Hati-Hati! Menggoreng Sayuran Bisa Menghilangkan Nutrisi dan Memicu Senyawa Berbahaya

Sayuran seperti terong, brokoli, dan kol kaya akan serat, vitamin, serta antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, jika dimasak dengan cara digoreng, kandungan gizinya bisa berkurang, bahkan dapat menghasilkan senyawa berbahaya bagi tubuh.

Gambar Sayuran yang tidak sehat jika di goreng

Tahukah kalian bahwa cara memasak bisa memengaruhi kandungan nutrisi dalam sayuran? Sayuran seperti terong, brokoli, dan kol kaya akan serat, vitamin, serta antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, jika dimasak dengan cara digoreng, kandungan gizinya bisa berkurang, bahkan dapat menghasilkan senyawa berbahaya bagi tubuh. Kalau kemarin kita membahas tentang parasit dan cancer, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan mengenai bagaimana metode memasak dapat memengaruhi kandungan gizi dalam sayuran. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini yah;

Menggoreng sayuran memang membuat rasanya lebih gurih dan renyah, tetapi ada dampak tersembunyi yang perlu kita waspadai. Saat minyak dipanaskan pada suhu tinggi, bisa terjadi oksidasi lemak, pembentukan radikal bebas, dan munculnya senyawa karsinogenik seperti nitrit, amina heterosiklik (HCA), dan akrilamida. Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana proses ini terjadi dan bagaimana cara memasak yang lebih sehat.

Terong Goreng: Dari Nitrat Menjadi Nitrit yang Berbahaya

Terong merupakan sumber nasunin, antioksidan kuat yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Namun, saat terong digoreng, kandungan nitrat alaminya dapat berubah menjadi nitrit, yang berisiko bagi kesehatan.

Kenapa nitrit berbahaya?
1.Meningkatkan risiko kanker karena adanya kandungan nitrit dapat bereaksi dengan asam amino dalam tubuh dan membentuk nitrosamin, senyawa karsinogen yang berpotensi menyebabkan kanker lambung dan usus besar.
2.Gangguan peredaran oksigen yaitu nitrit bisa mengikat hemoglobin dan menyebabkan methemoglobinemia, yaitu kondisi di mana darah sulit mengangkut oksigen.
3.Efek buruk bagi jantung karena konsumsi nitrit dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.

Nah ada nih, Solusi lebih sehat yang sobat Warstek bisa pilih yaitu dengan memilih terong panggang atau tumis dengan sedikit minyak zaitun agar nutrisinya tetap terjaga dan dibutuhkan dalam tubuh.

Brokoli Goreng: Hilangnya Sulforaphane dan Munculnya Radikal Bebas

Brokoli sering dijuluki superfood karena mengandung sulforaphane, senyawa yang dapat membantu melawan kanker dan mengurangi peradangan. Sayangnya, jika brokoli digoreng, kandungan sulforaphane bisa hilang hingga 50% atau lebih.

Selain itu, pemanasan minyak yang tinggi dapat memicu adanya Produksi radikal bebas, yang merusak sel-sel tubuh dan mempercepat penuaan serta Degradasi vitamin C, karena vitamin ini sangat sensitif terhadap panas tinggi. Biasanya agar brokoli tetap sehat, paling baik dikukus selama 3-5 menit atau dipanggang pada suhu rendah agar kandungan sulforaphane tetap terjaga.

Kol Goreng: Risiko Akrilamida dan Penyakit Degeneratif

Kol merupakan sumber glukosinolat, senyawa alami yang membantu tubuh melakukan detoksifikasi. Namun, ketika digoreng, proses reaksi Maillard bisa memicu terbentuknya akrilamida, senyawa yang dikategorikan sebagai karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer (IARC).

Akrilamida merupakan senyawa berbahaya yang terbentuk dalam makanan bertepung ketika diproses pada suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang, atau membakar. Konsumsi akrilamida dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada saluran pencernaan dan sistem saraf, karena sifat karsinogeniknya. Selain itu, akrilamida juga dapat memicu resistensi insulin, yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Lebih jauh, senyawa ini bersifat neurotoksik, sehingga berpotensi merusak sistem saraf dan menyebabkan gangguan neurologis jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat akrilamida, penting bagi kita untuk memilih metode memasak yang lebih sehat. Sebagai alternatif, Sobat Warstek dapat mengonsumsi sayuran seperti kol dengan cara ditumis cepat menggunakan sedikit minyak sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, untuk mempertahankan kandungan nutrisinya.

Selain itu, fermentasi kol menjadi kimchi dapat menjadi pilihan yang lebih baik, karena tidak hanya bebas dari akrilamida, tetapi juga meningkatkan kandungan probiotiknya yang baik bagi kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat, kita dapat mengurangi paparan zat berbahaya sekaligus mendapatkan manfaat nutrisi yang lebih optimal.

Baca juga:https://warstek.com/ozon/

Dampak Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali

Sobat Warstek, kalian pasti sering melihat minyak goreng yang digunakan berulang kali di warung atau restoran, bukan? Hati-hati, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan! Penggunaan minyak yang dipanaskan berulang kali akan meningkatkan bilangan peroksida, yang menandakan tingginya tingkat oksidasi dalam minyak.

Menurut penelitian dalam Jurnal Ilmu Gizi dan Kesehatan, minyak yang digunakan lebih dari tiga kali dapat menghasilkan senyawa beracun yang membahayakan tubuh. Salah satu dampaknya adalah peningkatan stres oksidatif, yang dapat mempercepat proses penuaan dan merusak sel-sel tubuh. Selain itu, minyak yang teroksidasi juga dapat memicu peradangan kronis, kondisi yang dikaitkan dengan berbagai penyakit serius seperti jantung dan kanker.

Tak hanya itu, penggunaan minyak berulang kali juga dapat meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat, yang berisiko menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke serta serangan jantung. Agar tetap sehat, sebaiknya gunakan minyak goreng sekali atau maksimal dua kali untuk mengurangi pembentukan senyawa berbahaya. Pilih juga minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, yang lebih stabil terhadap panas dan memiliki manfaat lebih bagi kesehatan. Dengan langkah sederhana ini, Sobat Warstek dapat menjaga tubuh tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit akibat konsumsi minyak yang sudah teroksidasi.

Yuk Pilih Cara Masak yang Lebih sehat

Menggoreng memang bisa membuat makanan lebih enak, tetapi Sobat Warstek harus sadar bahwa metode ini juga dapat menghilangkan nutrisi penting dan memicu senyawa berbahaya yang berdampak negatif pada kesehatan.

Sebagai gantinya, lebih baik menggunakan metode mengukus, memanggang, atau menumis dengan sedikit minyak sehat agar tetap bisa menikmati sayuran dengan manfaat maksimal! Dengan begitu, kita bisa menjaga kesehatan tubuh sekaligus tetap menikmati kelezatan makanan

Referensi:
1. International Agency for Research on Cancer (IARC). (2019). Acrylamide and Cancer Risk. World Health Organization.
2. Jurnal Ilmu Gizi dan Kesehatan. (2021). Dampak Oksidasi Minyak Goreng terhadap Kesehatan. Vol. 5(2), 45-56.
3. Xu, Y., et al. (2018). The Effect of Frying on Nutritional Loss in Vegetables. Journal of Food Chemistry, 267, 45-52.
4. National Cancer Institute. (2020). Heterocyclic Amines in Fried Foods and Their Role in Carcinogenesis.
5. Wang, Q., et al. (2022). Effects of Cooking Methods on Nutritional Content of Broccoli. Journal of Agricultural Science, 14(1), 112-125.

Nah, Sobat Warstek, setelah tahu dampak buruk penggunaan minyak berulang, masih mau menggoreng sayuran, nih? Yuk, coba beralih ke metode masak yang lebih sehat, seperti menumis dengan sedikit minyak, mengukus, atau bahkan mengolahnya menjadi salad segar. Selain lebih sehat, cara ini juga bisa menjaga kandungan nutrisi dalam sayuran. Jangan lupa, bagikan artikel ini ke teman-teman kalian supaya makin banyak yang tahu dan bisa mulai hidup lebih sehat bersama-sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top