Ditulis oleh Maman Saputra – Universitas Lambung Mangkurat
Saya akan berbagi pengalaman bagaimana agar skripsi dan magang sekaligus dapat terselesaikan dengan tepat waktu tanpa harus stress. Skripsi atau tugas akhir atau karya tulis ilmiah (beda-beda tiap kampus) merupakan suatu tugas penyusunan dan pelaksanaan penelitian berdasarkan metode penelitian ilmiah sebagai syarat memenuhi gelar sarjana (S1). Sedangkan magang adalah suatu kegiatan dalam praktik di tempat kerja yang bertujuan untuk mengintegrasikan pengalaman karir dengan teori pada pendidikan yang sedang ditempuh (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Hampir setiap kampus mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian dan magang serta menyusun skripsi. Bahkan beberapa kampus atau jurusan mewajibkan mata kuliah lain yang tidak kalah beratnya seperti tugas besar, praktik kerja lapangan, atau kuliah kerja nyata.Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah kehidupan bermasyarakat dalam rangka membekali setiap mahasiswa sarjana sebagai seorang yang telah menempuh tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dengan menyelesaikan mata kuliah tersebut diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan standar sebagai seorang sarjana. Sebagian besar mahasiswa menganggap mata kuliah tersebut merupakan momok yang menakutkan. Mereka selalu berpandangan banyak mahasiswa yang gagal atau lama lulus karena tidak selesai skripsi atau magang. Paradigma negatif tentang skipsi dan magang tersebut sebenarnya yang bisa membuat mahasiswa semakin tertekan dan tidak menikmati proses pengerjaan skripsi ataupun magang.
Ada beberapa hal yang sebenarnya bisa kita lakukan agar kita tidak takut dan galau ketika mengambil mata kuliah skripsi ataupun magang. Saya membaginya ke dalam beberapa fase atau tahapan, yaitu tahap pra pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan.
1. Pra pelaksanaan
Tahap ini adalah kondisi dimana mahasiswa akan mengambil mata kuliah skripsi atau magang. Biasanya pada akhir semester V (lima), tetapi ada beberapa yang lebih cepat atau lebih lambat (tergantung kurikulum di kampus tersebut). Pada tahap ini mahasiswa sebaiknya melakukan konsultasi dan perencanaan yang matang tentang mata kuliah yang akan mereka ambil. Konsultasi bisa dilakukan dengan dosen pembimbing, dosen penasihat akademik, teman (yang paham tentang hal ini), orang tua (sebagian mahasiswa melakukan ini, asal orang tuanya mengerti tentang kurikulum perkuliahan), dan yang pasti berdoa dan minta petunjuk Tuhan. Paling tidak ada konsultasi sebelum kita menentukan mata kuliah yang kita ambil dan mengisi kartu rencana studi (KRS). Pastikan kita konsultasi dengan orang yang tepat dan mengerti passion dan kemampuan kita, sehingga tidak jarang apa yang dinasihati oleh konsultan dapat bertentangan dengan kehendak kita atau konsultan yang lain. Jadi, kita harus bisa mengambil keputusan yang tepat atas hasil konsultasi tersebut. Jadikanlah hasil konsultasi menjadi sebuah masukan dan pandangan atas konsekuensi pilihan yang akan kita pilih.
Ada beberapa alternatif pilihan yang biasa diambil mahasiswa tingkat akhir sehingga sangat perlu mahasiswa tersebut untuk melakukan konsultasi. Pilihan pengambilan mata kuliah tersebut yaitu:
- Proposal skripsi
Beberapa kurikulum kampus ada yang mengkhususkan mata kuliah skripsi pada semester akhir dan semua mata kuliah lain (termasuk magang dan praktik lapangan) sudah selesai di semester sebelumnya. Sehingga mahasiswa difokuskan kepada skripsi pada akhir masa perkuliahan. Hal ini sebenarnya memudahkan mahasiswa untuk fokus pada pengerjaan skripsi dan penelitian pada semester tersebut.
