
Halo sobat Warstek! Pasti dari kamu ada yang sudah tidak asing bila mendengar kata “Squid Game”, kan? Serial asli dari Netflix ini sedang ramai diperbincangkan dan menuai kesuksesan yang besar serta menjadi populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Serial drama ini menceritakan tentang orang-orang yang terlilit hutang atau masalah ekonomi yang serius kemudian tergiur untuk tergabung ke dalam sebuah permainan. Pemenang dari permainan ini akan mendapatkan hadiah yang fantastis, yaitu hadiah sebesar 45,6 miliar won atau setara dengan 549 miliar rupiah! Dibalik hadiahnya yang fantastis, para pemain harus mempertahankan nyawanya masing-masing demi bisa menjadi pemenang dalam permainan dengan tema survival ini.
Salah satu tahap permainan yang harus diselesaikan oleh pemain adalah mematahkan permen dalgona atau ppopgi sesuai dengan pola masing-masing yang mereka dapatkan. Para pemain hanya akan dibekali oleh satu buah jarum yang dapat digunakan untuk membentuk pola dari permen tersebut. Apabila mereka gagal, maka pemain tersebut akan “gugur”. Sangat mengerikan bukan?
Dibalik uniknya permen dalgona ini, bagaimana rahasia sains yang ada pada permen dalgona? Mengapa permen ini memiliki sifat keras tapi rapuh dalam waktu yang sama? Yuk, mari kita simak rahasia sains dibalik permen dalgona dari serial Squid Game ini!

Cara Pembuatan Dalgona Candy
Permen dalgona atau ppopgi ini dibuat hanya dari dua bahan saja, yaitu gula dan baking soda (natrium bikarbonat, NaHCO3). Proses pembuatannya dimulai dari memanaskan gula pasir diatas sebuah sendok panci. Gula dipanaskan sambil diaduk hingga meleleh dan menjadi bentuk caramel. Saat sudah menjadi caramel, segera ditambahkan sedikit baking soda dan diaduk kembali. Campuran tersebut akan mengembang, lalu dengan segera dipindahkan ke alas anti lengket dan ditunggu hingga mengeras kembali, atau bisa dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dibalik setiap tahapannya, ada berbagai reaksi kimia yang terjadi loh!
Reaksi Dekomposisi Sukrosa
Reaksi kimia pertama yang terlibat dalam proses pembuatan dalgona adalah reaksi dekomposisi gula pasir yang mengandung sukrosa, menjadi gula-gula penyusunnya yaitu glukosa dan fruktosa. Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut.
C12H22O11+H2OΔ→C6H12O6+C6H12O6
Sukrosa Glukosa Fruktosa
Reaksi Karamelisasi
Jika dekomposisi sukrosa pada suhu tinggi ini berlanjut (T > 120°C), maka akan terjadi proses karamelisasi dan mengubah lelehan sukrosa menjadi berwarna kecoklatan dan lebih kental. Perubahan fisik sukrosa yang diakibatkan oleh proses karamelisasi terjadi karena pada proses tersebut dihasilkan produk-produk hasil oligomerisasi glukosa dan fruktosa, produk-produk tersebut adalah senyawa caramelans (C12H12O9), caramelens (C36H18O24), dan caramelins (C24H26O13) (Aguiar et al., 2015).

Reaksi dengan Baking Soda
Setelah gula mengalami karamelisasi, ditambahkan baking soda yang merupakan senyawa natrium bikarbonat (NaHCO3). Natrium bikarbonat bila direaksikan dalam suhu tinggi akan mengalami dekomposisi menjadi natrium karbonat, air, dan gas CO2. Hal inilah yang menyebabkan setelah penambahan baking soda, campuran menjadi mengembang karena adanya gas CO2 yang dibebaskan dari campuran. Reaksi dekomposisi dari natrium bikarbonat adalah sebagai berikut.
NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2

