Edible Gold, Makanan Mewah para Sultan. Amankah Dikonsumsi?

Belakangan ini ramai tren mengenai makanan yang menggunakan emas murni (edible gold) sebagai bahan hiasannya. Kita tahu bahwa emas merupakan […]

Belakangan ini ramai tren mengenai makanan yang menggunakan emas murni (edible gold) sebagai bahan hiasannya. Kita tahu bahwa emas merupakan logam yang umumnya tidak untuk dimakan. Ketika kamu terpesona dengan penampilan makanan mewah bertabur emas tersebut, pernahkah kamu bertanya, “Benarkah emas bisa dimakan?” Lalu, “Apakah aman bagi tubuh serta apa manfaatnya?”

Apa itu edible gold?

Edible gold adalah emas murni yang khusus sebagai penghias makanan dan minuman. Emas jenis E-175 merupakan jenis emas yang dikenal sebagai bahan tambahan makanan yang telah disetujui oleh European Food Safety Administration (EFSA). Edible gold memiliki berbagai bentuk, yaitu: edible gold leaf, yaitu berupa lembaran emas tipis. Kemudian edible gold flakes, berupa serpihan serpihan emas dan yang terakhir yaitu edible gold dust, yang berbentuk serbuk.[5]

Emas ini biasanya diproses dengan cara ditempa, atau ditumbuk dan digulung. Untuk membuat edible gold leaf, emas perlu dibuat lembaran dengan ukuran sekitar 1/8000 dari ketebalan satu milimeter, atau dapat juga dibuat menjadi serpihan atau menghancurkannya menjadi serbuk sesuai kebutuhan.[4]

Efeknya bagi tubuh

Secara kimia, emas bersifat inert, artinya emas tidak akan bereaksi terhadap tubuh (misal: cairan lambung). Emas tidak akan terserap oleh sistem pencernaan ke dalam aliran darah, oleh karena itu emas hanya akan melewati saluran pencernaan dan keluar sebagai limbah.[2] Dalam waktu 24 jam, emas akan terbuang melalui feses. Edible gold tidak memiliki rasa, tidak ada kalori, tidak bisa kadaluarsa.[1] Kemurnian edible gold harus 23-24 karat, edible gold dengan nilai karat rendah tidak aman sebab mengandung kotoran atau logam lain yang dapat bersifat racun. [5]

Berdasarkan jurnal “Scientific Opinion on the Re-Evaluation of Gold (E 175) as A Food Additive”, EFSA menyatakan bahwa masih terdapat kekurangan data tentang toksisitas, kemurnian, dan sifat pasti jenis emas edible gold. Jadi, untuk mengatasi hal tersebut, para ahli menggunakan data mengenai tambal gigi emas untuk memperoleh gambaran. Hal ini karena emas secara umum telah digunakan selama beberapa dekade dalam kedokteran gigi, dan telah diketahui efek samping paling buruk adalah munculnya ruam bagi mereka yang hipersensitif terhadap logam. Partikel emas muncul dalam sampel air liur orang-orang yang memiliki tambal gigi emas, jadi dapat diasumsikan bahwa orang-orang tersebut menelannya dan tidak membahayakan kesehatan. [3]

Manfaat edible gold

Berdasarkan berbagai sumber, tidak ada manfaat gizi atau kesehatan yang terkait dengan konsumsi emas. Penambahan edible gold pada makanan hanya akan membuat kesan mewah pada makanan dan minuman.[1] Tentunya hal ini akan membuat harga makanan menjadi sangat fantastis. Contohnya saja c yang merupakan es krim bertabur emas 23 karat, dengan harga 25.000 dolar AS atau Rp 335 juta.

Kesimpulannya, edible gold merupakan emas murni yang khusus sebagai zat aditif pada makanan. Emas merupakan logam inert yang tidak bereaksi terhadap tubuh sehingga tidak berbahaya. Hanya saja mungkin berbahaya bagi dompet anda. Jadi, bagaimana sobat Warstek? Apakah anda ingin mencoba makan emas?

Sumber

[1]. Physical Gold. 2017. The Health Benefits of Gold. Diakses pada tanggal 13 Desember 2020 di: https://www.physicalgold.com/insights/health-benefits-gold/

[2]. Explore Food and Wine. 2017. What Happens When You Eat Gold? Diakses pada tanggal 13 Desember 2020 di: https://www.foodandwine.com/news/is-gold-safe-to-eat

[3]. European Food Safe Authority. 2016. Scientific Opinion on the Re-Evaluation of Gold (E 175) as A Food Additive. EFSA Journal 2016; 14(1):4362. Diakses pada tanggal 13 Desember di https://efsa.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.2903/j.efsa.2016.4362

[4]. Food Republic. 2013. What is Edible Gold?. Diakses pada tanggal 14 Desember 2020 di https://www.foodrepublic.com/2013/03/18/what-is-edible-gold/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top