Banyak pihak yang menaruh perhatian pada kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (MDS) terhadap David Latumahina, dan banyak yang ingin mengetahui alasan di balik tindakan penganiayaan tersebut. Menurut psikolog forensik Reza Indragiri, salah satu faktor risiko yang dapat memicu tindakan kekerasan seperti yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio terhadap David Latumahina adalah pola pengasuhan yang diterima Mario dari orangtuanya. Ketika anak dimanjakan secara berlebihan oleh orangtuanya, hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain.
“Masih muda, pengasuhan pemanjaan secara berlebihan, bisa dipandang sebagai kondisi yang memunculkan faktor risiko pada yang bersangkutan. Jadi wajar kalau dia brutal seperti itu,” kata Reza.
Pola pengasuhan yang memanjakan anak secara berlebihan dapat mempengaruhi tingkat kemandirian anak. Padahal, salah satu aspek yang dinilai dalam risk assessment terhadap pelaku kekerasan adalah tingkat kemandirian, baik dalam hal finansial maupun sosial.
Semakin seseorang tidak mandiri, kata Reza, maka semakin tinggi risiko perilaku kekerasannya seperti mengutip Antara.
Barang Mewah yang Dimiliki Jadi Modal Percaya Diri
Ilustrasi Barang Mewah
Setelah kasus tersebut terjadi, banyak pengguna media sosial yang menyoroti gaya hidup mewah yang kerap dipamerkan oleh MDS. Beberapa video menunjukkan anak Rafael Alun Trisambodo sedang naik mobil Jeep Rubicon atau sepeda motor Harley Davidson.
Reza mengemukakan bahwa penggunaan kendaraan mewah dapat meningkatkan rasa percaya diri dan merasa lebih kuat pada pelaku kekerasan. Selain itu, kemewahan yang dipamerkan juga dapat menurunkan kesadaran tentang akibat dari perbuatan mereka. Analoginya sama seperti membawa senjata.
“Senjata membuat pemiliknya menjadi impulsif. Boleh jadi itu pula sensasi yang bersangkutan selaku pengguna mobil mewah,” kata Reza.
Mario Dandy Sudah Dewasa, Bukan Lagi Seorang Anak-Anak
Agnes, kekasih Mario Dandy pelaku penganiayaan. (Doc: Twitter.com/@habibthink)
Beberapa narasi menyebut Mario Dandy sebagai seorang anak karena ia dikaitkan dengan pejabat Ditjen Pajak. Namun, menurut Reza, Mario Dandy sudah berusia dewasa selama 20 tahun.
“Jadi, sikapi dia sebagai orang dewasa,” kata Reza.
Peneliti dari ASA Indonesia Institute menjelaskan bahwa cara penanganan terhadap pelaku dewasa berbeda dengan pelaku anak-anak. Terhadap pelaku dewasa, masyarakat diizinkan untuk merasa marah.
Kesimpulan
Dalam psikologi, pengasuhan anak yang dimanjakan secara berlebihan dapat berpengaruh buruk pada kemandirian anak dan meningkatkan risiko perilaku kekerasan pada masa dewasa. Orangtua yang terlalu memanjakan anak cenderung tidak memberikan kesempatan anak untuk belajar mengatasi masalah dan mengembangkan kemandirian. Selain itu, pengasuhan yang memanjakan juga bisa menurunkan kemampuan anak untuk memahami dan mengatasi konsekuensi dari tindakan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan pengasuhan yang seimbang antara memberikan kasih sayang dan mengajarkan kemandirian.
Referensi
Detik, https://wolipop.detik.com/love/d-6588315/penjelasan-psikolog-soal-mario-dandy-aniaya-orang-karena-generasi-strawberry Diakses pada 1 Maret, 2023.
Disway, https://disway.id/read/686867/mario-dandy-tak-cukup-cuma-dipenjara-psikolog-forensik-harus-ada-hukuman-sosial-agar-sok-sok-koboinya-berkurang Diakses pada 1 Maret, 2023.
Klikpendidikan, https://www.klikpendidikan.id/news/3587749476/terkenal-sebagai-anak-manja-begini-psikologis-yang-sebenarnya-dialami-oleh-mario-dandy Diakses pada 1 Maret, 2023.