Patah Hati? Yuk Move On dengan Hukum Fisika!

Jangan hancurkan masa depanmu hanya karena seseorang, kehilangan dia tak lantas membuat duniamu runtuh bukan? Dunia tak selebar daun kelor […]

blank

Jangan hancurkan masa depanmu hanya karena seseorang, kehilangan dia tak lantas membuat duniamu runtuh bukan? Dunia tak selebar daun kelor guys, ayo angkat kepalamu dan mulailah berjuang kembali.  

Sebelum belajar move on dengan hukum fisika, alangkah lebih baiknya kita mengetahui apa yang dirasakan tubuh saat patah hati.

Berikut reaksi tubuh saat patah hati:

  1. Kulit Rentan Breakout Bagi sebagian orang hal ini bisa saja terjadi akibat perubahan hormon kortisol pada kelenjar endokrin. Rasa stres yang muncul pada diri seseorang akan memicu terjadinya reaksi pada kulit. Maka itu, meskipun saat putus cinta Anda terasa enggan untuk merawat diri, setidaknya coba untuk tetap rutin melakukan perawatan dasar pada wajah.
  2. Tekanan Darah Meningkat Kondisi sedih dan kecewa yang muncul akibat dari rasa sakit hati memancing hormon kortisol untuk terus meningkat. Hal ini terjadi karena rasa patah hati bisa membuat seseorang merasa down hingga sulit menjalani hari, untuk itu hormon ‘petarung’ kortisol meningkat sebagai bentuk perlindungan diri.
  3. Mengalami Depresi Depresi terjadi sebagai bentuk dari menurunnya produksi serotonin. Seperti yang diketahui, hormon serotonin merupakan zat baik yang membuat perasaan jadi lebih bahagia.
  4. Merasakan Reaksi Layaknya Putus Obat Seperti yang diutarakan oleh Dr. Wyatt Fisher, dilansir dari Elite Daily. Lalu apa yang terjadi saat patah hati? Tentu efek sebaliknya yang akan dirasakan tubuh. Serupa dengan pecandu kokain yang tiba-tiba harus berhenti mengonsumsi benda tersebut, atau seperti orang yang tengah sakaw. Dilanjutkan Fisher, kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan, umumnya setelah melewati masa tersebut, seseorang bisa kembali menjalani hidup normal.
  5. Mengalami Sindrom Patah Hati Hal ini sebenarnya umum terjadi terutama saat seseorang baru kehilangan orang terdekat dan putus cinta. Meskipun tubuh akan kembali dalam kondis normal tapi terlalu sering mengalami hal ini bisa memicu pada masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit komplikasi di area jantung.

Belajar Move On dengan Hukum Fisika

Banyak yang bilang, move on itu susah, bahkan tak jarang banyak yang gagal. Mereka kembali dan kembali lagi meratapi masa lalunya, gagal dalam cinta tak jarang membuat seseorang terpuruk, bahkan mimpi-mimpinya pun bisa hancur. Lalu, jika sudah begitu, apalagi yang bisa diharapkan? Jalan menuju masa depan terasa sangat suram, mau tersenyum saja rasanya sangat berat, hanya bisa menangis meratapi nasib dan kebodohan diri.

Jika kata orang belajar fisika hanya bisa bikin ngantuk, ternyata belajar fisika juga bisa bikin kita move on lho guys, benaran, tidak percaya? Mari kita selami lebih dalam lagi salah satu hukum fisika yang diciptakan oleh kakek Newton, yaitu Hukum 1 Newton, atau biasa juga disebut dengan Hukum Kelembaman/Hukum Inersia.

Hukum Newton 1: Sebuah benda atau objek yang diam, akan cenderung tetap diam (kecuali ada faktor eksternal yang menggerakannya), sedangkan sebuah benda atau objek yang bergerak, akan cenderung untuk terus bergerak dengan kecepatan yang konstan.

Nah, apa yang dikatakan hukum Newton 1 di atas? “Sebuah benda atau objek yang diam, akan cenderung tetap diam”. Ini menjelaskan secara langsung tentang perilaku kita yang jika sudah terlanjur nyaman dengan suatu keadaan (diam), kita akan cenderung tidak akan kemana-mana, alias diam dan terlena. Kita sudah merasa nyaman sekali dengan suatu keadaan, cenderung diam untuk mempertahankan keadaan tersebut, merasa berada dalam zona nyaman.

Tak jauh beda dengan patah hati, apabila kita merasakan hati yang sangat patah, kita akan cenderung terlena di dalam keadaan itu, diperbudak rasa yang menghancurkan masa depan. Merasa kitalah yang paling menderita di dunia ini, merasa kitalah korban yang harus dikasihani.

Hey guys, rupanya Hukum Newton 1 masih ada lanjutannya lho, “sedangkan sebuah benda atau objek yang bergerak, akan cenderung untuk terus bergerak dengan kecepatan yang konstan”. Nah, untuk dapat bergerak kita butuh yang namanya “faktor eksternal”, pertanyaannya dari mana kita bisa menemukan faktor eksternal tersebut?

Baiklah, mari kita menyelam lebih dalam lagi ke dalam faktor eksternal, faktor eksternal dapat kita temukan di mana saja guys, setiap orang beda-beda faktor eksternalnya. Oh iya, aku jelasin dulu apa itu faktor eksternal, yang dimaksud dengan faktor eksternal di sini adalah “penyemangat” guys, tanpa penyemangat kita akan kesulitan memulai hari.

Macam-macam Faktor Eksternal (penyemangat) :

  1. Tuhan
  2. Orang tua
  3. Saudara/Sahabat
  4. Organisasi/Komunitas

Jangan sekali-kali berpikir untuk mengulang cinta, lupakan cinta untuk sementara sampai mimpi-mimpimu tergapai. Kau akan menemukan dia pada waktu yang tepat, dia yang takkan pernah pergi-pergi lagi, cieee…

Jadi kesimpulannya, kalau kamu lagi patah hati, cukup ingat kakek Newton dan Hukum Newton 1 nya. Di mana kalau kamu tetap diam (patah hati), kamu takkan pernah bisa kemana-mana (mengejar mimpi), kamu butuh faktor eksternal untuk bisa bergerak (wujudkan mimpi). Yukk semangat untuk move on! 😀

Referensi:

  1. Bayu Prasetyo, Jubilee Enterprise. 2016. Apa yang Dilakukan Einstein Saat Galau? Penerbit PT Elex Media Komputindo.
  2. Beauty Journal by Sociolla. Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Mengalami Patah Hati (https://journal.sociolla.com/lifestyle/reaksi-tubuh-saat-patah-hati/). Diakses 01 Januari 2021.

6 komentar untuk “Patah Hati? Yuk Move On dengan Hukum Fisika!”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *