Potensi Rumput Laut sebagai Sumber Obat Diabetes Mellitus (Kencing Manis)

Rumput laut merupakan makroalga benthik yang hidup di perairan. Penduduk di negara-negara Timur memanfaatkannya sebagai makanan yang tinggi zat gizinya. […]

Rumput laut merupakan makroalga benthik yang hidup di perairan. Penduduk di negara-negara Timur memanfaatkannya sebagai makanan yang tinggi zat gizinya. Tidak hanya berperan sebagai makanan bernilai obat (nutraceutical), rumput laut ternyata mengandung senyawa-senyawa kimia yang berpotensi sebagai obat penyakit kencing manis.

Diabetes mellitus adalah penyakit yang melibatkan gangguan fungsi hormon insulin, ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi lanjutan bagi penderitanya seperti penyakit kardiovaskular, gangguan saraf dan mata.

Jenis Rumput Laut yang Berpotensi sebagai Obat Diabetes Mellitus

Adapun jenis rumput laut yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber obat penyakit kencing manis (berdasarkan hasil uji ilmiah), yakni seperti:

  • Undaria pinnatifida

Senyawa fucoidan yang terkandung di dalamnya mencegah hiperglikemia pada tikus dengan penyakit kencing manis. Selain itu, senyawa tersebut dapat mengurangi berat jaringan adiposa (lemak) pada tikus, menurunkan level total kolesterol, LDL-C dan trigliserida.

  • Saccharina japonica

Rumput laut ini juga mengandung senyawa fucoidan yang dapat menstimulasi sekresi insulin dari pankreas dan menurunkan level glukosa darah.

  • Gloiopeltis furcata

Ekstrak kasar rumput laut ini dapat menekan kenaikan berat badan dan menurunkan berat jaringan adiposa pada tikus.

  • Sargassum horneri

Ekstrak kasarnya dapat mengurangi obesitas, kencing manis, dan hepatiksteatosis pada tikus.

Jenis Senyawa Rumput Laut dengan Potensi Terapeutik

Rumput laut mengandung senyawa-senyawa seperti polisakarida, polifenol, dan peptida yang dapat membantu mengobati penyakit kencing manis pada beberapa studi praklinis. Adapun jenis polisakarida yang terkandung dalam rumput laut, seperti fucoidan, laminarin, dan alginat, membantu mengatur kadar gula darah. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara memperlambat proses penyerapan glukosa dari saluran pencernaan sehingga dapat mencegah kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba (suatu kondisi yang umum terjadi pada penderita kencing manis).

Fucoidan, jenis polisakarida yang mengandung fukosa yang terkandung dalam rumput laut, dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga membuat tubuh menggunakan insulin secara lebih efektif dan mempertahankan kadar glukosa darah pada level normal. Selain itu, fucoidan juga bersifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Laminarin bekerja dengan cara menghambat kerja enzim α-amylase sehingga dapat mengurangi jumlah gula yang terserap oleh tubuh dari saluran pencernaan dan menurunkan kadar gula darah. Senyawa fucoidan dan laminarin dapat memodulasi fungsi microbiota pencernaan dengan cara meningkatkan pertumbuhan bakteri-bakteri baik yang dapat meregulasi metabolisme dan kadar gula darah serta mengurangi inflamasi.

Alginat mencegah kencing manis dengan cara membentuk substansi seperti gel pada saluran pencernaan sehingga dapat memperlambat proses penyerapan karbohidrat, mencegah kenaikan kadar gula darah secara mendadak dan menjaganya agar tetap berada di level normal.

Senyawa polifenol yang terkandung dalam rumput laut berperan sebagai inhibitor enzim α-glucosidase dan menurunkan jumlah gula yang terserap oleh tubuh. Sedangkan, senyawa peptida dapat meningkatkan sentivitas insulin, salah satunya dengan cara mengaktifkan reseptor pensinyalan insulin pada sel-sel otot.

Mekanisme Kerja Senyawa Rumput Laut

Senyawa polisakarida, polifenol dan peptida dalam rumput laut dapat bekerja mengobati penyakit kencing manis melalui beberapa mekanisme:

1. Sebagai Anti-Inflamasi

Senyawa polisakarida dan polifenol yang terkandung dalam rumput laut dapat mengurangi reaksi inflamasi (peradangan) pada kondisi inflamasi kronis karena resistensi hormon insulin (ketidakmampuan insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah).

2. Sebagai Antioksidan

Senyawa polisakarida dalam rumput laut berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi penderita kencing manis dari komplikasi lanjutan. Penderita kencing manis umumnya rawan mengalami stress oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan. Antioksidan berperan dalam mencegah terjadinya kondisi ini.

3. Menginduksi perubahan pada metabolisme lipid

Polifenol dan polisakarida dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL-C (low density lipoprotein cholesterol) yang merupakan faktor penyebab penyakit kardiovaskular (komplikasi lanjutan pada penyakit kencing manis).

4. Menghambat kerja enzim α-glucosidase

Enzim α-glucosidase dapat memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana yang dapat terserap oleh tubuh. Senyawa yang berperan sebagai inhibitor enzim ini dapat menjadi sumber obat penyakit kencing manis karena dapat mengurangi jumlah gula yang terserap oleh tubuh.

5. Menghambat kerja enzim α-amylase

Penghambatan kerja enzim α-amylase dapat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga kadar gula darah lebih terkontrol.

6. Menghambat kerja DPP-4

Polisakarida dan peptida dapat menghambat kerja DPP-4 (Dipeptidylpeptidase-4). DPP-4 merupakan protease serine yang dapat menonaktifkan kinerja hormon-hormon yang terlibat dalam sekresi insulin. Sehingga senyawa yang dapat berperan sebagai inhibitor enzim ini berpotensi sebagai obat penyakit kencing manis.

Meskipun demikian, pengembangan rumput laut menjadi sumber obat bagi penderita penyakit kencing manis memiliki tantangan tersendiri. Untuk dapat menjadikannya sebagai suatu obat, seseorang perlu melakukan identifikasi dan ekstraksi terhadap senyawa rumput laut yang benar-benar memiliki efektivitas terhadap penyakit kencing manis. Selain itu, uji-uji klinis pada hewan dan manusia juga perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan obat yang akan dipasarkan. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi penderita kencing manis maupun individu sehat untuk tetap mengonsumsi rumput laut sebagai sumber makanan bernilai obat (nutraceutical) yang dapat mencegah penyakit kencing manis dan membantu menurunkan resiko terjadinya komplikasi lanjutan.

Referensi

Cotas, J., Lomartire, S., Pereira, L., Valado, A., Marques, J.C., dan Goncalves, A.M.M. 2024. Seaweeds as nutraceutical elements and drugs for diabetes mellitus: future perspectives. Marine drugs, 22, 168. DOI: 10.3390/md22040168.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top