Penelitian yang dilakukan oleh Hojjati dan timnya dari jurusan psikologi Islamic Azad Univesit (Iran) berhasil menunjukkan secara ilmiah mengenai pengaruh mendengarkan lantunan Al-Quran dan meningkatnya daya ingat [1]. Penelitian eksperimental yang di publikasikan di jurnal Procedia – Social and Behavioral Science tersebut, dilakukan dengan metode Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised (WISCR) untuk mengakses daya ingat seseorang. Metode WISCR dilakukan dengan membagi kemampuan daya ingat berdasarkan dua hal, yakni kemampuan mengingat angka dan kemampuan mengingat kata-kata. Dengan meneliti 32 siswi perempuan di sekolah dasar Iran yang dipilih secara acak, Al-Quran terbukti mampu meningkatkan daya ingat anak sebesar 10%. Lebih tepatnya daya ingat terhadap angka naik 9,97% dan daya ingat terhadap kata-kata naik 9,69%.
Prosedur penelitian dilakukan dengan membagi 32 siswa menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok yang mendengarkan lantunan Al-Quran ketika dalam proses menghafal selama 15 menit dan kelompok 2 adalah kelompok yang tidak melakukan apa-apa pada proses menghafal selama 15 menit. Berikut adalah video lantunan Quran yang sangat merdu.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=U_0k-WhIUnk[/embedyt]
Penelitian tersebut memvalidasi fenomena sosial di masyarakat bahwa manula (manusia lanjut usia) yang rajin membaca dan mendengarkan Al-Quran tidak menunjukkan gejala pikun. Berkaitan dengan hal tersebut, daya ingat adalah faktor terpenting dalam proses pembelajaran, adanya kerusakan pada fungsi daya ingat menyebabkan gangguan seperti pikun dan ketidakmampuan belajar [2].
Referensi:
[1] Atefeh Hojjati, dkk. 2013. Effectiveness of Quran Tune on memory in children. 4th World Conference on Psychology, Counselling and Guidance WCPCG-2013.
[2] Lerner, J. W. 2003. Learning disabilities: Theories, diagnosis, and teac hing strategies(9thed.). Boston: MA: Houghton Mifflin