Ban Tanpa Udara, Michelin Tweel

Siapa yang suka parkir kendaraan sembarangan dan bannya digembosi satpam? Kira-kira, apa yang terjadi jika kalau bannya memakai Michelin Tweel […]

blank

Siapa yang suka parkir kendaraan sembarangan dan bannya digembosi satpam? Kira-kira, apa yang terjadi jika kalau bannya memakai Michelin Tweel (bukan promosi, terpaksa menyebut merk)?

 

Cukup sulit mencari penjelasan rinci pada produk industri langka semacam ini karena datanya teramat komersial, katakanlah rahasia perusahaan. Kebanyakan hanya spesifikasi teknis dan review pengguna. Pada Agustus 2020 sendiri muncul pula inovasi dari Mahasiswa Poltekad (Politeknik Angkatan Darat) yang menciptakan bentuk ban serupa michelin tweel ini. Namun belum juga penulis temukan karya ilmiah dari pencipta ban tersebut. kemungkinan karena sifat dasar militer yang cenderung rahasia.

Sedikit mengungkap teknik pembuatannya, dilansir dari kumparan, dibuat senyawa kimia yang dicetak pada velg, sedangkan tapak ban divulkanisasi*.

Untuk perbandingan pada traktor yang sama dengan ban padat dan bias pneumatic, simak video di bawah

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=13nZKynpeGo[/embedyt]

Terlihat jelas bahwa desain tersebut sangat baik dalam meredam getaran meski kendaraan yang digunakan tidak memiliki suspensi. Selain itu, tahan terhadap kerusakan akibat permukaan jalan yang buruk atau ‘gronjalan‘. Pastinya, kalau kendaraan itu ditempatkan sembarangan tidak akan digembosi. Karena kalau tidak dicuri, pasti diderek, hehehe. Jadi, kalau parkir di tempat yang tersedia saja ya.

Adapaun kekurangannya yaitu menghamburkan penumpukan panas yang terjadi saat digerakkan karena banyak diisi dengan polimer terkompresi (plastik), bukan udara. Selain itu terdapat review dari salah satu komentator bahwa bentuk ban berongga semacam itu berisiko tersisipi lumpur dan batu

blank
Michelin Tweel untuk UTV

Desain ban berongga tersebut diklaim memperlama masa kegunaan dan kebutuhan perbaikan. Namun ban tersebut belum tersedia untuk kendaraan perkotaan meski telah dikenalkan sejak tahun 2004 dan digunakan untuk traktor kecil pada tahun 2012, kemudian untuk mesin pemotong rumput dan kendaraan off-road. Pastinya, tukang tambal ban tentu sangat dirugikan, dan pesaing mungkin sudah mentok merancang ban seperti apa yang lebih hebat. Beberapa merk seperti Bridgestone dan Big Tyre Pty Ltd juga mengembangkan “non-pneumatic wheel” semacam ini, mengikuti jejak Michelin. Michelin Indonesia sendiri belum menyediakan produk ini di webnya.

Sumber:

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *