri 4.0, akses internet dan perangkat digital telah tersebar luas dan dimiliki oleh hampir semua kalangan. Hal ini menyebabkan kegiatan belanja online melalui e-commerce semakin populer dan diminati oleh banyak orang.

Belanja online melalui e-commerce kini menjadi hobi baru bagi berbagai kalangan, mulai dari remaja yang gemar nongkrong di café, ibu-ibu pecinta drama Korea, hingga bapak-bapak pensiunan yang senang menikmati kopi sambil membaca koran di teras rumah.

Di masa lalu, kegiatan jual-beli dan perindustrian masih belum berkembang seperti sekarang. Untuk lebih memahami, mari kita bahas secara rinci perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah terjadi.

.

Perkembangan Teknologi

10 Tren Teknologi Tahun 2023 Menurut Gartner - Tekno Liputan6.com

Ilustrasi Perkembangan Teknologi.

Perkembangan teknologi bisnis ritel dimulai sejak abad ke-18 ketika mesin uap ditemukan oleh James Watt. Kemudian, teknologi mesin uap ini dimanfaatkan oleh industri untuk mendukung kegiatan produksi. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh mesin uap. Era ini dikenal sebagai Industri 1.0.

Ketika mesin uap ditemukan pada masa Industri 1.0, perusahaan mulai memusatkan perhatiannya pada kegiatan produksi barang. Hal ini disebabkan karena mesin uap dapat menggantikan peran tenaga manusia dalam proses produksi, sehingga produksi barang dapat dilakukan secara lebih mudah dan dalam jumlah yang lebih besar.

Pada perkembangan selanjutnya setelah Industri 1.0, mesin-mesin uap mulai ditinggalkan dan digantikan oleh mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik. Perubahan ini terjadi pada abad ke-19.

Pada abad ke-19, mesin-mesin bertenaga listrik mulai menggantikan mesin uap dalam proses produksi dan perakitan. Industri pada masa ini dikenal sebagai Industri 2.0. Selain itu, terdapat pula pengembangan teknologi seperti pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang. Namun, perkembangan industri ini berakhir dengan munculnya Industri 3.0 pada abad ke-20.

Industri 3.0 dicirikan oleh adopsi sistem otomatisasi yang terintegrasi dengan teknologi komputer. Perkembangan teknologi digital dan internet menjadi ciri khas dari industri ini, sehingga teknologi ini mulai digunakan untuk mendukung kegiatan selain perindustrian, seperti komunikasi.

Industri 4.0 merupakan pengembangan dari Industri 3.0 yang ditandai dengan adanya pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mendukung berbagai macam teknologi seperti komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, serta neuroteknologi. Semua teknologi ini mendukung kegiatan industri secara lebih canggih dan efisien.

.

Perkembangan Marketing

blank

Ilustrasi Perkembangan Digital Marketing.

Dalam sejarahnya, kegiatan pemasaran pada bisnis ritel mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi. Dimulai dari Marketing 1.0 hingga saat ini telah berkembang hingga mencapai Marketing 4.0.

Marketing 1.0 adalah periode di mana kegiatan pemasaran masih terfokus pada produksi barang, atau dikenal dengan istilah Product Centric. Perusahaan berusaha memproduksi sebanyak mungkin barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Pada Marketing 2.0, kegiatan pemasaran mulai bergeser fokus dari produksi barang menjadi orientasi pada kebutuhan konsumen atau Customer Centric. Konsumen dianggap sebagai raja yang harus dilayani dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginannya.

Kemudian, kegiatan marketing berkembang lagi menjadi Marketing 3.0 yang menitikberatkan pada pendekatan humanis terhadap konsumen. Pada Marketing 3.0, perusahaan mengedepankan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat, dan menganggap konsumen sebagai individu yang memiliki peran penting dalam menciptakan kebaikan bersama.

Pada Marketing 3.0, konsumen tidak hanya dilihat sebagai pembeli produk, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kebutuhan, keinginan, dan harapan terhadap produk yang dijual oleh perusahaan.

Marketing 3.0 membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dengan lebih detail. Proses pendekatan yang dilakukan bertujuan agar perusahaan dapat memperoleh ide-ide baru untuk produk dan masukan untuk memperbaiki produk yang sudah ada.

Marketing 4.0 merupakan evolusi terbaru dalam kegiatan pemasaran yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Marketing 3.0 yang lebih fokus pada pendekatan kepada konsumen. Namun, pada Marketing 4.0, pendekatan tersebut dilakukan secara lebih ekstensif dengan mengkombinasikan interaksi secara offline dan online. Selain itu, perusahaan juga menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi konsumen melalui interaksi antara mesin dan mesin (Machine to Machine) atau antara manusia dan manusia (Human to Human).

.

Perubahan Perilaku Konsumen

8 Perubahan Perilaku Konsumen Akibat Pandemi yang Perlu Diketahui

Perubahan Perilaku Konsumen.

Perkembangan teknologi dalam bisnis ritel telah mengubah perilaku konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian secara online. Apa sebenarnya penyebab di balik perubahan perilaku konsumen ini?

Ketika konsumen berbelanja secara online, pengalaman belanja yang diperoleh dapat membuat konsumen ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Dengan berbelanja secara online, konsumen tidak perlu keluar rumah dan tetap dapat melihat barang yang hendak dibeli karena toko-toko online menyediakan foto atau video barang sebagai gambaran bagi konsumen.

Beberapa platform belanja online juga telah memperkenalkan teknologi augmented reality, yaitu teknologi yang menggabungkan objek maya dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan tiga dimensi nyata dan menampilkan objek tersebut dalam waktu nyata. Teknologi ini memungkinkan kita merasa seolah-olah berinteraksi langsung dengan objek maya tersebut.

Meskipun menjadi populer pada era Industri 4.0, belanja online memiliki kekurangan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah barang yang diterima oleh konsumen tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi.

Setiap hal di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk ketika kita memilih untuk berbelanja secara online atau offline. Kita tidak dapat memilih mana yang lebih baik, tetapi kita hanya bisa memilih mana yang memiliki konsekuensi yang lebih mudah ditanggung.

Teknologi bisnis ritel akan terus berkembang ke depannya dan menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemajuan bisnis ritel. Jangan heran jika di masa depan akan muncul inovasi baru yang bisa diterapkan dalam teknologi bisnis ritel. Apakah Kamu memiliki ide inovatif terkait bisnis ritel? Jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar.

Bagi siswa kelas 12 jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) di SMK, penting untuk mempelajari materi tentang perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah kita bahas.

.

Referensi.

Suara, https://www.suara.com/lifestyle/2021/11/11/121849/sejarah-perkembangan-teknologi-bisnis-ritel-kapan-belanja-online-ada Diakses pada 23 Maret, 2023.

Scribd, https://www.scribd.com/presentation/536250830/KB-8-XII-BDP-Teknologi-Dalam-Bisnis-Ritel Diakses pada 23 Maret, 2023.

Intel, https://www.intel.co.id/content/www/id/id/retail/overview.html Diakses pada 23 Maret, 2023.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *