Daun Kopi (Daun Kawa), Fortifikasi Pangan Kaya Antioksidan

Saking nikmatnya kopi, kita jadi nggak sadar bahwa ada yang lebih nikmat dan lebih sehat lagi dari kopi, yaitu daunnya. Daun kopi (Daun Kawa) merupakan bagian dari tumbuhan kopi yang jarang dimanfaatkan dan terkadang hanya menjadi limbah.

blank

Mendengar kata kopi tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang begitu akrab dengan yang namanya kopi. Kalau anak muda zaman now sering bilang “ngobrol belum nikmat jika belum ada kopi” atau orang jawa sering bilang “ngopi sek ben gak salah paham”. Kopi juga sempat viral setelah ada ekspresi polos anak kecil yang menganjurkan minum kopi.

Saking nikmatnya kopi, kita jadi nggak sadar bahwa ada yang lebih nikmat dan lebih sehat lagi dari kopi, yaitu daunnya. Daun kopi (Daun Kawa) merupakan bagian dari tumbuhan kopi yang jarang dimanfaatkan dan terkadang hanya menjadi limbah. Pada zaman dahulu sampai sekarang, daun kopi dibuat menjadi minuman seperti teh atau teh daun kawa. Di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda terutama di Tanah Datar, Sumatera Barat, minuman tersebut biasa disebut dengan kopi kawa [1].

blank

Foto daun kawa

Pada tahun 2014, penelitian di Inggris menemukan bahwa teh dari daun kopi ini ternyata lebih sehat ketimbang teh dan kopi sendiri. Menurut para ilmuwan dari Royal Botanic Gardens  di Kew London, dan Joint Research Unit for Crop Diversity, Adaptation and Development  di Montpellier, teh daun kopi mengandung senyawa yang bermanfaat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes seperti antioksidan [1].  

Puspitasari (2017) juga melakukan penelitian mengenai kandungan antioksidan daun kopi arabika. Ternyata kandungan antioksidan daun kopi lebih kuat dibanding dengan senyawa antioksidan murni seperti kuersetin, yaitu sebesar 3,79 µg/mL [2].

Perlu diketahui bahwa antioksidan merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk menstabilkan, menonaktifkan, dan menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, saponin, kafein, dan polifenol  bermanfaat sebagai anti-inflamasi (anti peradangan) dan anti-kanker yang berpotensi sebagai bahan alami untuk fortifikasi produk pangan. Fortifikasi tersebut bermanfaat bagi tubuh sebagai sumber antioksidan [3].

Fortifikasi pangan adalah proses penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur renik esensial) pada makanan. Hal ini boleh jadi merupakan murni pilihan komersial untuk menyediakan nutrisi ekstra dalam makanan, sementara di saat yang sama terdapat kebijakan kesehatan masyarakat yang bertujuan mengurangi jumlah orang dengan gizi buruk dalam populasi [4].

Dengan tingginya kandungan antioksidan daun kopi. Hal ini dapat menjadikan daun kopi yang merupakan limbah atau kurang termanfaatkan menjadi bahan alami untuk fortifikasi pangan agar dapat menambahkan nilai gizi yang baik pada makanan.

Untuk lebih mudahnya, daun kopi dapat diseduh langsung dengan air hangat seperti halnya kita minum teh. Ataupun sebagai lalapan pada saat kita makan nasi (yah walaupun agak pahit sih, tapi kan menyehatkan!) 

Referensi:

  1. Rafifah, S. (2022). LOCAL WISDOM OF A TYPICAL DRINK FROM MINANGKABAU; KAWA DAUN. SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching5(2), 95-98.
  2. Puspitasari, A.D., N. eka yuita dan Sumatri. 2017. Krim antioksidan etanol daun kopi arabika (Coffea Arabica). Jurnal Ilmiah Tekno sains.
  3. Pristiana, D.Y., S. Susanti dan Nurwantoro. 2017 Antioksidan dan kadar etanol sebagai ekstrak daun kopi (Coffea sp): potensi aplikasi bahan alami untuk fortifikasi pangan. Jurnal aplikasi teknologi pangan
  4. Siagian, A. (2003). Pendekatan Fortifikasi Pangan untuk Mengatasi Masalah Kekurangan Zat Gizimikro.

4 komentar untuk “Daun Kopi (Daun Kawa), Fortifikasi Pangan Kaya Antioksidan”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *