TANAMAN JUGA BUTUH KLINIK LAYAKNYA MANUSIA

Gambar 1. Observasi Sampel oleh Petugas Klinik Tanaman di University of Illinois Tanaman butuh klinik- Dilansir dari situs resmi organisasi […]

klinik tanaman

Gambar 1. Observasi Sampel oleh Petugas Klinik Tanaman di University of Illinois

Tanaman butuh klinik- Dilansir dari situs resmi organisasi pertanian dunia atau FAO (Food Agriculture Organization) pada 3/4/2019 diperkirakan setiap tahunnya antara 20 hingga 40 persen dari produksi tanaman global dinyatakan hilang karena hama pada tanaman [1]. Mirisnya, setiap tahunnya penyakit juga menyerang tanaman dan menelan biaya ekonomi global sekitar 200 Miliar USD dan serangga invasif sekitar 70 Miliar USD [2]. Hal ini cukup disayangkan karena pertanian adalah sumber makanan bagi seluruh penduduk planet bumi. Diperkirakan total populasi manusia kini telah mencapai 7,8 miliar individu. Tentunya untuk mencukupi kebutuhan pangan dunia harus memperkuat sektor pertanian, terutama dari masalah hama dan penyakit tanaman.

Apa Masalah Terkini ?

Senada dengan hal tersebut, penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh Jurnal Bioscience menunjukkan bahwa masalah terkini adalah produksi pangan secara global perlu meningkat 25-70% antara sekarang hingga 2050. Tetapi, faktanya jumlah kehilangan hasil akibat hama dan penyakit tanaman kian semakin mengkhawatirkan dunia. Tidak sampai disitu, bahkan angka kehilangan tidak hanya terjadi dilapangan pertanian saja, namun juga di dalam pasca panennya. Sungguh sangat mencengangkan, hal ini justru direspon terbalik oleh penduduk bumi, yakni semakin menyempitnya lahan pertanian yang dialihfungsikan untuk kegiatan industri atau bahkan perumahan nasional. Maka perlunya suatu solusi yang nyata dan dapat mengatasi permasalahan utama didalam sektor pertanian. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas pangan nasioanl untuk bangsa yang berdaulat. Sebagaimana kata sanga proklamator Ir.Soekarno “Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa yang Mencukupi Kebutuhan Pangannya Sendiri”. Masalah yang sangat besar dan belum pernah tergeserkan oleh hal yang lain adalah masalah hama dan penyakit tanaman. Perlunya tenaga ahli di dalam mengatasi masalah ini agar tidak mengkhawtirkan penduduk bumi. Salah satu solusi yang dapat diberikan adalah memberikan layanan kesehatan tanaman atau klinik tanaman.

Apa itu Klinik Tanaman ?

Dikutip dari situs resmi plantwise.org bahwa Klinik tanaman adalah tempat pertemuan di mana petugas penasehat pertanian setempat, yang dikenal sebagai dokter tanaman, membantu petani yang berjuang melawan hama dan penyakit tanaman. Mereka memberikan diagnosis dan saran manajemen untuk masalah apa pun dan pada tanaman apa pun. Fungsi klinik tanaman tentunya sangat fundamental untuk menjaga stabilitas pangan dunia dan menyelamatkan miliaran dolar akibat kehilangan hasil tanaman oleh hama dan penyakit tanaman. Pasalnya klinik tanaman adalah sahabat petani yang harus digalakkan agar tetap eksis di dunia pertanian demi menjaga dan melindungi masa depan pertanian. Namun, sangat disayangkan petani banyak yang tidak menggunakan fasilitas klinik tanaman layaknya manusia memanfaatkan jasa rumah sakit.

Prosedure ke Klinik Tanaman

Padahal, alur kerja yang diterapkan untuk konsultasi dan pengajuan diagnosis juga sangat mudah yang dapat dilakukan oleh petani. Pertama, petani harus membawa sampel yang akan di ujikan atau dikonsultasikan. Sampel dapat berupa foto, bagian tanaman, atau gejala pada tanaman akibat serangan hama dan penyakit tanaman. Setelah itu, petugas klinik akan menyampaikan arahan-arahan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh si petani atau klien. Jenis layanapun juga sangat variatif yang ada di klinik tanaman, yakni mulai dari pelayanan uji penyakit akibat bakteri, jamur, virus, maupun akibat hama serangga. Lain daripada itu, pelayanan konsultasi kebutuhan hara tanaman juga tersedia di klinik tanaman dengan pilihan yang variatif. Mulai dari uji kandungan bahan organik pada tanah, juga kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh tanah sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. untuk mengetahui hasil uji dari sampel yang diajukan oleh klien, maka dibutuhkan diagnosis yang akurat.

Diagnosis dan Harga

Diagnosis dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi penyebab-penyebab dan segala kemungkinan yang menjadi faktor ketidakberhasilan produksi pada tanaman. Diagnosis membutuhkan waktu dan harga yang berbeda-beda, tergantung layanan yang diminta oleh klien. Untuk diagnosis penyakit disebabkan oleh jamur biasanya per sampel sekitar Rp.150.000 untuk klien dari perusahaan dan Rp.50.000 untuk petani kecil. Sedangkan untuk diagnosis penyakit yang disebabkan oleh bakteri maka dikenakan biaya sekitar Rp.200.000 per sampel untuk klien perusahaan dan Rp.100.000 untuk petani biasa. Namun, beberapa klinik tanaman di Indonesia kadang memberikan layanan gratis untuk petani kecil, yaitu klinik tanaman milik Department Proteksi Tanaman Institus Pertanian Bogor. Tetapi, kenyataanya kesempatan tersebut jarang dimanfaatkan oleh petani karena mungkin mereka masih banyak yang belum tahu arti dan manfaat dari adanya klinik tanaman.

Hasil Diagnosis Sampel dan Rekomendasi

Pasca klien mendapatkan hasil uji sampelnya, maka akan keluar hasil analisis dengan disertai penyebab-penyebab dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan sampel. Selain itu, juga adanya layanan rekomendasi untuk masalah pada klien. Rekomendasi diberikan berdasarkan hasil analisis dan fakta lapang yang telah di lakukan oleh petugas ahli dari klinik tanaman. Mulai dari patogen penyebab, faktor biotik dan abiotik, dan juga faktor unsur hara. Tarif rekomendasipun juag berbeda-beda, tergantung pada status klien. Apabila untuk perusahaan biasanya sekitar Rp.50.000, sedangkan untuk petani kecil biasanya tidak dipungut biaya sepersenpun. Sehingga sangat urgennya kebutuhan klinik tanaman bagi tanaman dari petani demi menjaga kelangsungan dan keberlanjutan masa depan pertanian Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[1] The State of Food and Agriculture. 2019. www.fao.org
[2] World Population Clock. 2020. The Total Number of Humans Currently Living of The World. www.worldometers.info

3 thoughts on “TANAMAN JUGA BUTUH KLINIK LAYAKNYA MANUSIA”

  1. Ini adalah pkerjaan dokter tanaman. Sayangnya di indo msih kurang dikenal. Tdk sama dgn di US yg sdah banyak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top