Sorgum Lokal sebagai Pangan Alternatif: Bioprospeksi Tanaman Strategis untuk Menghadapi Krisis Iklim

Bioprospeksi sorgum—penelitian untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi genetiknya—tidak hanya membuka peluang pangan alternatif tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dan menghidupkan kembali nilai budaya pangan nusantara. Bisakah sorgum menjadi pilar ketahanan pangan masa depan? Mari kita telusuri lebih jauh melalui artikel  berikut.

Sorgum lokal. (Sumber : sorgum.id)

Di tengah ancaman krisis iklim global, ketahanan pangan menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi umat manusia. Ketergantungan pada tanaman pangan utama seperti padi, gandum, dan jagung, yang rentan terhadap perubahan iklim, memaksa kita untuk mencari solusi alternatif yang berkelanjutan. Indonesia, sebagai negara megabiodiversitas  dengan keanekaragaman hayati (kehati) yang luar biasa, memiliki peluang besar untuk menciptakan solusi berkelanjutan menghadapi krisis pangan global dan perubahan iklim. Salah satu tanaman strategis yang potensial adalah sorgum (Sorghum bicolor). Bioprospeksi sorgum—penelitian untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi genetiknya—tidak hanya membuka peluang pangan alternatif tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dan menghidupkan kembali nilai budaya pangan nusantara. Bisakah sorgum menjadi pilar ketahanan pangan masa depan? Mari kita telusuri lebih jauh melalui artikel  berikut.

Perubahan Iklim dan Krisis Pangan

Di tahun 2024 ini, dunia masih menghadapi tantangan yang serius dalam hal ketahanan pangan. Berdasarkan data terbaru, sekitar 733 juta orang di seluruh dunia menghadapi kelaparan. Angka ini dipicu oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, konflik, kemerosotan ekonomi, ketidaksetaraan sosial, serta dampak berkelanjutan dari pandemi COVID-19. Kondisi ini menunjukkan suatu kenyataan pahit bahwa akses terhadap pangan belum merata, dengan dampak paling parah dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan, terutama rumah tangga petani kecil. Dalam situasi ini, tanaman pangan alternatif yang lebih adaptif, seperti sorgum, menjadi solusi strategis untuk mengatasi tantangan tersebut. Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman sejenis rumput-rumputan yang merupakan satu dari lima serealia teratas dalam produksi dunia setelah gandum, jagung, beras, dan jelai

Keunggulan Sorgum sebagai Pangan Alternatif

1. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Sorgum sangat toleran terhadap kondisi ekstrem seperti kekeringan dan tanah marginal. Akarnya yang dalam memungkinkan sorgum bertahan di wilayah dengan curah hujan rendah, menjadikannya tanaman yang ideal di daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian wilayah Indonesia timur.

2. Kandungan Gizi yang Unggul

Sorgum kaya akan nutrisi, seperti:

  • Serat tinggi, baik untuk kesehatan pencernaan.
  • Protein yang lebih tinggi daripada beras biasa.
  • Zat besi, fosfor, dan antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh.
  • Sorgum juga bebas gluten, menjadikannya alternatif sehat untuk penderita intoleransi gluten atau penyakit celiac. Dengan kandungan indeks glikemik yang rendah, sorgum juga bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah, sehingga sangat baik bagi penderita diabetes

3. Multiguna

Selain bijinya sebagai sumber pangan, batang sorgum dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, bahan bioenergi (bioetanol), bahkan bahan baku industri kertas dan tekstil. Hal ini memberikan nilai tambah ekonomis bagi petani lokal.

Bioprospeksi Sorgum di Indonesia

Potensi Genetik

Indonesia memiliki berbagai varietas sorgum lokal yang kaya akan keragaman genetik. Beberapa varietas ini memiliki ketahanan terhadap kekeringan, hama, dan penyakit yang tinggi. Melalui bioprospeksi, gen-gen unggul dari sorgum lokal dapat teridentifikasi dan dikembangkan untuk menciptakan varietas yang lebih adaptif dan produktif.

Rekayasa Varietas Unggul

Lembaga penelitian di Indonesia, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), telah mengembangkan varietas sorgum unggul seperti Sorgum Kawali dan Sorgum Super 1, yang memiliki produktivitas tinggi serta daya adaptasi terhadap kondisi ekstrem. Langkah ini adalah hasil bioprospeksi yang strategis untuk menghadapi perubahan iklim.

Peluang Industri

Bioprospeksi sorgum membuka peluang besar untuk menciptakan produk bernilai tinggi, seperti:

  • Pangan sehat: tepung sorgum, mie gluten-free, dan camilan berbasis sorgum.
  • Bioenergi: bioetanol dari batang sorgum untuk mendukung transisi energi terbarukan.
  • Produk inovatif: biomaterial berbasis sorgum untuk industri ramah lingkungan.

Apa Saja Tahapan Bioprospeksi Sorgum?

