Makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai Identitas Bangsa [Lengkap + Contoh Soal]

Identitas bangsa merupakan tanda pengenal bagi suatu negara dan isinya juga makna dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Identitas Bangsa Indonesia […]

blank

Identitas bangsa merupakan tanda pengenal bagi suatu negara dan isinya juga makna dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Identitas Bangsa Indonesia adalah burung Garuda Pancasila dan di dalam lambang tersebut terdapat tulisan di pita genggaman burung yang berbunyi Bhinneka Tunggal Ika. Pengertian identitas bangsa Indonesia akan dijelaskan pada artikel ini.

A. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika dinyatakan pada masa Kerjaaan Majapahit, walaupun sebenarnya telah dimulai sejak masa Wisnuwarddhana ketika Tantrayana mencapai puncak tertinggi perkembangannya. Oleh karena itu Nararyya Wisnuwarddhana didharmakan pada dua kota di Waleri bersifat Siwa dan di Jajaghu (Candi Jago) bersifat Budha. Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa oleh Empu Tantular yang dimuat dalam bukunya sutasoma, Pada dasarnya pernyataan daya kreatif dalam upaya mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan sehubungan dengan usaha membina persatuan negara kerajaan Majapahit saat itu. Kalimat ini memberikan nilai inspiratif terhadap sistem pemerintahan pada masa kemerdekaan untuk menumbuhkan rasa dan semangat persatuan itulah Bhinneka Tunggal Ika diangkat menjadi semboyan yang diabadikan lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Garuda Pancasila. Dalam Kakawin Sutasoma (Purudasanta) pengertian Bhinneka Tunggal Ika ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga aneka ragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit. [1]

Dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila memiliki pengertian yang lebih luas, menjadi tidak terbatas, dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan kepercayaan dan keagamaan melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat (budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan Nusantara raya. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan bhinna-ika-tunggal-ika berarti berbeda-beda tetapi pada hakikatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakikatnya satu, satu bangsa dan Negara Republik Indonesia.

B. Lambang Garuda

Lambang NKRI Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada tanggal 17 Oktober diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 tentang Lambang Negara. Bahwa usaha membina kesatuan negara baik pada masa pemerintahan Majapahit maupun pemerintahan NKRI berlandaskan pada pandangan sama yaitu semangat rasa persatuan, kesatuan dan kebersamaan sebagai modal dasar dalam menegakkan negara. Sementara semboyan “Tan Hana Darmma Mangrwa” digunakan sebagai moto Lambang Pertahanan Nasional (Lem Ham Nas). Makna kalimat ini adalah “Tidak ada kenenaran yang bermuka dua” kemudian oleh Lemhanas semboyan kalimat tersebut diberi pengertian ringkas dan praktis yakni “Bertahan karena benar” “Tidak ada kebenaran yang bermuka dua” sesungguhnya memiliki pengertian agar hendaknya setiap insan manusia senantiasa berpegang dan berlandaskan pada kebenaran yang satu. [1]

Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada tanggal 17 Oktober diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 tentang Lambang Negara. Bahwa usaha membina kesatuan negara baik pada masa pemerintahan Majapahit maupun pemerintahan NKRI berlandaskan pada pandangan sama yaitu semangat rasa persatuan, kesatuan dan kebersamaan sebagai modal dasar dalam menegakkan negara. Sementara semboyan “Tan Hana Darmma Mangrwa” digunakan sebagai moto Lambang Pertahanan Nasional (Lem Ham Nas). Makna kalimat ini adalah “Tidak ada kenenaran yang bermuka dua” kemudian oleh Lemhanas semboyan kalimat tersebut diberi pengertian ringkas dan praktis yakni “Bertahan karena benar” “Tidak ada kebenaran yang bermuka dua” sesungguhnya memiliki pengertian agar hendaknya setiap insan manusia senantiasa berpegang dan berlandaskan pada kebenaran yang satu. [1]

C. Bhinneka Tunggal Ika sebagai Identitas Bangsa Indonesia

blank

Jadi diri Bangsa Indonesia atau identitas Bangsa Indonesia merupakan suatu yang pelik, ada yang beranggapan sebagai bangsa Indonesia harus melepaskan identitasnya yang bersifat kesukuan atau keanggotaannya dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat. Jati diri Bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang telah disepakali bersama seperti cita-cita masa depan yang sama berdasarkan pengalaman sejarah baik pengalaman yang menggembirakan maupun yang pahit. Semuanya itu telah membentuk rasa solidaritas yang tinggi sebagai satu bangsa dan oleh sebab itu bertekad untuk memperbaiki masa depan yang lebih baik.Negara Bangsa Indonesia terdiri dari lebih dari 700 suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing Itu sebabnya juga mengapa Bhinneka Tunggal Ika merupakan lambang negara kita sebagaimana dicantumkan dalam pasal 30A UUD 1945. Dari kebhinnekaan itulah ingin diwujudkan identitas Bangsa Indonesia dengan kata lain. Bhinneka Tunggal Ika merupakan gambaran nyata dan keadaan masyarakat Bangsa Indonesia yang majemuk dan ini dijadikan sebagai dasar perjuangan Bangsa Indonesia dalam membentuk integrasi nasional. [1]

Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut diharapkan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan integrasi nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia sebagai bangsa yang multikulturalisme. Oleh karena itu, masyarakat majemuk menjadikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi nasionalisme, kekeluargaan, ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai ideologi nasional, sedangkan nilai-nilai lain seperti individualisme, komunisme, fasisme, dan teokrasi tidak mereka jadikan sebagai ideologi nasional karena dipandang tidak tepat dan tidak sesuai dengan karakteristik masyarakat selain itu, masyarakat yang majemuk juga dipandang sebagai masyarakat yang rentan dengan konflik yang bisa menyebabkan disintegrasi bangsa, maka dari itu nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi, nasionalisme, kekeluargaan yang diwujudkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar perjuangan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia. [1]

D. Membina Semboyan Bhinneka Tunggal Ika agar Tercapai Integrasi Nasional

Identitas Bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang perlu diwujudkan dan terus menerus berkembang atau seperti yang telah dirumuskan Bung Karno merupakan ekspresi dari roh kesatuan Indonesia, kemauan untuk bersatu dan mewujudkan sesuatu dan bermuatan yang nyata. Perwujudan identitas bangsa Indonesia tersebut jelaslah merupakan hasil proses pendidikan sejak dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan informal. Dengan Bhinneka Tunggal Ika itu berarti masyarakat Indonesia adalah plural. Dalam masyarakat plural, dialog adalah keniscayaan bahkan keharusan. Sesungguhnya bicara pluralisme dan dialog antar agama itu bukan hal baru di negeri ini. Memang isu pluralisme adalah setua usia manusia, hanya cara dan metode manusia menghadapinya yang berbeda. Jadi masyarakat yang majemuk itu haruslah mengadakan dialog agar integrasi tetap terjaga dan mereka juga harus bersatu dalam perbedaan. [2]

Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu identitas pembentuk bangsa. Yang dimaksud bersatu dalam perbedaaan adalah kesetiaan warga masyarakat pada suatu lembaga yang disebut negara, atau pemerintahan yang mereka pandang dan yakni mendatangkan kehidupan yang lebih manusiawi. Tanpa menghilangkan keterikatan kepada suku bangsa, adat-istiadat, ras, atau agama. Setiap warga masyarakat akan memiliki kesetiaan ganda (multi loyalities) sesuai dengan porsinya. Walaupun mereka tetap memiliki keterikatan terhadap identitas kelompok, namun mereka menunjukkan kesetiaan yang lebih besar pada kebersamaaan yang berwujud dalam bentuk bangsa negara di bawah suatu pemerintahan. [2]

Kesimpulan

Identitas negara dapat berfungsi dengan baik dari beberapa perubahan perilaku masyarakat yang menyesuaikan perkembangan zamannya.

Supaya lebih jelas, dapat menonton video berikut:

Contoh Soal

Selain diujikan di mata pelajaran atau mata kuliah Kewarganegaraan, materi tentang lembaga negara juga sering diujikan dalam ujian CPNS TWK (Calon Pegawai Negeri Sipil Tes Wawasan Kebangsaan). Berikut adalah beberapa contoh soal yang berkaitan dengan lambang negara.

  1. Lambang NKRI Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Peraturan Pemerintah ditetapkan No …

A. 66 Tahun 1951

B. 68 Tahun 1951

C. 66 Tahun 1953

D. 66 Tahun 1955

E. 66 Tahun 1956

JAWABAN : A

2.Semboyan “Tan Hana Darmma Mangrwa” digunakan sebagai moto Lambang Pertahanan Nasional (Lem ham nas) yang berarti …

A. Tidak ada kebenaran yang bermuka dua

B. Bertahan karena benar

C. Berani karena benar takut karena salah

D. Lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup terjajah

E. Mati satu tumbuh seribu

JAWABAN : A

3. Kesanggupan dan kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara bersumber pada …

A. Kesadaran terhadap amanat penderitaan rakyat

B. Kewajiban sebagai warga negara

C. Rasa senasib

D. Kesadaran perlunya berkorban

E. Rasa cinta terhadap bangsa dan Negara

JAWABAN : E

Daftar Pustaka

1. Lubis, Yusnawan dkk. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI Semester 1. Jakarta:  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2. Nuradi dkk. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.