BPA Pada Galon, Perang Dagang atau Bahaya Kesehatan?

Oleh: Dea Assifa dan Meidita Kemala Sari Dokter ahli kecantikan sekaligus youtuber dr. Richard Lee, MARS baru-baru ini membuat heboh […]

AMDK Galon PC

Oleh: Dea Assifa dan Meidita Kemala Sari

Dokter ahli kecantikan sekaligus youtuber dr. Richard Lee, MARS baru-baru ini membuat heboh publik dengan video podcast-nya mengenai cemaran BPA pada galon. Bersama dua Guru Besar Indonesia, bidang Farmasi – UNAIR Prof. Junaidi Khotib dan bidang Teknik Metalurgi dan Material – UI Prof. Mochamad Chalid, dr. Richard membahas tentang kandungan BPA dari galon berbahan polikarbonat yang kemudian dapat mencemari air minum. Video tersebut menjadi viral, karena adanya anggapan mengandung unsur black campaign terhadap persaingan usaha antara air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat dengan PET. 

Berawal dari Temuan BPOM

Pada periode 2021 – 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah menemukan cemaran BPA dalam AMDK galon di daerah Medan, Bandung, Jakarta, Banda Aceh dan Aceh Tengah dengan kadar melebihi ambang batas aman yaitu sekitar 0,9 bpj per liter. Sejatinya, pihak pemerintah melalui Badan POM, Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin), dan para ahli telah berdiskusi untuk menyelesaikan isu cemaran zat ini di Indonesia. Hasilnya, pihak pemerintah meminta kerjasama dari para produsen AMDK untuk dapat memberikan label pada produk dengan kemasan galon polikabonat (PC) yang memuat informasi “berpotensi mengandung BPA”, serta adanya wacana untuk penggantian bahan baku.

Namun, wacana penggantian bahan baku pada galon ini bersifat belum pasti karena masih membutuhkan waktu yang cukup lama terkait dengan penelitian dan pengembangannya. Permintaan untuk pelabelan pada kemasan AMDK yang berisiko tercemar juga masih menjadi kontroversi, sebab Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) menolak adanya hal tersebut. Aspadin menganggap permintaan pelabelan bersifat diskriminatif; dan seharusnya produk AMDK dengan kemasan galon PET juga perlu menggunakan label dengan informasi “berpotensi mengandung etilen glikol”, bukannya justru label “BPA free”. Sehingga, tanggapan berbagai pihak mengenai isu cemaran BPA yang masih bersifat kontroversial ini menyebabkan belum adanya kejelasan terkait langkah selanjutnya. Beberapa pakar juga masih ada yang mempertanyakan urgensi dari isu cemaran BPA pada AMDK dengan kemasan galon. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai isu ini, mari kita kenali dulu jenis plastik yang ada di lingkungan sekitar. 

Air Minum dalam Kemasan Galon PC

Gambar 1. Air Minum Dalam Kemasan Galon PC

Sumber: www.canva.com

Mengenal Plastik Dalam Kehidupan Sehari-hari

Produk plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua peralatan penunjang hidup terbuat dari plastik. Mulai dari peralatan rumah tangga, kemasan pangan, wadah produk pembersih, hingga kendaraan mengandung bahan plastik. Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata plastik terdiri dari berbagai jenis yang dapat terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan bahan dasar pembuatannya, karakter, serta penggunaannya.

Plastik dengan Kode Resin 1 Sampai 3

  1. PET/PETE (Polyethylene Terephthalate)

PET atau PETE merupakan polimer termoplastik yang terbentuk dari monomer asam tereftalat dan etilen glikol. Plastik PET bersifat murah, ringan, mudah didaur ulang, hanya satu kali pemakaian, dan rendah risiko pencemaran bahan kimia, serta memiliki kode identifikasi resin yaitu 1. Plastik PET bermanfaat sebagai bahan baku pembuatan botol dan galon air mineral; botol jus; serta wadah saos, kecap dan selai kacang. 

  1. HDPE (High Density Polyethylene)

HDPE merupakan polimer termoplastik jenis polietilena serbaguna yang terbuat dari proses pemanasan minyak bumi. HDPE bersifat tahan terhadap suhu tinggi, keras, kuat dan tahan lama. Bahan ini memiliki risiko pencemaran yang rendah sehingga bisa digunakan secara berulang, mudah didaur ulang menjadi bahan baru, dan memiliki kode identifikasi resin yaitu 2. HDPE bermanfaat sebagai bahan untuk wadah cairan pembersih, botol produk pembersih, kursi dan meja plastik, kantong plastik, dan kemasan susu dan jus tapi hanya untuk satu kali pemakaian. 

  1. PVC (Polivinil Klorida)

PVC merupakan polimer termoplastik yang terbuat dari monomer vinil klorida. Plastik jenis ini tidak digunakan sebagai kemasan pangan, tetapi sebagai bahan konstruks karena sifatnya yang kuat, keras, mudah dirangkai karena elastis dan fleksibel, tahan terhadap kondisi apapun akibat panas, dan air hujan. PVC merupakan bahan isolator, sulit untuk didaur ulang dan memiliki kode identifikasi resin yaitu 3. PVC bermanfaat sebagai bahan pakaian, pelapis kabel listrik, dan pipa. Hindari pembakaran limbah PVC, karena dapat melepaskan racun klorin dan dioksin yang dapat merusak kesehatan manusia dan lingkungan.    

Plastik dengan Kode Resin 4 Sampai 6

  1. LDPE (Low Density Polyethylene)

LDPE merupakan termoplastik yang terbuat dari monomer etilen melalui proses pemanasan minyak bumi. Penyebab low density pada plastik ini adalah karena struktur polimer yang memiliki banyak percabangan, sehingga sifatnya tidak tahan terhadap panas. Plastik ini bersifat tahan terhadap senyawa kimia, bahan yang lentur dan tangguh, serta tembus pandang. LDPE bermanfaat sebagai peralatan plastik di laboratorium, pembungkus plastik atau kantong plastik, dan berbagai macam wadah kemasan. LDPE memiliki kode identifikasi resin yaitu 4 dan dapat didaur ulang. 

  1. PP (Polipropilena)

PP merupakan polimer termoplastik yang terbentuk dari polimerisasi monomer propilena. Polipropilena memiliki kode identifikasi resin yaitu 5, bersifat tahan lama, tahan panas, keras, kuat, dan memiliki ketahanan kimia yang tinggi. Plastik jenis ini bermanfaat sebagai bahan baku pada wadah pangan dan minuman yang penggunaannya dapat berulang, wadah microwave, kemasan produk kesehatan, minuman bakteri sehat, dan yogurt. Walaupun demikian, plastik PP ini mudah pecah jika terbanting atau sudah beberapa kali pemakaian. Plastik PP dapat didaur ulang.

  1. PS (Polystyrene)

PS merupakan polimer termoplastik sintetik yang terbuat dari monomer hidrokarbon aromatik stirena. PS memiliki kode identifikasi resin yaitu 6 dan terkenal dengan nama sebutan stirofoam. Stirofoam merupakan bahan ringan, kokoh dan tahan suhu, bermanfaat sebagai kemasan makan satu kali pakai. PS ini tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat terurai secara hayati. 

Jenis Plastik Lainnya

Berbagai macam jenis plastik yang tidak masuk dalam enam kategori lainnya masuk ke dalam kategori ketujuh ini. Salah satunya adalah polikarbonat (PC), galon untuk AMDK. Plastik ini memiliki kode identifikasi resin yaitu 7, umumnya tidak dapat didaur ulang, tetapi mayoritas tahan panas, kuat, kokoh, dan dapat digunakan secara berulang. 

blank

Gambar 2. Kode Plastik Berdasarkan Karakter dan Pemanfaatannya

Sumber: https://mahasiswaindonesia.id/apa-arti-tanda-segitiga-berkode-1-7-pada-kemasan-plastik/

Apa Itu BPA dan Apa Kegunaannya Pada Pembuatan Galon Polikarbonat?

BPA atau Bisphenol A atau Bisfenol A merupakan zat kimia yang bermanfaat dalam proses produksi galon kemasan air minum. BPA merupakan salah satu monomer yang menyusun polimer karbonat (polikarbonat) pada galon AMDK. Selanjutnya, dalam klasifikasinya polikarbonat termasuk jenis plastik nomor 7, yang merupakan suatu kelompok polimer termoplastik dengan sifat fisika berupa ketahanan panas yang baik daripada plastik lain, tahan benturan, dan bening; serta sifat kimia yaitu tahan terhadap bahan kimia asam lemah, zat pereduksi dan pengoksidasi, garam, lemak dan hidrokarbon alifatik. Sifat fisika dan kimia ini yang membuat polikarbonat cocok sebagai kemasan bahan pangan yang melalui proses sterilisasi seperti galon dan pelapis wadah kaleng makanan dan minuman.

blank

Gambar 3. Infografis Bisfenol A (BPA) pada Galon PC

Sumber: www.canva.com

Polikarbonat (PC) merupakan plastik yang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai galon untuk AMDK. Plastik jenis ini terbentuk dari ikatan gugus karbonat (O-(C=O)-O). Sejauh ini, galon memang menjadi solusi terbaik untuk menampung air minum dalam jumlah besar dan kemasan paling aman untuk mengedarkan air minum ke berbagai wilayah. Pembuatan galon PC dapat melalui proses polimerisasi dengan menggunakan monomer bisfenol A (BPA) dan fosgen.

Antara Cemaran BPA Pada AMDK Galon PC dan Dampak BPA Bagi Kesehatan Tubuh

Sayangnya, galon PC memang dapat melepaskan cemaran BPA pada AMDK yang jika manusia mengonsumsi dalam jumlah dan jangka waktu tertentu dapat berisiko dan membahayakan fungsi kerja tubuh. Dalam Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019, ambang batas aman kandungan BPA yang terlepas dari kemasan dan mencemari bahan pangan adalah maksimal 0,6 bpj (berat per juta / ppm), sehingga BPA dapat membahayakan tubuh manusia jika kandungannya dalam tubuh melebihi ambang batas tersebut.

Umumnya, pada fase produksi tangan pertama, pada dasarnya galon PC bersifat aman dan bebas cemaran BPA. Proses pencemaran AMDK akibat BPA kemungkinan besar terjadi saat galon memasuki fase distribusi, penggunaan yang berulang, dan saat fase pengisian ulang. Pencemaran BPA terhadap AMDK terjadi pada suhu di atas 60 oC, yang menyebabkan terjadi pemutusan gugus karbonil pada monomer bisfenol A dan akibatnya BPA menjadi larut dalam air.

Faktor Cemaran BPA pada AMDK Galon PC

Dalam wawancara podcast, Prof. Mochamad Chalid menyampaikan bahwa kemungkinan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses penguraian dan migrasi BPA dari galon PC ke produk AMDK, yaitu:

  1. Waktu kontak galon dengan air

Risiko pelepasan BPA dari galon berbahan PC semakin besar apabila kontaknya terjadi dalam waktu yang cukup lama. Waktu penggunaan Galon Daur Ulang (GDU) yang ideal adalah 4 tahun atau sekitar 40 kali pemakaian. 

  1. Suhu transportasi dan penyimpanan

Semakin panas suhu transportasi dan suhu penyimpanan AMDK dalam galon, maka risiko pelepasan BPA semakin besar.

  1. Derajat keasaman (pH) 

Dalam proses pengisian ulang, galon akan mengalami tahap pencucian dan sterilisasi. Pencucian galon umumnya menggunakan deterjen. Pembersihan galon yang baik adalah dengan menghindari deterjen dengan pH tinggi dan tidak boleh mengandung hipoklorit, sebab bahan-bahan tersebut dapat mendukung pemecahan BPA dari galon.

BPA dan Dampak Kesehatannya

Menurut beberapa studi, BPA dapat terbukti berpengaruh bagi kesehatan manusia. Organ yang menjadi target dari zat ini meliputi tiroid, jaringan adiposa, hati, jantung, sistem reproduksi wanita dan pria. Salah satu bahaya BPA terhadap kesehatan yaitu dapat mempengaruhi kesehatan ovarium pada wanita. Kontaminan ini juga dapat menimbulkan gangguan metabolik, gangguan pada hormon reproduksi dan sistem pembuluh jantung. Kabar buruknya lagi, BPA dalam tubuh manusia dapat memicu tumbuhnya sel kanker. Pengaruh BPA pada kesehatan manusia bersifat akumulatif, sehingga semakin banyak kandungannya di dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar bagi kesehatan manusia.

