Apakah Sidik Jari Dapat Hilang?

Sidik jari merupakan tanda yang ada pada setiap manusia yang membedakan manusia satu dan yang lainnya. Menurut KBBI, sidik jari […]

blank

Sidik jari merupakan tanda yang ada pada setiap manusia yang membedakan manusia satu dan yang lainnya. Menurut KBBI, sidik jari adalah rekaman jari atau cap jempol yang setiap manusia tidak ada yang sama. Tapi pernahkah kalian mengalami masalah dalam sidik jari? Misalnya sidik jari Anda sulit terdeteksi atau malah hilang? Mungkinkah hal tersebut terjadi?

blank

Sidik jari yang rusak. Sumber: pixabay.com 

Sebelum membahas hilangnya sidik jari, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu sidik jari

Sidik jari memiliki fungsi yang sangat berpengaruh bagi manusia. Namun, fungsi utama sidik jari yaitu sebagai penambah gaya gesek ketika memegang suatu objek objek dan identifikasi efektif seorang individu.

Baca juga: Sidik Jari DNA: Pengertian dan Aplikasinya

Dengan adanya sidik jari, seseorang bisa memegang benda lebih erat. Itu sebabnya seseorang yang kehilangan sidik jarinya rentan jika memegang benda yang licin seperti gelas kaca. Gelas bisa jatuh jika tidak ada tangan lain yang menyangganya.

Kedua, sidik jari bisa digunakan untuk mengetahui identitas seseorang. Hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki sidik jari yang unik, tidak sama persis dengan orang lain. Bahkan antara satu jari dengan jari lainnya memiliki pola sidik jari yang berbeda meski dalam satu tangan yang sama. [1]

Siapa sajakah yang mempelajari sidik jari ?

Sidik jari (fingerprint) adalah ilmu yang “murni” polisi. Siswa kepolisian mempelajari sidik jadi untuk identifikasi atau penyelidikan dalam menuntaskan sebuah kasus kejahatan. Sidik jari sebenarnya adalah kulit yang menebal dan menipis membentuk suatu “punggungan” pada telapak jari yang membentuk suatu pola, sidik jari tidak akan hilang sampai seorang meninggal dunia dan busuk, goresan – goresan atau luka biasanya pada waktu kulit berganti akan membentuk pola yang sama. Kecuali kulit tersebut mengalami luka bakar yang parah.

Sidik jari bisa digunakan untuk pengungkapan kejahatan, misalnya dari sidik jari laten (pengambilan sidik jari menggunakan serbuk kimia) yang didapat dari barang barang di TKP, atau barang – barang yang digunakan untuk “melakukan kejahatan” seperti pistol, pisau, tang obeng dsb.

Ingatkah anda pada waktu membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) ??? Itulah sumber data yang berharga bagi polisi untuk mencari data guna membandingkan sidik jari di TKP dengan sidik jari orang – orang yang kita curigai. [3]

Penyebab hilangnya sidik jari

Di dunia ini, ada manusia yang mengidap kelainan adermatoglyphia dimana kelainan ini tidak memiliki sidik jari [2]. Lalu bagaimana sulitnya hidup tanpa sidik jari ? Seseorang yang tidak memiliki sidik jari akan menemui kendala atau kesulitan dalam mengurus KTP, paspor, SIM, termasuk mengakses pintu dan gadget yang menggunakan sidik jari sebagai security system.

Pakar sidik jari dari Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Indentification System) Polri, Tri Silma mengatakan sidik jari sesungguhnya sulit hilang kecuali kulit di jemari manusia sudah benar-benar hilang. [4]

Menurut dr. Gustaaf Kusno, ada dua penyebab hilangnya sidik jari, yakni genetik dan nongenetik. Jika penyebabnya bukanlah kelainan genetik, sidik jari cenderung bisa kembali lagi. Misalnya, kasus yang dialami kerabat Kusno yang kehilangan sidik jari secara tiba-tiba (idiosyncracy) dan didiagnosis karena cairan soft lens. Terlepas dari benar tidaknya diagnosis tersebut, sidik jari yang menghilang itu telah kembali lagi, terjadi regenerasi.

Lalu, bagaimana dengan hilangnya sidik jari karena adanya kelainan genetik? Untuk yang satu ini sepertinya permanen. Kelainan hilangnya sidik jari sejak lahir disebut dermatopathia pigmentosa reticularis (DPR) dan Naegeli syndrome. Berdasar hasil penelitian, penyebabnya adalah tidak adanya keratin 14 yang membentuk sidik jari. Kelainan ini hanya diturunkan kepada anak perempuan.

dr. Gustaaf Kusno menjelaskan bahwa dampak lain yang ditimbulkan dari tidak adanya keratin 14 adalah penderita kelainan ini berambut sangat halus dan rapuh, kuku yang bergerigi (ridged nails), dan penebalan pada telapak tangan dan telapak kaki. Bahkan bisa juga menyebabkan tidak berfungsinya kelenjar keringat. Akibatnya, penderita rentan terhadap sengatan panas (heat stroke). Jangankan aktivitas berat dan olahraga, aktivitas ringan pun bisa menyebabkan penambahan panas yang bisa mengancam keselamatan penderita.

Selain dua penyebab di atas, ternyata kemoterapi juga bisa merenggut sidik jari seseorang. Seperti yang terjadi pada warga negara Singapura yang kehilangan sidik jarinya setelah mendapatkan pengobatan capecitabine selama tiga tahun. Gejala yang dialaminya adalah kulit telapak tangan dan kaki membengkak, mengelupas (peeling), dan terasa sakit. Sampai akhirnya pola sidik jari hilang. Demikian pula yang terjadi di New York, yang menimpa perempuan 65 tahun. Perempuan yang menjalani pengobatan kanker payudara itu ditolak layanan bank karena tidak memiliki sidik jari.

Taukah kalian bahwa ternyata orang dewasa yang memiliki kulit telapak kering akan empat kali lebih sulit diverifikasi sidik jarinya melalui pemindai terkomputerisasi dibandingkan dengan yang tidak? Tidak hanya kering, tangan yang pernah mengalami dermatitis atau eksim juga sulit terdeteksi alat pindai. Sebuah penelitian baru di Malaysia telah membuktikan, kulit pecah-pecah atau bengkak dapat merusak pola celah atau keunikan yang ditemukan dalam sidik jari individu. Pola celah atau keunikan sidik jari ini juga dapat rusak akibat peradangan kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi [5].

Maka dari itu, yuk jaga sidik jari!

Sumber :

[1] Sidik jari. 2016. Penyebab Hilangnya Sidik Jari Seseorang. Diakses melalui http://sidik-jari.com/penyebab-hilangnya-sidik-jari-seseorang.html/  pada tanggal 05 Maret 2018 pukul 9.10 WIB.

[2] Panca Syurkani. 2011. Penderita Adermatoglyphia Tak Punya Sidik Jari. Diakses melalui https://tekno.tempo.co/read/350470/penderita-adermatoglyphia-tak-punya-sidik-jari pada tanggal 05 Maret 2018 pukul 9.48 WIB.

[3] Polisi oh polisi. 2008. Sidik Jari. Diakses melalui https://reinhardjambi.wordpress.com/2008/04/04/sidik-jari/ pada tanggal 05 Maret 2018 pukul 9.39 WIB.

[4] Mustiana Lestari. 2015. Apa sidik jari bisa hilang karena kena air dan terluka ?. Diakses melalui https://www.merdeka.com/peristiwa/apa-sidik-jari-bisa-hilang-karena-kena-air-dan-terluka.html pada tanggal 05 Maret 2018 pukul 10.15 WIB.

[5] Tempo.co . 2013. Eksim Sebabkan Sidik Jari Sulit Dideteksi. Diakses melalui https://gaya.tempo.co/read/451615/eksim-sebabkan-sidik-jari-sulit-dideteksi pada tanggal 05 Maret 2018 pukul 10.23 WIB.

1 komentar untuk “Apakah Sidik Jari Dapat Hilang?”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *