Telomer dengan Rahasia Besarnya (Awet Muda adalah Suatu Pilihan)

Ditulis oleh Rizal Mukra Awet muda, panjang umur dan sehat bugar adalah impian banyak orang sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan […]

blank

Ditulis oleh Rizal Mukra

Awet muda, panjang umur dan sehat bugar adalah impian banyak orang sehingga mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hal tersebut, seperti berolahraga, memakan makanan sehat dan ada juga yang nekat memakai produk skincare tanpa izin BPOM. Istilahnya pada zaman milenial sekarang ini “Gak Glow Up Gak Dapat Privilege Khusus. Namun, tahukah kamu bahwa pada sel manusia terdapat komponen di dalam kromosom kita yang dinamakan dengan Telomer? 

1.Yuk Kenalan dengan Telomer
D:\WARSTEK\image-aa5076d4dbb3c3049e7e44761d21b833.jpg
(news-medical.net)

Telomer adalah bagian ujung kromosom yang berfungsi untuk menjaga agar antar kromosom tidak saling bergandengan. Selain itu telomer juga berfungsi untuk menjaga keutuhan genom (materi genetik) selama perkembangan sel. Telomer ini akan memendek setiap kali sel membelah dan pada panjang tertentu, sel akan berhenti membelah, atau yang disebut sel yang menua yang selanjutnya akan mati. Sel-sel germinal (sel sperma dan sel telur), kromosomnya memiliki telomer yang normal panjang untuk persiapan kehidupan jangka panjang (Greider & Blackburn, 1996)..

2.Bagian Telomer
D:\WARSTEK\chromosome-telomere-ttaggg-yourgenome-5e9e68351525df3cf9892b3141b7b751.png
(yourgenome.org)

Telomer terdiri atas tandem heksamer pengulangan nukleotida TTAGGG dan berhubungan dengan protein. Jumlah salinan pengulangan berhubungan dengan spesies dan berubah-ubah tergantung usia sel. Telomer manusia mempunyai kurang lebih 500 – 2000 salinan, yang terdiri atas 3000 sampai 12000 pasang basa (Gancarcikova et al, 2010). DNA telomer berhubungan dengan protein membentuk struktur cap yang terdiri atas T (telomere) dan D (displacement) loop yang melindungi ujung telomer. Struktur loop sangat rapat dan padat serta berfungsi sebagai faktor yang membatasi pemanjangan telomer, mencegah berfungsinya telomerase dan protein lain dalam pemanjangan telomer (Becker et al, 2009).

Dalam satu organisme pada jenis sel yang berbeda, jumlah pengulangan nukleotidanyapun berbeda. Panjang telomer juga bervariasi pada beberapa species mamalia. Pada manusia panjang telomer antara 12 -15 kb, sedangkan pada mencit dan tikus telomernya jauh lebih panjang yaitu lebih dari 150 kb (Lutlow & Roth, 2011). Telomer mempunyai fungsi utama yaitu untuk melindungi DNA dari kerusakan dan juga berperan penting pada replikasi DNA sehingga telomer berperan dalam mempertahankan kestabilan kromosom pada setiap pembelahan sel.

3.Enzim Khusus Telomer
D:\WARSTEK\telomerase_template.jpg
     (ilmukuadrat.blogspot.com)

Enzim telomerase, merupakan reverse transcriptase khusus yang mampu memperpanjang ujung kromosom dengan menambahkan pengulangan TTAGGG (Kong et al, 2013). Enzim telomerase berperan dalam setiap replikasi sel yaitu dapat mempertahankan panjang telomer kepada sel turunannya (Ratnawati, 2002).

4.Telomer dan penuaan
D:\WARSTEK\htert-3-483ed9157ac995fed8fb4d9130751b99.png
(abbexa.com)

Proses penuaan dan kematian sel sangat berkaitan dengan telomer. Setiap kali kromosom bereplikasi sebagian kecil kedua ujung kromosom hilang, namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Memendeknya telomer merangsang sinyal yang menyebabkan sel berhenti membelah. Hal tersebut diduga kuat menjadi penyebab kematian sel (ZhengI et al, 2011). Pemendekan telomer terjadi pada beberapa sel somatik yang membelah. Pada titik kritis ketika ambang pengulangan telomer tercapai maka sel tersebut tidak akan membelah lagi yang diikuti oleh proses penuaan.

Pemendekan telomer yang terjadi pada sel-sel somatik normal yang membelah

mungkin berfungsi sebagai replikometer yang menentukan berapa kali satu sel normal dapat membelah. Sekali jumlah kritis atau ambang pengulangan sekuen DNA (TTAGGG) telomer dicapai, maka sel tersebut tidak akan membelah lagi dan selanjutnya mengalami proses menua. Sebagai contoh dari pengamatan jangka panjang, fibroblas manusia dewasa normal pada kultur sel, memiliki rentang waktu hidup tertentu, fibroblas berhenti membelah dan menjadi menua setelah kira-kira 50 kali pengggandaan. (Shlush et al, 2011)..

