Hallo sahabat Warstek, siapa nih di sini yang suka bolos kuliah? hayo ngaku? Jangan suka bolos kuliah yah guys, ketinggalan materi pelajaran itu tidak asyik, kecuali jika kamu segenius Einstein. Orang segenius Einstein pernah bolos kuliah? kok bisa? yuk cari tahu jawabannya dalam artikel ini, cekidot!
Materi perkuliahan yang tampak ketinggalan zaman
Einstein sebenarnya bukanlah mahasiswa yang pemalas, hanya saja ia merasa sang profesor terlalu berfokus pada dasar-dasar historis fisika dan kurang membahas perkembangan-perkembangan terbaru. “Semua ilmu yang muncul setelah Helmholtz diabaikan begitu saja. Pada akhir kuliah, kami mengetahui seluruh fisika masa lalu, tapi tak tahu sedikit pun tentang fisika terkini dan fisika masa depan,” keluh Einstein.
Ketika merasa banyak kuliah di Politeknik Zurich yang tampak ketinggalan zaman, Einstein dan teman-temannya terpaksa harus belajar sendiri, membaca sendiri karya para teoretisi terbaru. “Saya sering membolos dan mempelajari karya master-master fisika teoretis dengan gairah yang murni di rumah,” kenang Einstein.
Karya-karya yang Einstein baca saat itu antara lain, karya Gustav Kirchhoff tentang radiasi, Hermann von Helmholtz tentang termodinamika, Heinrich Hertz tentang elektromagnetisme, dan Boltzmann tentang mekanika statistik. Einstein juga terinspirasi oleh tulisan seorang fisikawan teoretis yang kurang terkenal, August Foppl. Pada 1894 Foppl menulis sebuah buku populer berjudul Introduction to Maxwell Theory of Electricity. Seperti yang ditunjukkan sejarawan sains Gerald Holton, buku Foppl penuh dengan konsep yang akan bergema dalam karya Einstein.
Di sela-sela waktunya juga Einstein membaca karya Henri Poincare, seorang Polymath hebat, yang hampir menemukan konsep inti relativitas khusus. (Note: Polymath adalah orang yang menguasai banyak ilmu pengetahuan).
Einstein menghindari pelajaran matematika yang lebih rumit
Ketika menemui pelajaran matematika yang lebih rumit, Einstein lebih suka menghindarinya, sehingga profesor matematikanya yang bernama Hermann Minkowski menjulukinya sebagai anjing pemalas: “Ia sama sekali tak pernah peduli pada matematika.”
Saat itu, Einstein belum menyadari betapa pentingnya pelajaran yang ia hindari, “Semasa mahasiswa, belum nyata bagi saya bahwa pengetahuan mendalam tentang asas-asas dasar fisika terkait erat dengan metode matematika yang paling rumit.” akui Einstein satu dasawarsa kemudian, ketika ia harus bergelut dengan geometri dalam teori gravitasinya. Dan mau tidak mau, ia terpaksa mengandalkan bantuan profesor Minkowski. “Rasa hormat saya yang sangat tinggi pada matematika, sesuatu yang tak kentara, yang oleh pikiran saya yang sederhana dianggap sebagai kemewahan sejati hingga sekarang,” tulis Einstein kepada seorang rekan pada 1912.
Sering meminjam catatan Marcel Grosmann
Einstein lebih suka belajar berdasarkan minat dan hasratnya sendiri, bersama satu atau dua orang temannya. Salah satu sahabatnya saat itu adalah Marcel Grossmann, Si jago matematika. Grossmann rajin mencatat, maka tak heran jika buku catatannya-lah yang selalu Einstein andalkan untuk dipinjam, maklumlah Einstein kurang rajin kuliah. Beruntunglah ia memiliki sahabat seperti Grossmann, “Catatannya layak dicetak dan dipublikasikan, ketika datang masa untuk bersiap menghadapi ujian, ia selalu meminjamkan catatan-catatannya kepada saya dan itu menjadi penyelamat saya. Tanpa buku catatannya, yang bisa saya lakukan hanyalah menebak-nebak.” kata Einstein mengungkapkan kekagumannya atas Grossmann kepada istri Grossmann kelak.
Akibat dari kebiasaan menghindari pelajaran matematika yang lebih rumit, tak lama menjelang kematiannya Einstein mengungkapkan penyesalannya kepada seorang teman yang lebih muda. “Pada usia sangat muda, saya beranggapan bahwa seorang fisikawan yang sukses hanya perlu menguasai matematika dasar. Pada kemudian hari, dengan rasa sesal mendalam saya sadar bahwa anggapan itu salah total.”
Nah, ternyata begitu guys alasan Einstein kenapa sering bolos kuliah, jangan ditiru yah bolosnya, tirulah kecerdasan serta minatnya dalam mempelajari ilmu. Semangat!
Referensi:
- Walter Isaacson. 2012. Einstein, Kehidupan dan Pengaruhnya bagi Dunia. Terjemahan oleh Mursid Wijanarko & Word++ Translation Service. Bentang Pustaka
- David Eckstein. Relativity. (https://www.relativity.li/en/epstein2/read/g0_en/g3_en). Diakses 22 Januari 2022.
Mahasiswa S2 Fisika Teori Universitas Hasanuddin, paling suka dengan Albert Einstein dan James Clerk Maxwell, senang belajar hal baru, senang mendesain, membaca dan juga menulis.