  1. Eksplorasi Varietas Lokal
    Penelitian sorgum lokal di Indonesia telah menemukan beberapa varietas seperti Sorgum Super 1, Super 2, dan Numbu, yang memiliki daya tahan tinggi dan potensi hasil besar.
  2. Analisis Genetik
    Dengan teknologi seperti sequencing DNA, ilmuwan mempelajari gen-gen sorgum yang memungkinkan tanaman ini bertahan di kondisi lingkungan ekstrem. Misalnya, gen yang mengatur toleransi kekeringan atau efisiensi penyerapan nutrisi.
  3. Pemuliaan Varietas Unggul
    Bioprospeksi memungkinkan pengembangan varietas baru yang menggabungkan keunggulan genetik sorgum lokal dengan kebutuhan pangan global. Sebagai contoh, varietas dengan produktivitas tinggi dan kandungan gizi lebih baik.
  4. Aplikasi dan Pengembangan Industri
    Hasil bioprospeksi sorgum telah digunakan untuk menciptakan produk seperti tepung bebas gluten, sereal, dan bahan bioetanol.

Perkembangan Terkini di Indonesia

Pengembangan Lahan Sorgum di NTT

Pemerintah menginisiasi pengembangan sorgum di NTT sebagai bagian dari diversifikasi pangan lokal. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada beras tetapi juga meningkatkan ekonomi petani di wilayah kering.

Kolaborasi dengan Industri Pangan

Beberapa perusahaan mulai menggunakan sorgum lokal sebagai bahan baku produk gluten-free dan makanan sehat. Hal ini memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani lokal.

Inisiatif Penelitian dan Teknologi

Lembaga riset seperti LIPI dan perguruan tinggi terus melakukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas sorgum. Teknologi pertanian presisi, seperti pemantauan lahan berbasis satelit, mulai diterapkan untuk mendukung budidaya sorgum secara efisien.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Bagi Petani Lokal

Budidaya sorgum memberikan diversifikasi pendapatan bagi para petani melalui hasil biji, batang, dan produk turunan. Selain itu, budidaya sorgum ini turut menguatkan ekonomi lokal karena adanya permintaan terhadap sorgum untuk pangan dan energi akan membuka peluang ekspor.

Bagi Konsumen

Selain membawa manfaat bagi para petani, sorgum juga memberikan alternatif pangan sehat dan bernutrisi tinggi bagi konsumen domestik dan internasional. Harganya yang kompetitif menjadikan sorgum dapat bersaing dengan sumber pangan lain.

Tantangan ke Depan

Sorgum belum terlalu familiar di kalangan masyarakat luas. Perlu adanya edukasi dan pengenalan mengenai sorgum ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi sorgum yang cukup menjanjikan. Selain itu, infrastruktur yang terbatas di wilayah budidaya juga perlu menjadi perhatian. Tantangan lain yang mungkin muncul adalah konflik penggunaan lahan dengan tanaman pangan lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan pengetahuan yang memadai agar Sorgum dapat dibudidaya dengan optimal sebagai salah satu jawaban atas permasalahan pangan. Dalam hal ini, peran pemerintah juga sangat penting. Pemerintah dapat berperan dalam ranah kebijakan, misalnya memberi subsidi untuk petani sorgum dan insentif bagi industri yang menggunakan sorgum lokal. Dengan segala tantangannya, peluang menjadikan sorgum sebagai pangan alternatif utama di tingkat global cukup terbuka lebar. Terutama bagi Indonesia, masih terdapat sekitar 14 juta hektare lahan kritis yang belum terolah dengan baik. Lahan-lahan kritis ini dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan peluang ini dengan strategi pengembangan berbasis bioprospeksi. 

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, sorgum sangat mungkin menjadi salah satu pilar pangan di Indonesia bahkan hingga kancah dunia. Sorgum lokal adalah aset strategis bagi Indonesia untuk menjawab tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim. Dengan memanfaatkan bioprospeksi, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi sorgum untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan adaptif. Dukungan dari pemerintah, peneliti, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjadikan sorgum sebagai solusi nyata bagi dunia yang berubah.

Referensi

[1] FAO. (2023). “The State of Food Security and Nutrition in the World.”

[2] Kementerian Pertanian Indonesia. (2024). Laporan Pengembangan Pangan Alternatif.

[3] Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (2023). “Pengembangan Varietas Sorgum Lokal.”

[4] LIPI. (2023). “Potensi Sorgum untuk Ketahanan Pangan.”

[5] Sorgum, Alternatif Pangan Sehat.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240605/4245658/sorgum-alternatif-pangan-sehat/ diakses pada 01 Desember 2024

[6] Pengembangan Sorgum dari Hulu ke Hilir hingga Market. https://serealia.bsip.pertanian.go.id/berita/pengembangan-sorgum-dari-hulu-ke-hilir-hingga-market diakses pada 01 Desember 2024

[7] Sorgum Alternatif Pangan Sehat dan Berkelanjutan. https://cybex.id/mobile/artikel/102406/Sorgum-Alternatif-Pangan-Sehat-dan-Berkelanjutan/ diakses pada 01 Desember 2024

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *