Perkembangan 100 Tahun Terakhir di Ilmu Hidrologi (Bag. 1: Pembuka)

Sudah sejauh apa? kok kayaknya hitungan juga masih gitu-gitu aja.... Sedikit fakta Cabang ilmu sains ini jamak ditemui bagi seseorang […]

Ilustrasi Siklus Air oleh USGS
Sudah sejauh apa? kok kayaknya hitungan juga masih gitu-gitu aja....

Sedikit fakta

Cabang ilmu sains ini jamak ditemui bagi seseorang yang pernah kuliah teknik sipil, teknik sumberdaya air, pertanian, geologi, geografi, meteorologi dan masih banyak jurusan lain yang melibatkan cabang ilmu ini. Pada dasarnya, cabang ilmu ini meliputi bagaimana unsur air bergerak di bumi, baik di permukaan, udara, maupun bawah tanah [1]. Dalam dunia infrastruktur air, kondisi hidrologi suatu daerah menjadi pertimbangan utama untuk menentukan (mulai dari) lebar selokan, lebar jaringan irigasi, bahkan sampai penentuan tinggi sebuah bendungan [2].

Oke, terus?

Ilmu abstrak, namun sudah ada sejak beribu tahun lalu

Air bergerak melalui berbagai macam medium / wadah. (1) Awan, (2) sungai-laut, (3) air tanah adalah beberapa contoh jelas dimana air bisa berada seperti yang bisa dilihat pada gambar 1.

Lalu, apa yang membuatnya menjadi abstrak?

Pada dasarnya air tidak pernah diam. Mari melihat kembali 3 contoh tempat air berada tadi. Kalau dilihat, awan menurunkan hujan, sungai mengalirkan air ke laut, air tanah merembes keluar bukan? Hal tersebut terlihat mata, namun apakah kita bisa benar-benar tahu seberapa banyak air yang turun / mengalir / merembes?

Oleh karenanya, berbagai macam teori telah dikemukakan untuk bisa memahami bagaimana pergerakan air ini dalam hitungan angka pasti. Peradaban masa lampau banyak mencatat kemunculan teori-teori terkait asal-usul mata air dan sungai. Pemahaman dasar akan hal ini disebut-sebut menjadi dasar dari kemampuan peradaban-peradaban masa lampau itu untuk mengatur air, baik dari segi bangunan-bangunan air maupun manajemennya. Hal ini terbukti sangat berguna untuk kemajuan pertanian mereka, yang notabene menjadi tulang-punggung perekonomian pada saat itu. Tidak heran, peradaban sungai Nil (Mesir masa kini), peradaban sungai Eufrat-Tigris (Iran-Irak masa kini), peradaban sungai Indus (India masa kini) dan peradaban sungai Kuning (China masa kini) sudah mampu membuat bangunan-bangunan pengontrol air untuk mengalirkan air sungai untuk mengairi “sawah-sawah” mereka atau yang biasa dikatakan sebagai “irigasi”[2].

Bagaimana dengan masa kini?

Berbagai macam metode terus dikembangkan untuk mendapatkan data-data terkait siklus hidrologi ini secara akurat. Apa saja jenis metode yang dikembangkan dan data yang didapatkan? Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada artikel berikutnya.

Era Globalisasi Hidrologi?

Globalisasi lagi, globalisasi lagi....

Globalisasi sudah menjadi kata yang sangat sering diucapkan semenjak tahun 2000-an. Apakah dunia kelimuan hidrologi hanya ikut-ikutan tren saja menyebut hal ini? Jika dirunut secara ringkas, hal ini dimulai dari merambahnya era big data ke cabang cabang keilmuan hidrologi, seperti yang terlihat pada gambar 2. Mengapa big data bisa sampai di kelimuan hidrologi? Seiring berjalannya waktu data-data yang terkoleksi berkembang menjadi banyak macam dengan jangka waktu berpuluh-puluh tahun, ratusan ribu titik observasi, ratusan ribu hasil simulasi kondisi hidrologi suatu daerah dan hasil-hasil penting lainnya [2].

Berbagai studi kasus pun sudah bermunculan, dimana kesemuanya menunjukkan pola yang sama yaitu kebutuhan akan akses data, kroscek satu temuan di daerah tertentu dengan daerah lain yang bisa jadi berbeda benua. Lambat laun, keterbukaan data menjadi hal penting untuk terus mempertajam analisa yang ada. Disinilah, apa yang disebut sebagai “globalisasi” muncul dalam ranah kelimuan sains ini. Bila diartikan lebih lanjut, globalisasi disini lebih dimaksudkan untuk keterbukaan data global terkait data-data hidrologi dan pendukungnya [2].

Bahasan Selanjutnya?

Dalam artikel ini belum dijelaskan rinci aspek apa saja yang dicari dan dipelajari dalam keilmuan hidrologi, dan juga sesuai judul, garis besar progres tiap aspek kelimuannya dalam 100 tahun terakhir. Dalam serial kedepan sekiranya hal-hal itulah yang akan dibahas, Jadi, tetap update ya!

Sumber:

[1]. https://www.usgs.gov/special-topic/water-science-school/science/what-hydrology?qt-science_center_objects=0#qt-science_center_objects diakses pada 16 November 2020

[2]. Peters-Lidard, C. D., Hossain, F., Leung, L. R., McDowell, N., Rodell, M., Tapiador, F. J., … & Wood, A. (2018). 100 years of progress in hydrology. Meteorological Monographs, 59, 25-1. Diakses dari: https://journals.ametsoc.org/mono/article/doi/10.1175/AMSMONOGRAPHS-D-18-0019.1/347315/100-Years-of-Progress-in-Hydrology diakses pada 16 November 2020

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top