5. Usaha Awet Muda dengan Menjaga Telomer Tetap Panjang Secara Alami

D:\WARSTEK\Olahraga-Yoga.jpg
(Smarterhealth.id)

Dalam 20 tahun terakhir ini menua (aging) dan ilmu yang berhubungan dengan orang tua (gerontologi) makin menjadi perhatian dalam pertemuan-pertemuan baik di antara ilmuwan maupun awam. Hal ini membuktikan bahwa semangat hidup dengan menjadi awet muda adalah topik pembicaraan yang serius untuk dikaji.

Menurut Chen et al (2018) bahwa enzim telomerase ini akan menjaga telomer tetap panjang dan mencegah sel melakukan apoptosis. Sementara aktivitas telomerase yang meningkat dapat membuat sel-sel yang menua menjadi muda dan menyembuhkan penyakit seperti penuaan dini. potensi enzim telomerase sebagai jawaban bagi kita yang ingin awet muda. Begitu juga dengan Abhijit et al (2014). bahwa konsentrasi lutein, zeaxanthin, dan vitamin C yang lebih tinggi dalam plasma dikaitkan dengan LTL (Leukocyte Telomere Length) yang lebih lama pada orang lanjut usia yang normal dan mempunyai peran protektif dalam pemeliharaan telomer dari stres oksidatif.

Gaya hidup yang sehat juga sangat berpengaruh dalam menjaga kesehatan telomer, Nichole et al (2017) menjelaskan bahwa orang-orang yang rajin berolahraga diketahui memiliki telomer yang lebih panjang dibandingkan orang yang jarang berolahraga. leukosit dan sel otot rangka mungkin berhubungan positif dengan hidup sehat dan berkorelasi terbalik dengan risiko beberapa penyakit terkait usia. Dalam studi observasional, tingkat aktivitas fisik atau olahraga yang lebih tinggi terkait dengan panjang telomer yang lebih panjang di berbagai populasi, dan atlet cenderung memiliki panjang telomer yang lebih panjang daripada non-atlet.

Sesuai dengan penjelasan diatas, bahwa orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat juga diketahui memiliki telomer yang lebih pendek. Maka, pastikan bahwa kita menjalani gaya hidup sehat agar bisa selalu awet muda dan panjang umur.

Jadi, begitulah penjelasan tentang telomer dan rahasia-rahasia yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kita bersama. Bersyukur terhadap tuhan yang maha esa atas diciptakannya telomer ini yang dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga tercapai mimpi-mimpi kita untuk awet muda, sehat bugar dan panjang umur. Marilah hidup sehat dan hidup yang lebih bermanfaat bagi sesama. Sekian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita bersama, Terimakasih..

Referensi

Abhijit S,Gunther M, Paul F, Michael S, Anna MT, Christoph N, Reinhold S, Lenore J L,& Helena S. (2014).Association Between Higher Plasma Lutein, Zeaxanthin, and Vitamin C Concentrations and Longer Telomere Length: Results of the Austrian Stroke Prevention Study. J Am Geriatr Soc. 62(2): 222–229.

Becker WM, Kleinsmith LJ, Hardin J, Bertoni GP. (2009). The world of the cell. Seventh editions. San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings. h.529: 566-9.

Chen, Y., J.D. Podlevsky, D. Logeswaran & J.J.L. Chen. (2018). A single nucleotide incorporation step limits human telomerase repeat addition activity. EMBO. DOI: 10.15252/emboj.201797953.

Gancarcikova M, Zemanova Z, & Brezinova J. (2010). The role of telomere and telomerase complex in haematological neoplasia: The length of telomere as marker of carcinogenesis and prognosis of disease. Prague Med Report. 111 (2) : 91-105.

Greider CW, & Blackburn EH. (1996). Telomeres, Telomerase and Cancer. Scientific American, p: 92. http://www.genethik.de/telomerase.htm.

Kong CM, Lee XW, Wang X. (2013). Telomerase shortening in human disease. FEBS J. 280: 3180-93.

Luthlow AT, & Roth SM. (2011). Review Article. Physical activity and Tlomere Biology: Exploring the Link with Aging-Releted Disease Prevention. J of Aging Res. doi:10.4061/2011/790378.

Nicole CA, Tongjian Y, Elisa FO, Grant MT, Li Z. (2017). Physical activity and telomere length: Impact of aging and potential mechanisms of action. Oncotarget. 8(27):45008-45019.

Ratnawati H. (2002). Enzim Telomerase dan Karsinogenesis. JKM. 2 (1): 39-50.

ZhengI YL, ZhouI X, LoffredoI CA, ShieldI PG, Sun B. (2011). Telomere deficient on chromosomes 9p, 15p, 15q and Xp: potential biomarkers for breast cancer risk. Hum Mol Genet. 20(2): 378-386.

5 komentar untuk “Telomer dengan Rahasia Besarnya (Awet Muda adalah Suatu Pilihan)”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *