Jam dari Daur Ulang Sampah Plastik: Inovasi Mahasiswa ITS untuk Masa Depan Berkelanjutan

Di tengah ancaman krisis lingkungan akibat sampah plastik, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan langkah nyata melalui inovasi Cagar Watch. Jam tangan unik ini bukan sekadar alat penunjuk waktu, melainkan simbol gerakan menuju keberlanjutan lingkungan.

jam daur ulang Cagar Watch

Di tengah ancaman krisis lingkungan akibat sampah plastik, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan langkah nyata melalui inovasi Cagar Watch. Jam tangan unik ini bukan sekadar alat penunjuk waktu, melainkan simbol gerakan menuju keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan utama, Cagar Watch menjadi solusi kreatif produk daur ulang yang menggabungkan desain modern, nilai estetika, dan kepedulian lingkungan.

Sampah Plastik: Permasalahan Dunia yang Kian Mendesak

Setiap tahun, jutaan ton plastik berakhir di tempat pembuangan akhir, ada juga yang mencemari ekosistem laut. Sampah plastik, yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan produksi sampah plastik terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar untuk mengurangi dampak lingkungan ini. Di sinilah inovasi produk seperti Cagar Watch memainkan peran penting.

Proses Kreatif di Balik Cagar Watch

Sumber: www.its.ac.id

Mahasiswa ITS menggunakan teknologi daur ulang plastik yang canggih dalam menciptakan bahan dasar jam tangan ini. Dengan pengumpulan, pembersihan, pemrosesan plastik bekas, sampah tersebut “disulap” menjadi bahan yang bermanfaat untuk kerangka jam. Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik, tetapi juga memberikan nilai tambah pada sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna.

Tidak hanya dari segi bahan, Cagar Watch juga memanfaatkan pendekatan desain minimalis yang selaras dengan tren mode modern. Desainnya yang sederhana namun elegan menjadikannya produk yang menarik bagi berbagai kalangan, dari remaja hingga profesional.

Manfaat Lingkungan dan Ekonomi

Penggunaan sampah plastik untuk produk seperti jam tangan memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan. Setiap unit Cagar Watch membantu mengurangi sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan. Lebih dari itu, produk ini juga membuka peluang ekonomi baru, seperti pemberdayaan masyarakat untuk mengumpulkan sampah plastik serta menciptakan lapangan kerja dalam proses produksinya.

Secara tidak langsung, inovasi ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Dengan membeli produk seperti Cagar Watch, konsumen turut berkontribusi dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih sirkular, di mana sampah dapat diolah kembali menjadi produk baru.

Mendorong Kesadaran dan Partisipasi Publik

Salah satu tujuan utama Cagar Watch adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang sampah dan penggunaan produk ramah lingkungan. Melalui kampanye dan promosi yang menarik, mahasiswa ITS berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengambil tindakan kecil namun berdampak besar, seperti memilih produk daur ulang atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Masa Depan Inovasi Ramah Lingkungan

Cagar Watch hanyalah bagian dari perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih hijau. Inovasi ini menunjukkan bahwa sampah plastik bukanlah akhir dari siklus kehidupan produk, melainkan awal dari sesuatu yang baru dan bermanfaat. Dengan semakin banyaknya individu dan institusi yang berkomitmen untuk mendukung inisiatif serupa, kita dapat berharap pada terciptanya dunia yang lebih berkelanjutan.

Daur Ulang Plastik: Strategi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Mikroplastik

Pada kehdupan modern kini, plastik memang sudah menjadi bagian integral dari kehidupan, karena fleksibilitas dan daya tahan dari bahan ini. Namun, meningkatnya produksi dan pembuangan plastik telah memunculkan masalah lingkungan besar, termasuk emisi gas rumah kaca (GRK), mikroplastik, dan pengurasan sumber daya. Studi dari Gabisa, et al. (2023), menunjukkan bahwa daur ulang plastik memiliki peran untuk mengurangi maslaah lingkungan ini.

Dampak Lingkungan dari Plastik

Produksi plastik global menghasilkan 1,8 GtCO2e pada tahun 2015, sekitar 3,8% dari total emisi GRK dunia. Proses produksi menggunakan bahan baku dari minyak bumi dan gas alam, yang membutuhkan energi tinggi dan menghasilkan emisi karbon signifikan. Selain itu, plastik yang tidak terkelola baik sering berakhir di lingkungan, mencemari ekosistem dan menghasilkan mikroplastik yang membahayakan makhluk hidup dan manusia melalui rantai makanan.

Potensi Daur Ulang dalam Pengurangan Emisi

Daur ulang plastik dapat mengurangi emisi GRK dengan menjadi pilihan untuk menggantikan kebutuhan akan bahan baku virgin. Mengganti bahan virgin dengan plastik dari proses ini dapat menurunkan emisi hingga -67 MtCO2e per tahun. Dengan demikian, daur ulang tidak hanya mengurangi emisi dari proses produksi plastik virgin, tetapi juga meminimalkan emisi dari proses akhir seperti pembakaran.

Di sisi lain, daur ulang plastik juga berkontribusi terhadap pengurangan sampah mikroplastik. Dengan mengolah kembali sampah plastik, pelepasan mikroplastik dari sampah yang tidak terkelola ke lingkungan dapat dicegah. Namun, mekanisme pemrosesan mekanik yang dominan saat ini juga menghasilkan mikroplastik selama proses seperti penggilingan dan ekstrusi. Untuk mengatasi ini, perlu mempertimbangkan teknologi baru seperti daur ulang kimia.

Pengurangan Deplesi Sumber Daya

Produksi plastik virgin menggunakan bahan baku seperti minyak bumi dan gas alam, yang merupakan sumber daya tak terbarukan. Daur ulang plastik membantu mengurangi kebutuhan bahan baku ini, menghemat sekitar 50 juta ton minyak mentah setiap tahun. Ini tidak hanya melestarikan sumber daya alam tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari ekstraksi bahan baku.

Tantangan dan Solusi Daur Ulang Plastik

Meskipun daur ulang menawarkan banyak manfaat, prosesnya saat ini masih memiliki keterbatasan. Teknologi daur ulang mekanik tidak sepenuhnya menangani emisi mikroplastik, dan kualitas material dari proses ini cenderung lebih rendah daripada bahan virgin. Peningkatan efisiensi sistem, seperti penerapan teknologi penangkapan mikroplastik dan adopsi daur ulang kimia dapat menjadi alternatif solusi.

Selain itu, penerapan ekonomi sirkular untuk plastik sangat penting. Ekonomi sirkular berfokus pada daur ulang dan penggunaan kembali material secara terus-menerus, mengurangi kebutuhan akan material baru. Hal ini mendorong pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan mengurangi sampah.

Kesimpulan

Daur ulang plastik merupakan strategi penting untuk mengurangi emisi GRK, mikroplastik, dan menjadi bentuk efisiensi sumber daya. Namun, masih perlu pengembangan teknologi daur ulang yang lebih canggih untuk memaksimalkan potensi ini. Cagar Watch adalah bukti nyata bahwa inovasi dan kepedulian dapat berjalan beriringan, membawa manfaat bagi lingkungan sekaligus memperkaya nilai sosial dan ekonomi masyarakat.

Referensi

ITS News. 2024. Memanfaatkan Sampah Plastik, Mahasiswa ITS Inovasikan Cagar Watch. Diakses pada 23 November 2024 dari https://www.its.ac.id/news/2024/11/14/memanfaatkan-sampah-plastik-mahasiswa-its-inovasikan-cagar-watch

Gabisa, E. W., Ratanatamskul, C., & Gheewala, S. H. 2023. Recycling of Plastics as a Strategy to Reduce Life Cycle GHG Emission, Microplastics and Resource Depletion. Diakses pada 23 November 2024 dari Sustainability15(15), 11529. https://doi.org/10.3390/su151511529

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top