Hallo Sahabat Warstek, pernah gak sih bertanya-tanya, kenapa Einstein bisa begitu genius? Adakah metode khusus yang gurunya ajarkan di Sekolah? Beginilah jawaban Einstein !
Saat diwawancarai oleh Departemen Pendidikan Negara Bagian New York, tentang hal apa saja yang harus ditekankan di sekolah. Einstein menjawab ada 4 hal, yaitu sebagai berikut:
- Ajarkan Sejarah
- Menerima Komentar Kritis Siswa
- Tidak Boleh Menindas Kemerdekaan Siswa
- Merangsang Imajinasi dan Kreativitas Siswa
1. Ajarkan Sejarah
“Dalam pengajaran sejarah, harus ada diskusi panjang lebar tentang kepribadian-kepribadian yang memberi manfaat bagi umat manusia melalui kemerdekaan dalam karakter dan penilaian mereka”. Einstein masuk dalam kategori itu.
2. Menerima Komentar Kritis Siswa
“Komentar kritis siswa harus diterima dengan semangat persahabatan“. Menurut keterangan adiknya “Maja”, Einstein sangat tak betah di sekolah, Einstein mendapati gaya mengajar di sekolah itu memuakkan karena penuh latihan menghafal tanpa berpikir dan tak sabar menghadapi pertanyaan.
“Gaya militer di sekolah, latihan sistematis untuk mendewakan otoritas yang bertujuan membiasakan disiplin militer pada murid sejak dini, benar-benar tak menyenangkan. Keyakinan tanpa akal sehat terhadap otoritas adalah musuh kebenaran yang paling buruk,”ungkap Einstein. Tanpa sikap tersebut, Einstein takkan pernah mampu mengembangkan kebebasan berpikir yang kuat, yang memberinya keberanian untuk menentang keyakinan ilmiah yang sudah diterima luas dan kemudian membuat revolusi dalam fisika.
3. Tidak Boleh Menindas Kemerdekaan Siswa
“Bertumpuknya bahan pelajaran tidak boleh menindas kemerdekaan siswa“. Einstein merasa bahwa syarat mendasar pendidikan adalah “kebutuhan terhadap kebebasan intelektual.” Einstein juga tak menyukai disiplin dalam sistem ujian. “Hambatan dalam ujian ini adalah, suka atau tidak, setiap orang harus menjejalkan semua pelajaran ke dalam otaknya demi ujian.”keluh Einstein suatu hari kepada kekasihnya Mileva.
4. Merangsang Imajinasi dan Kreativitas Siswa
“Keunggulan kompetitif sebuah masyarakat bukanlah hasil dari seberapa bagus sekolah mengajarkan perkalian dan tabel periodik, melainkan dari seberapa bagus sekolah dapat merangsang imajinasi dan kreativitas. Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan“.
Einstein akhirnya menemukan sekolah yang tepat bagi dirinya, sekolah tersebut menerapkan pendidikan berdasarkan kebebasan bertindak dan tanggung jawab pribadi. Sekolah tersebut berada di desa Aarau, 40 km di sebelah barat Zurich. Einstein mencintai sekolahnya tersebut. Murid-murid diperlakukan secara pribadi, titik berat lebih banyak diberikan pada pemikiran mereka sendiri ketimbang pendapat ahli, dan anak-anak muda memandang guru bukan sebagai pemegang otoritas, melainkan sejajar dengan murid.
Pengajaran di sekolah tersebut juga didasari oleh filosofi seorang reformis pendidikan Swiss awal abad ke-19, Johann Heinrich Pestalozzi. Pestalozzi percaya bahwa murid harus didorong untuk memvisualisasikan gambar, murid harus dibina martabat batiniah dan individualitasnya, murid harus dibiarkan mencapai kesimpulannya sendiri dengan memanfaatkan serangkaian langkah, yang dimulai dari observasi langsung dan kemudian dilanjutkan intuisi, pemikiran konseptual, dan pengembangan visual.
Cara tersebut bahkan bisa digunakan untuk belajar dan memahami sepenuhnya hukum-hukum matematika dan fisika. Hafalan, latihan mengingat, dan pencekokan fakta-fakta adalah sesuatu yang dihindari. Menurut Pestalozzi, pemahaman visual adalah hal terpenting dan merupakan satu-satunya cara menilai sesuatu dengan benar, pengetahuan tentang bilangan dan bahasa harus dinomordukan.
Tak mengherankan, di sekolah itulah Einstein pertama kali melakukan eksperimen imajiner dalam bentuk visualisasi yang akan membantunya menjadi genius ilmiah terbesar pada masanya, ia berusaha menggambarkan rasanya melaju berbarengan dengan seberkas cahaya.
“Di Aarau saya melakukan percobaan dalam pikiran saya yang pertama dan agak kekanak-kanakan, yang berhubungan langsung dengan teori relativitas khusus, jika seseorang dapat berlari mengejar sebuah gelombang cahaya dengan kecepatan yang sama dengan cahaya, Anda akan mendapatkan sebuah susunan gelombang yang benar-benar tak bergantung pada waktu. Tentu saja, hal itu mustahil.” cerita Einstein kepada seorang teman. Dan Di Aarau-lah Einstein menyelesaikan sekolah menengahnya dan juga menerima gelar diploma pada tahun 1896,
Referensi:
- Walter Isaacson. 2012. Einstein, Kehidupan dan Pengaruhnya bagi Dunia. Terjemahan oleh Mursid Wijanarko & Word++ Translation Service. Bentang Pustaka
- Warstek Media. Profil Tokoh Ilmuwan-Albert Einstein. (https://warstek.com/profil-tokoh-ilmuwan-albert-einsten/). Diakses 09 November 2021.