Apakah Gerhana Matahari Cincin 10 Juni Terlihat di Indonesia?

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, […]

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran.

Empat jenis Gerhana Matahari. Sumber: ipa.pelajaran.co.id

Walaupun bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke bumi. itulah mengapa kedua benda langit ini tampak hampir sama besar di langit bumi. Dikarenakan orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari (menyebabkan gerhana total), atau kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari), sehingga posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari.

Gerhana hanya terjadi jika bulan cukup dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan dengan bulan baru. Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru terjadi sekali setiap 29,53 hari (bulan iqtirani atau sinodis), sedangkan bulan melintasi ekliptika dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis). Oleh karena itu, gerhana matahari maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua peristiwa ini terjadi berdekatan, yaitu pada “musim gerhana”.

Secara matematis, setiap tahunnya terjadi minimal dua musim gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana matahari total terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih langka karena posisi bulan harus lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara matahari dan pengamat di bumi, dan posisi bulan harus cukup dekat sehingga tampak cukup besar dan tidak terjadi gerhana cincin. Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah jalur kecil di permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama hanya terlihat gerhana sebagian (di dalam penumbra).

Gerhana adalah fenomena alam, tetapi dalam sejarahnya sering kita anggap sebagai pertanda atau firasat, dan dapat memicu rasa takut karena matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap secara tiba-tiba. Karena tempat dan waktu gerhana matahari masa lalu dapat kita ketahui melalui perhitungan astronomi, catatan sejarah mengenai gerhana (misal Gerhana Matahari Asyur) memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun peristiwa-peristiwa terkait. Perubahan posisi rasi bintang saat terjadi gerhana matahari Mei 1919  sebagai salah satu bukti teori relativitas umum Albert Einstein.

Mengamati gerhana matahari secara langsung dapat membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen. Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, kita harus menggunakan filter tertentu untuk melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.

Setelah gerhana bulan total super blood moon 26 Mei 2021 lalu, akan menyusul fenomena gerhana matahari cincin pada 10 Juni 2021.

Gerhana matahari cincin itu hanya bisa kita amati di sebagian benua Asia, Eropa, dan Amerika Utara pada 10 Juni 2021 waktu setempat. Jalur cincin gerhana bisa teramati oleh pengamat di Kanada utara, Greenland, dan Rusia. Adapun durasi cincin saat gerhana akan berlangsung selama 3 menit 51 detik.

Bagaimana dengan Indonesia?

Peneliti di Pussainsa LAPAN, Andi Pangerang, menjelaskan, Gerhana Matahari Cincin 10 Juni tidak bisa kita saksikan dari Indonesia. Tercatat hanya Pulau Ellesmere dan Bafffin (Kanada), serta Kawasan Siberia yang bisa melihat fenomena itu. Sementara itu, Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah, dan sebagian wilayah China dapat menyaksikan Gerhana Matahari sebagian tahun ini.

“Gerhana Matahari Cincin kali ini tidak bisa kita saksikan di Indonesia. Bahkan, tidak mengalami Gerhana Matahari sebagian juga,” kata Andi kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Wilayah di Indonesia tidak bisa menyaksikan karena bayangan penumbra bulan yang jatuh di permukaan Bumi tidak melalui Indonesia. Karena kondisi tersebut, maka Bulan tidak akan menutupi Matahari dan matahari akan terlihat sebagaimana biasanya ketika tidak terjadi gerhana.

Namun, berdasarkan prediksi, Gerhana Matahari baru bisa disaksikan pada 2 Agustus 2027 dan 12 Juli 2028 di Indonesia, itu pun berupa Gerhana Matahari Sebagian. Fenomena Gerhana Matahari Cincin baru bisa dilihat di Indonesia pada 21 Mei 2031. Beberapa wilayah yang bisa menikmatinya adalah Kalimantan Utara-Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Selanjutnya Indonesia kembali mengalami Gerhana Matahari Cincin pada 2042 yang bisa disaksikan di Kalimantan, Sulawesi, dan pulau Timor (NTT dan Timor Leste).

REFERENSI:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top