Reaksi Kristalisasi
Setelah dicampurkan natrium bikarbonat atau baking soda, campuran yang telah mengembang harus segera dituang diatas alas anti lengket dan dibiarkan mendingin. Pada proses ini akan terjadi kristalisasi dari caramel dengan cepat. Proses kristalisasi ini akan menyebabkan terbentuknya sebuah permen dalgona yang keras. Disaat yang sama, permen ini juga bersifat rapuh karena di dalam strukturnya, terdapat rongga-rongga yang berasal dari gas yang masih terjebak dalam campuran saat proses kristalisasi, sehingga menimbulkan struktur permen dalgona menjadi berongga dan rapuh

Cara “Selamat” dari Babak Dalgona Candy
Pada babak yang melibatkan dalgona candy, para pemain harus bisa mengeluarkan pola yang ada di dalam permen tersebut dengan hanya bermodalkan satu buah jarum. Bila pemain tersebut mematahkan pola, maka pemain tersebut akan “gugur”. Pada babak ini, salah satu tokoh utama yaitu Seung Gi Hoon memiliki ide untuk menjilati permen tersebut hingga lapisannya menjadi menipis dan mudah untuk dipotong, sehingga ia dapat selamat dan berhasil melewati babak ini.

Namun, bagaimana bisa permen tersebut bisa dengan mudah dipotong hanya karena dijilat? Jawabannya adalah karena peran enzim-enzim yang terkandung di dalam air liur. Air liur manusia mengandung sebagian besar air dan juga enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan. Enzim yang “menyelamatkan” Gi Hun dalam babak ini adalah enzim amilase. Enzim amilase dalam air liur dapat bereaksi dengan gula yang ada di dalam permen, memecahnya menjadi karbohidrat yang lebih sederhana yaitu glukosa. Air yang terkandung dalam air liur juga dapat melarutkan gula, proses ini disebut sebagai proses hidrolisis. Proses hidrolisis adalah reaksi dimana molekul-molekul gula yang bereaksi dengan air dan dipecah menjadi molekul gula yang lebih sederhana seperti glukosa dan fruktosa. Kombinasi antara air dan enzim amilase dalam air liur dapat menyebabkan permen meleleh dan lapisannya menjadi menipis, sehingga dapat lebih mudah dipotong dan “menyelamatkan” Gi Hun dan pemain lainnya yang menggunakan trik ini dalam babak ini.
Salah satu peserta lainnya yaitu Han Minyeo juga menggunakan trik yang tidak biasa dalam menyelesaikan babak ini. Han Minyeo memanaskan jarum yang dia gunakan menggunakan korek api yang ia selundupkan ke dalam permainan. Dengan jarum yang panas tersebut, permen akan menjadi lebih mudah untuk dipotong sesuai dengan pola yang ia dapat. Namun, mengapa hal ini dapat terjadi?

Han Minyeo memanaskan jarum yang ia miliki dengan korek api. Jarum yang dipanaskan dapat memotong permen dengan mudah karena gula yang terdapat dalam permen menjadi meleleh dalam suhu tinggi. Suhu tinggi dapat membuat permen yang terdiri dari gula menjadi meleleh, sehingga lapisan gula pada permen menjadi lebih tipis dan mudah untuk dipotong sesuai pola. Trik ini digunakan oleh Han Minyeo untuk menyelamatkan diri dari babak ini.
Nah sekarang kita sudah mengetahui kan bagaimana rahasia sains dibalik permen dalgona? Apakah kamu tertarik untuk mencoba membuat permen ini sendiri? Atau tertarik mencoba “permen maut” yang disediakan di permainan “Squid Game”? 😀
.
REFERENSI
- Aguiar, C. L. de, Rocha, A. L. B., Jambassi, J. R., Baptista, A. S., & Lima, R. B. (2015). Factors Affecting Color Formation During Storage of White Crystal Sugar. Focusing on Modern Food Industry, 4(0), 1. https://doi.org/10.14355/fmfi.2015.04.001
- https://blogs.ncl.ac.uk/stem/2016/11/01/trythistuesday-honeycomb/ diakses pada 2 Oktober 2021.
- https://www.koreanbapsang.com/dalgona-spongy-candy/ diakses pada 2 Oktober 2021.