
Pernahkah kalian mendengar istilah arcology? Jika kalian pernah bermain game Sim City, mungkin kalian sudah pernah melihat bentuk bangunan arcology. Sebuah bangunan futristik yang dapat pemain bangun dalam game ini. Sebenarnya konsep arcology atau dalam Bahasa Indonesia itu arkologi adalah konsep nyata yang sudah ada sejak lama. Muncul pada abad ke 20 yang merupakan gabungan antara arsitektur dan ekologi. Konsep ini muncul dalam buku Paolo Soleri, yang berjudul “Arcology: The City in the Image of Man”. Secara garis besar buku ini membahas tema yang cukup unik, yakni arkologi.
Apa itu arkologi? Arkologi adalah perpaduan arsitektur dengan ekologi. Di alam, ketika organisme berevolusi, kompleksitasnya meningkat dan menjadi sistem yang lebih rumit. Sebuah kota juga harus berkembang, berfungsi sebagai sistem kehidupan. Arsitektur dan ekologi sebagai satu kesatuan proses, harus menuju pada arah yang sama untuk mengatasi berbagai permasalahan peradaban perkotaan seperti pertumbuhan penduduk, polusi, kelangkaan sumber daya alam, kelangkaan pangan, dan kualitas hidup. [1] Paolo Soleri menciptakan istilah arcology untuk menggambarkan hubungan arsitektur dengan ekologi. Kata itu sendiri adalah gabungan dari arsitektur dan ekologi.
Soleri dan Arcosanti

Soleri sendiri merupakan seorang arsitek yang Lahir di Turin, Italia pada 21 Juni 1919. Kemudain Soleri pergi ke Amerika 1947 untuk belajar dengan arsitek Amerika Frank Lloyd Wright di Taliesin. Lalu pada tahun 1956 dia menetap di Scottsdale bersama Colly dan kedua putri mereka. Ia membangun Arcosanti dengan bantuan dari mahasiswa arsitektur, sebagai komunitas dan tempat untuk menguji teori-teori desain perkotaan. Disamping itu mereka juga mendirikan yayasan pendidikan yang bernama Cosanti Foundation.
Proyek utama Cosanti Foundation adalah Arcosanti, sebuah komunitas yang direncanakan untuk 5.000 orang. Terletak di dekat Cordes Junction, sekitar 110 km sebelah utara Phoenix dan terlihat dari Interstate I-17 di Arizona tengah, proyek ini bermaksud untuk menyediakan model yang mendemonstrasikan konsep Soleri tentang “Arcology”.
Integrasi sosial adalah tujuan utama di Arcosanti. Merujuk pada pembentukan seluruh lanskap kota bersama dengan kebudayaan manusia. Era informasi kita menawarkan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya kesempatan untuk menyatukan komponen utama kehidupan. Arcosanti menjadi kompleks bangunan serba guna, mengandung rumah, kantor, sekolah, taman, dan pusat budaya.
Selama ini banyak pembangunan yang tidak ramah dengan ekosistem. Arcosanti yang dibangun pada 1970 mencoba mengatasi hal tersebut dengan meminimalisir dampaknya terhadap ekosistem. Hal ini dilakukan demi keberlangsungan kehidupan bumi dimasa yang akan datang. Lokasi Arcosanti yang berada di semi-gersang gurun memberikan tantangan tersendiri pemukiman tetapi dengan mengadopsi konsentrasi penggunaan lahan yang efektif. Pengembangan ini melatih manusia untuk bertahan dalam daerah yang punya kapasitas rendah dalam mengembangkan kehidupan.
Proyek yang Mirip Arkologi di Dunia
Pembangunan konsep tatanan kota yang mirip dengan Arcosanti akhir-akhir ini sedang dikembangakan. Beberapa negara di dunia mencoba memaksimalkan teknologi agar ekosistem lebih terjaga. Beberapa contoh berikut ini adalah arkologi dalam dunia yang sedang dalam proses pembangunan.
Masdar City

Salah satu kota yang mirip dengan konsep arkologi yang pertama adalah Kota Masdar di Uni Emirates Arab. Kota pintar dengan fitur-fitur ramah lingkungan seperti jaringan terowongan bawah tanah untuk mobil listrik dan tujuan mengembangkan nol karbon pasokan listrik. Kota Masdar adalah salah satu kemajuan penting di bidang desain perkotaan masa depan. Terletak di gurun dekat Abu Dhabi yang sedang dibangun tahun 2007[2].
Masdar City dirancang dan dibangun oleh biro arsitek dari Inggris, Sir Norman Foster, yang bekerjasama dengan 500 pakar lainnya dari seluruh dunia[3]. Pembangunan Masdar City berlandaskan prinsip-prinsip kelestarian yang seringkali manusia abaikan. Yakni, perdagangan yang adil, kesehatan, kebahagiaan, penghargaan terhadap tradisi dan budaya lokal. Selain itu, prinsip kelestarian lain seperi kelingkungan dapat terwujud dengan penggunaan air yang 80 persen lebih hemat daripada kota konvensional, 100 persen daur ulang sampah dan nol persen emisi gas karbon dioksida.
Crystal Island

Berikutnya menuju ke negara dengan wilayah terbesar di dunia yakni Rusia. Rusia menjadi salah satu negara yang memiliki teknologi mutakhir perihal pembangunan. Salah satunya bisa kita lihat dari proyek bangunan Crystal Island di Moskow. Kota ini akan menjadi salah satu megatstruktur paling ambisius di Bumi, seperti yang Sir Norman Foster katakan selaku perancang proyek besar ini. [4]
Bentuk dari proyek ini akan seperti kota dalam sebuah bangunan. Tentu saja proyek ini akan sangat mirip dengan konsep arkologi, ketika semua fasilitas perkotaan sudah lengkap dalam satu bangunan. Crystal Island terletak di Semenanjung Nagatino, di tepi Sungai Moskow, terletak hanya 7,5 km dari Kremlin, dan menawarkan pemandangan panorama Moskow dari platform pengamatan di puncaknya.
Halley VI Research Station

Lalu berikutnya ada bangunan keren yang dapat bertahan alam iklim ekstrim seperti antartika. Bangunan berkonsep arkologi menawarkan karekter yang dapat bertahan dengan kondisi lingkungan yang tidak stabil seperti daerah gurun yang panas atau di kutub yang dingin. Bangunan seperti ini berada di daerah antartika yakni Halley VI Research Station. Halley VI terletak di atas es Antartika yang memiliki tebal sekitar 16 kilometer dari tepi Antlantik Selatan. Stasiun ini merupakan fasilitas penelitian yang berada di situs Brunt Ice Shelf milik Inggris.
Stasiun Antartika yang bernama Halley VI ini adalah rancangan perusahaan arsitek Inggris, Hugh Broughton. Halley IV ini merupakan tempat penelitian keenam yang milik oleh Inggris. Halley IV terdiri dari serangakaian bunker berkaki empat yang bisa bergerak di atas es. Selain itu, bangunannya pun dapat diperbesar untuk menjaga pekerjanya tetap aman dari salju. Desain kontruksi yang luar biasa dari Halley VI mendapat banyak penghargaan dari beberapa lembaga dan organisasi seperti :
- ENR (Engineering News-Record) Excellence Awards 2014 – Keseluruhan Proyek Global tahun ini
- Architizer A Awards 2014 – Juri dan pemenang suara Populer – Institusi Pendidikan Tinggi & Fasilitas Penelitian
- Civic Trust Award 2014
- Penghargaan Khusus Civic Trust untuk Keberlanjutan 2014
- Struktural Awards 2013 untuk Keberlanjutan
- BCI (British Construction Industry) 2013
- Internasional RIBA 2013
- AIA (The American Institute of Architects) UK Chapter Excellence in Design 2013
Masa Depan Pembangunan
Banyak yang menganggap Bumi sudah semakin rusak. Ekosistem setiap harinya selalu terancam oleh keberdaan manusia. Namun kondisi ini menjadi lebih parah dengan pemanasan global yang mengakibatkan lingkungan semakin tidak kondusif. Kondisi yang semakin buruk ini mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem di Bumi. Populasi manusia yang semakin meningka membutuhkan banyak ruang untuk dijadikan pemukiman. Hal ini akan berpengaruh terhadap ruang makhluk hidup lain yang semakin sempit.
Manusia memang telah membuat alternatif lain perihal pemukiman seperti arkologi ini. Banyak yang berpendapat konsep ini sulit untuk direalisasikan saat ini. Pembangunan berbasis ekologi sebenarnya tengah gencarkan oleh beberapa negara di dunia. Hanya saja butuh proses yang panjang dalam pembangunanya dan tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung atau bangunan berbasis arkologi.
[1] Arcosanti, ‘The Arcology Concept’, 2020 <https://www.arcosanti.org/arcology/>.
[2] Nikhil Manghnani and Kapil Bajaj, ‘Masdar City : A Model of Urban Environmental Sustainability Nikhil Manghnani & Kapil Bajaj’, 4.10 (2014), 38–42.
[3] Helle Jeppesen, ‘Masdar City – Kota Bebas CO2’, 2012 <https://www.dw.com/id/masdar-city-kota-bebas-co2/a-5490013>.
[4] Adrian Welch, ‘Crystal Island Tower : New Moscow Building’, 2008 <https://www.e-architect.com/moscow/crystal-island-tower>.
Semoga Indonesia bisa seperti ini