Keterbatasan lahan kini bukan lagi jadi alasan untuk pembangunan fasilitas pengelolaan sampah. Sistem “Jangjo Zero Waste Integrated” (JOWI) hadir membawa jawaban atas permasalahan pelik di kota-kota besar secara sekaligus; gunungan sampah dan keterbatasan lahan. Bersama dengan pendekatan teknologi yang canggih, Jangjo menawarkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi yang juga “hemat tempat”.
Solusi Pengelolaan Sampah di Lahan Terbatas
Sumber: gadgetdiva.id
Jangjo bukan sekadar perusahaan pengelolaan sampah biasa, mereka hadir dengan visi menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang terintegrasi. Dengan sistem yang ada, Jangjo berusaha memaksimalkan pengolahan sampah agar mayoritas sampah dapat memiliki nilai manfaat kembali. Keberadaan Jangjo memberikan titik solusi pada pengelolaan sampah menggunakan teknologi pintar yang dapat berlangsung di berbagai lokasi, dengan minimal lahan seluas 3.000 meter. Berikut adalah alur kerja JOWI:
- Pengumpulan: Sampah dikumpulkan dari masyarakat ke tempat pengelolaan sampah Jangjo.
- Pemilahan: Tim Jangjo mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenisnya (sampah organik, anorganik, campuran).
- Pengolahan: Jangjo memroses sampah organik menjadi pakan black soldier flies, sedangkan sampah anorganik memasuki proses daur ulang.
- Data analisis: Tim Jangjo mengolah data dari proses pengolahan sampah menjadi laporan dampak dari pengolahan sampah.
Sistem Pengelolaan Sampah dengan Beragam Manfaat
Jangjo hadir dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, yang lebih efisien daripada sistem lain. Beberapa manfaat tersebut yaitu:
- Efisiensi lahan: Sistem ini hanya memerlukan lahan seluas 3.000 meter untuk dapat beroperasi.
- Teknologi canggih: Penggunaan teknologi terkini menjadi solusi untuk “menyulap” sampah menjadi berbagai bentuk manfaat.
- Lingkungan bersih: Mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
- Kemitraan: Jangjo menjalin kemitraan untuk dapat mewujudkan optimalisasi pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.
Dampak Jangjo bagi Lingkungan dan Masyarakat
Bersama manfaat yang diberikan, Jangjo telah mampu memberi dampak bagi lingkungan dan masyarakat. Dampak dari keberadaan Jangjo meliputi:
- Pengurangan pencemaran sampah: Dengan memilah dan mengolah sampah dengan tepat, Jangjo berkontribusi dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA.
- Peningkatan kualitas udara: Pengolahan sampah yang tepat dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Pengembangan ekonomi sirkular: Produk-produk daur ulang dari sampah akan memiliki nilai jual kembali, menciptakan nilai ekonomi yang baru.
- Peningkatan kesadaran masyarakat: Jangjo mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam pengelolaan sampah.
Tantangan dan Peluang bagi Keberlanjutan JOWI
Bersama dengan manfaat dan dampak dari keberadaan Jangjo, tentu terdapat tantangan dan peluang begi keberlanjutan sistem pengelolaan sampah ini. Meskipun operasionalnya mampu menunjukan potensi besar, masih ada beberapa tantangan yang perlu hadapi, seperti:
- Optimalisasi perubahan perilaku masyarakat agar sadar dalam mengelola sampah yang masih butuh waktu.
- Perlu adanya regulasi yang mendukung pengembangan teknologi pengelolaan sampah seperti Jangjo agar operasionalnya lebih berkembang.
Di sisi lain, Jangjo memiliki peluang besar untuk dapat berkembang. Perlu dukungan pemerintah dan masyarakat agar Jangjo dapat menjadi solusi yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia. Kehadiran Jangjo tentu menambah kisah inspirasi sebagai gerakan yang mendukung peduli lingkungan.
Referensi
- Jangjo. 2024. JOWI System. Diakses pada 7 September 2024 dari jangjo.com
- ANTARA News. 2024. Startup Jangjo bawa solusi pengelolaan sampah terintegrasi di Jakarta. Diakses pada 7 September 2024 dari https://m.antaranews.com/berita/4116480/startup-jangjo-bawa-solusi-pengelolaan-sampah-terintegrasi-di-jakarta
Alumni departemen kesehatan lingkungan Universitas Indonesia. Tertarik pada dunia menulis artikel ilmiah poluler dan diskusi isu mengenai lingkungan dan kesehatan.