- Proposal skripsi sekaligus magang
Sebagian kampus masih menyisakan mata kuliah skripsi dan magang pada semester-semester akhir. Pilihannya adalah apakah mahasiswa harus mengambil keduanya sekaligus atau salah satu terlebih dahulu. Jika mahasiswa ingin lulus tepat waktu, biasanya harus mengambil keduanya sekaligus (tergantung kurikulum kampusnya). Jika hal ini terjadi, sebaiknya mahasiswa memilih tempat magang yang sesuai dengan topik penelitiannya atau sebaliknya. Karena akan memudahkan mahasiswa tersebut pada pelaksanaannya nanti. Misalnya mahasiswa yang magang di kantor pemerintahan, dapat mengambil topik penelitian yang berkaitan dengan unit kerja atau tugas dari kantor tersebut.
- Proposal skripsi sekaligus praktik lapangan
Kurikulum beberapa kampus juga memberikan pilihan kepada mahasiswanya untuk menyelesaikan proposal skripsi sekaligus melakukan praktik lapangan. Hal ini harus diperhatikan dengan cermat oleh mahasiswa. Mereka harus bisa membagi waktu untuk keduanya apalagi jika praktik lapangannya jauh dari kampus atau perkotaan. Jika hal ini terjadi, skripsi kamu bisa saja diangkat dengan topik yang juga kamu pelajari di praktik lapangan. Karena setiap mata kuliah jurusan di kampus tentu saling berhubungan satu sama lain. Kalaupun tidak bisa disamakan (misalkan karena bukan passion si mahasiswa), maka mahasiswa tersebut harus bisa menyelesaikan salah satunya dengan akselerasi yang lebih cepat.
- Proposal skripsi dan mata kuliah perbaikan (recos)
Beberapa mahasiswa tingkat akhir ingin memperbaiki nilainya dan mengambil ulang (recos) mata kuliah di semester sebelumnya. Jika hal ini dilakukan pada saat mahasiswa tersebut mengambil mata kuliah proposal skripsi, maka mahasiswa tersebut dapat mengatur waktunya untuk keduanya. Hal ini juga dapat lebih menguntungkan mahasiswa tersebut jika mata kuliah yang diambilnya berkaitan dengan topik skripsinya, atau memiliki dosen pengampu/pengajar yang sama. Selain itu, mahasiswa tersebut dapat lebih sering ke kampus untuk recos mata kuliah dan kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan dengan memperbanyak konsultasi/pertemuan dengan dosen pembimbing di kampus.
- Proposal skripsi dan beberapa mata kuliah konvensional yang belum diambil
Pilihan ini mirip seperti pilihan sebelumnya, hanya saja mata kuliah yang diambil bukan mata kuliah recos atau yang pernah diambil sebelumnya. Strategi menjalaninya sebenarnya sama. Mahasiswa dapat memaksimalkan jam berada di kampus untuk konsultasi skripsi dengan dosen pembimbing.
- Proposal skripsi sekaligus penelitian
Mahasiswa yang sudah tidak ada lagi perkuliahan atau mata kuliah yang belum diambilnya bisa mengambil mata kuliah proposal skripsi sekaligus penelitian dalam semester yang sama. Hal ini memungkinkan untuk mempercepat mahasiswa tersebut lulus sebagai seorang sarjana (asalkan tidak bertentangan dengan kurikulum kampus yang bersangkutan). Jika mahasiswa mengambil pilihan ini, sebaiknya penelitian yang dilakukan jangan terlalu ribet dan memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaiannya, serta dalam pembuatan proposal harus sering konsultasi dengan dosen pembimbing agar proposalnya diterima dan penelitiannya dapat berjalan dengan lancar.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan diawali dengan membuat proposal skripsi. Sebelum kita membuat atau menyusun proposal skripsi, sebaiknya kita sudah tahu apa yang akan kita teliti agar dalam menyusun proposal kita sudah mengerti harus menulis apa. Jika belum, maksimalkan konsultasi tentang topik yang akan kita angkat.
Setelah kita menemukan topik yang akan kita angkat, maka kita bisa membuat judul. Judul sifatnya sementara atau bisa berubah sesuai isi proposal, bahkan hasil nantinya. Namun dengan esensi yang tetap pada topik yang bersangkutan. Setelah itu dilanjutkan dengan menulis latar belakang, dan seterusnya sampai metode penelitian. Usahakan dalam mebuat proposal tidak memakan waktu jeda yang panjang karena dikhawatirkan kita akan kehilangan momen akan topik atau rencana penelitian yang ingin kita tulis. Kita harus fokus terhadap apa yang kita kerjakan dan lakukanlah konsultasi secara rutin untuk kesempurnaan isi proposal. Jika kita punya teman yang memiliki topik yang mirip dengan kita, maka bisa kita buat kerja kelompok untuk saling mendukung terutama di bagian tinjauan pustaka. Kita bisa saling berbagi bahan, literatur, ataupun contoh-contoh kuesioner penelitian.
Ketika proposal skripsi sudah selesai dan disetujui oleh dosen pembimbing dan penguji maka mahasiswa diwajibkan melaksanakan penelitian. Pada tahap ini mahasiswa mulai melakukan tahapan penelitian mulai dari melakukan perizinan (jika belum), uji validitas dan reliabilitas kuesioner (jika ada), dan pengambilan data. Tahapan-tahapan tersebut memerlukan keseriusan mahasiswa untuk turun langsung ke lapangan atau mendatangi objek penelitiannya. Pada rangkaian penelitian, hal inilah yang memerlukan porsiran waktu dan tenaga. Beberapa tips yang akan saya berikan diantaranya adalah:
- Jika tempat penelitian atau laboratorium merupakan tempat yang pernah kita kunjungi, usahakan kita menemui orang yang kita kenal atau pernah kita temui disana agar perizinan tempat atau pengambilan data sekunder dapat lebih mudah.
- Jika ada teman yang memiliki tempat atau subjek penelitian yang sama dengan kita, usahakan kita dapat bekerjasama dengan dia agar saling menguntungkan untuk melakukan pengambilan data baik primer maupun sekunder.
- Kita juga bisa mencari data sekunder dari internet atau penelitian-penelitian sebelumnya (bisa juga penelitian senior/kakak tingkat) sebagai data pendukung.
Setelah memfokuskan diri pada tahapan diatas selanjutnya mahasiswa melakukan reduksi dan analisis data sebelum menyusunnya ke dalam laporan hasil skripsi. Proposal penelitian yang baik adalah proposal yang mudah dipahami dan dijalankan dalam penelitian. Sebenarnya analisis data merupakan hal yang sederhana karena data yang sudah kita kumpulkan dianalisis berdasarkan metode yang sudah ada dalam proposal dan kemudian dibahas berdasarkan teori yang juga sudah ada di dalam proposal skripsi. Permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada mahasiswa adalah ketidaklengkapan data yang didapat, metode analisis yang digunakan berbeda, serta kekurangan teori-teori pendukung lainnya untuk memperkuat hasil penelitian. Disinilah diperlukan konsultasi baik dengan dosen pembimbing maupun teman belajar.
Mahasiswa harus bisa memaksimalkan pertemuan dengan dosen pembimbing untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kita temui pada saat, sebelum ataupun sesudah penelitian. Sehingga kita bisa menemukan solusinya dengan cepat. Ada beberapa strategi dalam konsultasi dengan dosen pembimbing yaitu:
- Jangan menghadap dosen dengan tangan kosong. Usahakan kita membawa isi laporan yang akan kita konsultasikan. Jika bisa sudah rampung hingga bagian terakhir. Jangan lupa juga bawa buku metode penelitian atau referensi terkait lainnya.
- Rajinlah memperbaiki hasil coretan dan masukan dari dosen pembimbing. Lakukanlah revisi dengan cepat karena sebagian besar dosen senang dengan mahasiswa yang rajin konsultasi dan cepat memperbaiki laporannya. Jika membuat janji dengan dosen, usahakan datang sebelum waktunya dan jangan sampai terlambat.
- Pelajari karakter dosen. Dimana beliau sering dan senang dikunjungi, kapan waktu yang tepat untuk konsultasi, bagaimana cara konsultasi yang tepat dengan beliau, bagaimana cara menghubungi beliau. Kita harus benar-benar memahami karakter dosen kita agar kita tidak salah dan membuat kesalahan yang fatal misalkan dosennya tidak mau lagi menerima konsultasi kita. Setiap dosen memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang senang ditemui pada saat jam kuliah, ada yang senang ditemui di luar kampus, ada yang hanya boleh di sms, dan lain sebagainya. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan karakter dosen, misalnya dosennya galak maka kita harus bisa sabar menjalaninya.
- Lebih baik konsultasi atau membuat janji konsultasi bersama teman yang pintar atau rajin konsultasi. Teman yang rajin dan disukai dosen jika kita berteman dengannya bisa jadi kita juga kecipratan jadi disenangi dosen dan konsultasi kita bisa lebih lancar.
3. Pasca pelaksanaan
Jika laporan hasil kita sudah selesai disusun dan disetujui oleh dosen pembimbing, maka selanjutnya mahasiswa wajib melakukan presentasi atau sidang. Tahap ini singkat tetapi sangat menekan mental mahasiswa. Banyak yang takut untuk presentasi di depan penguji. Padahal jika kita memahami dan menguasai isi dari apa yang kita tulis dan mengerti atas apa yang telah kita lakukan dalam penelitian kita sendiri, maka kita akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dosen penguji. Peneliti adalah orang yang paling tahu atas apa yang dia teliti, bahkan dosen pun tidak lebih tahu dari si peneliti akan keadaan di lapangan. Oleh karena itu, jangan sekali-kali meminta orang lain mengerjakan sepenuhnya skripsi kita, karena akan berakibat fatal bahwa kita tidak memahami isi skripsi dan tidak mengerti jalannya penelitian kita.
Selain itu, persiapan-persiapan sebelum sidang skripsi antara lain:
- Pelajari isi skripsi kita dengan teliti, satu persatu lembaran skripsi kita harus kita kuasai. Buat catatan (notes) untuk hal-hal yang penting dan perlu penjelasan.
- Persiapkan diri atas kemungkinan pertanyaan yang akan diberikan oleh dosen penguji. Biasakan melihat/menonton teman yang sidang sebelum kita, karena pertanyaan-pertanyaan dosen sebagian besar memiliki pola yang sama.
- Persiapkan powerpoint presentasi kita menarik tetapi tidak terlalu rame. Tampilan sederhana dan mudah dimengerti. Alangkah lebih baik jika kita membagikan handout presentasinya kepada dosen ataupun audiens.
- Perhatikan penampilan fisik kita, mulai dari pakaian, rambut, sepatu, dan lainnya.
- Persiapkan segala bentuk pendukung presentasi/sidang, seperti speaker/mikrofon, LCD/proyektor, laptop, dan konsumsi jika belum ada yang menyiapkan. Jika bisa minta bantu teman akan lebih baik.
- Fokus pada kesehatan dan berdoa agar diberikan kelancaran pada saat sidang.
Setelah sidang dan kita dinyatakan lulus, maka biasanya mahasiswa masih punya satu kewajiban yaitu perbaikan (revisi). Usahakan perbaikan atau revisi tidak lebih dari 1-2 minggu. Jangan langsung hura-hura untuk jalan-jalan atau berlibur sebelum skripsi anda benar-benar selesai dalam satu bundel jilidan.
Demikian beberapa tips dan pengalaman saya ketika menjalani masa perkuliahan. Pada intinya lakukan sebaik-baiknya tahapan-tahapan pengerjaan skripsi mulai dari pra pelaksanaan sampai pasca pelaksanaan. Tidak ada yang sulit jika kita menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Skripsi tidak akan membuat stress dan galau seperti diputusin pa*ar. Karena skripsi dan magang, atau mata kuliah lainnya adalah SKS yang wajib kita tempuh sebelum memperoleh gelar sarjana. Apa yang akan kita perbuat setelah kita lulus jika mengerjakan skripsi atau magang saja tidak mampu? Perjalanan setelah lulus lebih panjang dan tentu lebih berat daripada menulis skripsi dan melakukan magang. Jadi persiapkanlah diri sejak dini untuk melewati semuanya dengan lancar.