Mengenal Planet Speculoos 3B, Planet Dengan Masa Rotasi Hanya 17 Jam Saja

Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu, aamiin. Kali ini kita akan membahas salah satu exoplanet yang unik, yang masa rotasinya […]

astronomi

Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu, aamiin. Kali ini kita akan membahas salah satu exoplanet yang unik, yang masa rotasinya cukup singkat yaitu hanya 17 jam saja. Nah planet tersebut adalah Speculoos-3B yang mengorbit pada sistem bintang katai ultra dingin yang berjarak sekitr 55 tahun cahaya dari Bumi. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Sekilas Tentang Speculoos-3b

Speculoos-3b, eksoplanet yang baru ditemukan beberapa waktu lalu, memiliki ukuran hampir sama dengan Bumi dan berada 55 tahun cahaya dari Bumi, atau sepuluh kali lebih jauh dibandingkan planet ekstrasurya terdekat, Proxima Centauri. Planet ini adalah yang kedua ditemukan di sistem bintang yang sama, mengorbit bintang katai ultra-dingin setelah penemuan sistem Trappist-1.

Bintang induknya berukuran serupa dengan Jupiter, dua kali lebih dingin dari Matahari, dan memiliki kecerahan 100 kali lebih rendah. Meskipun katai ultra-dingin ini tersebar di seluruh Bima Sakti, pengetahuan tentangnya masih terbatas karena luminositasnya yang sangat rendah. Orbit Speculoos-3b hanya berlangsung sekitar 17 jam, membuat siang dan malam di planet ini praktis tidak pernah berganti. Planet ini diyakini terkunci secara pasang surut, di mana sisi yang sama selalu menghadap bintangnya, menciptakan sisi “siang hari” yang terang dan sisi “malam” yang gelap abadi.

Meskipun bintang induknya jauh lebih dingin dari Matahari, Speculoos-3b menerima energi sekitar 16 kali lebih banyak dibandingkan Bumi. Hal ini membuat kemungkinan keberadaan atmosfer di planet ini sangat kecil, mengingat lingkungan ekstrem yang dihadapi. Penemuan ini semakin menambah wawasan tentang keunikan eksoplanet dan membantu ilmuwan memahami keragaman dunia di luar tata surya kita.

Ilustrasi planet Speculoos-3b. Sumber: NASA / JPL – Caltech

Penemuan

Eksoplanet baru bernama Speculoos-3b telah ditemukan melalui proyek Speculoos (Search for Planets Eclipsing ULtra-cOOl Stars), jaringan teleskop internasional yang bertujuan mencari bintang redup di galaksi dan planet berbatu yang mengorbitnya. Proyek ini berfokus pada identifikasi sistem planet di sekitar katai merah, dengan harapan menemukan planet yang layak huni atau menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Planet Speculoos-3b terdeteksi ketika melintas di depan bintang induknya, menyebabkan peredupan cahaya yang terdeteksi oleh teleskop robotik jaringan Speculoos. Penemuan ini membuka peluang penelitian lebih lanjut, terutama dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb, untuk mempelajari komposisi dan lokasi planet ini.

Menurut Steve B. Howell dari NASA Ames Research Center, langkah ini menjadi tonggak penting dalam studi eksoplanet, membawa kita lebih dekat untuk menentukan kelayakhunian planet di luar tata surya. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi teknologi dan sains dalam mengeksplorasi misteri kosmos, mendorong harapan baru bagi masa depan astronomi dan pencarian kehidupan di luar Bumi.

Menyingkap Keunikan Planet Sekitar Katai Merah

Speculoos-3b adalah planet kedua yang ditemukan mengorbit bintang katai ultra-dingin. Penemuan sebelumnya yaitu sistem Trappist-1, yang mengungkap tujuh planet berbatu yang mengitari bintang katai merah yang berjarak 40 tahun cahaya dari Bumi. Penemuan ini menyoroti peran bintang katai merah, yang mencakup 70% bintang di galaksi Bima Sakti, sebagai rumah potensial bagi planet-planet serupa.

Namun, redupnya katai merah membuat pengamatan planet di sekitarnya menjadi tantangan. Para astronom harus memantau bintang ini selama berminggu-minggu untuk mendeteksi planet yang melintas di depannya. Umur panjang katai merah juga memungkinkan planet-planet di orbitnya memiliki suhu yang mendukung kehidupan. Meski begitu, kondisi ekstrem seperti yang ditemukan pada Speculoos-3b membuat kemungkinan kehidupan di sana sangat kecil bahkan sama sekali tidak ada.

Orbit Speculoos-3b yang sangat dekat dengan bintangnya menyebabkan planet ini dibombardir oleh radiasi intensif, dengan energi yang diterima hampir 16 kali lebih banyak dibandingkan radiasi yang diterima oleh Bumi dari Matahari. Menurut Julien de Wit, ilmuwan planet dan direktur Speculoos Northern Observatory, atmosfer planet ini kemungkinan besar tidak ada, sehingga peluang keberadaan kehidupan pun menjadi sangat minim. Namun, hilangnya atmosfer ini justru memberi peluang bagi para ilmuwan untuk mempelajari lebih jauh sifat geologi planet tersebut. Tanpa atmosfer yang menghalangi, mereka dapat menganalisis jenis batuan yang ada di permukaan dan mengungkap proses geologis yang membentuk planet ini, seperti apakah pernah terjadi lautan magma, aktivitas vulkanik, atau bahkan pergerakan lempeng tektonik di masa lalu.

Penemuan planet ini memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik planet di sekitar katai merah. Juga dapat memperluas pemahaman kita tentang potensi keberadaan kehidupan di luar Bumi serta evolusi planet berbatu di luar tata surya.

Penutup

Sebagai penutup, planet Speculoos-3b memberikan wawasan berharga tentang sistem planet yang mengorbit bintang katai ultra-dingin. Penemuan ini tidak hanya memperluas pemahaman kita tentang keanekaragaman eksoplanet, tetapi juga membuka peluang penelitian lebih lanjut terkait potensi habitabilitas di luar tata surya. Untuk informasi lebih mendalam, temuan ini dapat dilihat di jurnal Nature Astronomy. Mungkin itu saja yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan penulisan. Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Sumber:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top