Selain berpengaruh bagi kesehatan manusia pada umumnya, BPA memiliki pengaruh yang sangat berbahaya bagi perkembangan janin dan bayi. Kandungan BPA dalam jumlah tertentu dalam tubuh janin dan bayi dapat mempengaruhi sistem saraf pusat (meliputi fungsi tiroid dan perkembangan otak), tumbuh kembang bayi (hiperaktivitas), dan pertumbuhan kelenjar prostat. Hal ini tentu menyita perhatian lebih, mengingat janin dan bayi belum memiliki sistem imunitas yang kuat dalam tubuhnya.

blank

Gambar 4. Galon Sekali Pakai yang terbuat dari plastik PET

Sumber: www.canva.com

Meskipun demikian, isu terkait cemaran BPA pada AMDK galon PC ini tentu masih membutuhkan konfirmasi dan masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Di sisi lain, saat ini telah beredar galon AMDK berbahan PET. Plastik PET memiliki tampilan fisik dengan warna bening dan bersifat sekali pakai, sehingga memungkinkan risiko yang lebih kecil dalam mencemari air minum di dalamnya. Selain itu, kemasan paling aman untuk air minum adalah yang berlabel bebas BPA. Ibu hamil dan bayi termasuk golongan prioritas untuk menggunakan kemasan ini karena termasuk kelompok rentan bagi risiko cemaran zat dalam makanan dan minuman. Lalu, bagaimana sikap kita menanggapi isu adanya kandungan BPA dalam AMDK berkemasan PC?

Isu Cemaran BPA pada AMDK, Perang Dagang atau Bahaya Kesehatan?

Sampai saat ini, belum ada larangan dari BPOM terkait produksi AMDK dengan kemasan galon berbahan PC. Adanya pertimbangan yang melibatkan banyak sektor dan perencanaan yang matang menjadi alasan butuhnya proses dalam menanggapi isu ini. Meskipun demikian, ada baiknya kita sebagai masyarakat awam tetap cermat dan berhati-hati dalam menyeleksi bahan pangan yang masuk ke dalam tubuh kita.

Terlepas dari motif penyebab maraknya isu cemaran BPA pada AMDK galon PC ini, penting untuk kita menjadi masyarakat yang melek informasi dan cerdas dalam penggunaan plastik. Pada akhirnya, pilihan tentu ada pada tangan konsumen, yang menentukan akan mengonsumsi air minum yang mana?

Referensi 

Nugraheni, M. 2018. Kemasan Pangan. Plantaxia.

Serini, V. 2000. Polycarbonates In Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry,                Wiley Online Library. https://doi.org/10.1002/14356007.a21_207 

Solomons, T.W.G., and Fryhle, C.B. 2011. Organic Chemistry, 10th edition, USA, John Wiley & Sons, Inc.

Carraher, C.E. 2003. Polymer Chemistry. 6th edition, New York, Marcel Dekker, Inc. 

Commonwealth of Massachusetts. 2023. Protect Your Baby from BPA (Bisphenol A). Diakses dari https://www.mass.gov/info-details/protect-your-baby-from-bpa-bisphenol-a#:~:text=What%20are%20the%20possible%20health,development%20of%20the%20prostate%20gland

US. Environmental Protect Agency. 2017. America’s Children and the Environment (third edition). Diakses dari https://www.epa.gov/system/files/documents/2022-04/ace3_bpa_updates_8-4-17.pdf

Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Kemasan Pangan

Ptak. Anna, et al. 2017. The Ovary as a Target Organ for Bisphenol A Toxicity. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/317412400_The_Ovary_as_a_Target_Organ_for_Bisphenol_A_Toxicity

Ohore, O. E. and Zhang, Songhe. 2019. Endocrine disrupting effects of bisphenol A exposure and recent advances on its removal by water treatment systems: A review. Scientific African: Volume 5. Diakses dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2468227619306969

Cimmino, et al. 2020. Potential Mechanisms of Bisphenol A (BPA) Contributing to Human Disease. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7460848/pdf/ijms-21-05761.pdf

Badan POM. 2022. Sarasehan Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat Melalui Regulasi Pelabelan Bisfenol A (BPA) Pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Siaran Pers Badan POM. Diakses dari https://www.pom.go.id/siaran-pers/sarasehan-upaya-perlindungan-kesehatan-masyarakat-melalui-regulasi-pelabelan-bisfenol-a-bpa-pada-air-minum-dalam-kemasan-amdk

Kompas. 2022. Air Minum Kemasan Galon di Enam Daerah Terkontaminasi Bisphenol-A. Diakses dari https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/09/12/air-minum-kemasan-galon-di-enam-daerah-di-indonesia-terkontaminasi-bisphenol-a

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.